Jadi, ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antarvariabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan sebagainya.
Hubungan di antara variabel-variabel tersebut, dapat bersifat kausal (sebab akibat) dan bersifat fungsional (saling memengaruhi). Bersifat hubungan kausal (sebab akibat), seperti hubungan antara jumlah uang beredar dengan laju inflasi, hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah dengan menurunnya tingkat pengangguran, dan sebagainya.
Sedangkan yang bersifat hubungan fungsional (saling memengaruhi), seperti hubungan pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan investasi, hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan, dan sebagainya. Secara matematis hubungan fungsional tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
- Y = C + I, di mana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi, dan I adalah investasi.
- Y = C + S, di mana Y adalah pendapatan, C adalah konsumsi, dan S adalah tabungan.
- Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.
- Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi pada tingkat yang dikehendaki.
Teori ekonomi makro bertitik tolak pada teori yang dkemukakan oleh ahli ekonomi Inggris yang bernama John Maynard Keynes, dalam bukunya yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money pada tahun 1936, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu:
- kritik atas pandangan ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara, dan
- pengeluaran agregat, yaitu pembelanjaan masyarakat atas barang dan jasa menjadi faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara.
- Penghitungan pendapatan nasional.
- Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian dua sektor.
- Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
- Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan.
- Uang bank, dan penciptaan uang.
- Kebijakan moneter dan uang yang beredar.
- Pasar uang dan pasar tenaga kerja.
- Teori inflasi.
- Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing, dan neraca pembayaran.
- Perdagangan luar negeri dan tingkat keseimbangan pendapatan nasional.
- Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.