Harga Pokok Penjualan
(HPP) merupakan salah satu unsur atau elemen dari Laporan laba-rugi
suatu perusahaan dagang. Apabila perusahaan akan menyusun laporan
keuangan khususnya laporan laba-rugi, maka harus dilakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan
yang terjadi dalam periode berjalan. Ketepatan perhitungan HPP
mempengaruhi keakuratan laba yang diraih perusahaan atau rugi yang
ditanggung perusahaan. Dengan demikian semakin tepat perhitungan HPP
yang dilakukan akan berakibat semakin akurat laporan laba atau rugi
perusahaan. Mengingat pentingnya ketepatan dalam perhitungan HPP maka
pada kesempatan ini blog akuntansi pendidik akan membahas tentang Proses Perhitungan Harga Pokok Penjualan secara tepat.
Dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan, hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah unsur-unsur yang membentuk HPP. Unsur-unsur
yang membentuk Harga Pokok Penjualan antara lain persediaan awal,
persediaan ahir, dan pembelian bersih barang dagangan. Secara lebih detail tentang unsur-unsur tersebut simaklah pembahasan berikut ini:
Persediaan awal Barang dagangan (initial inventory)
Persediaan
awal barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang tersedia
pada awal suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal
perusahaan dagang terdapat pada neraca saldo periode berjalan atau pada neraca awal perusahaan atau laporan neraca tahun sebelumnya.
Persediaan ahir barang dagangan (end inventory)
Persediaan
ahir barang dagangan merupakan persediaan barang-barang pada ahir suatu
periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan ahir perusahaan akan
diketahui dari data penyesuaian perusahaan pada ahir periode.
Pembelian bersih
Pembelian
bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan
perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian
barang dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian
tersebut serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian
yang terjadi. Setelah mengetahui unsur-unsur HPP seperti penjelasan
diatas selanjutnya dapat memahami proses perhitungan HPP sebagai
berikut:
Rumus perhitungan Harga Pokok Penjualan
HPP = Barang tersedia untuk dijual (BTUD) - Persediaan ahir
Keterangan:
BTUD = Persediaan barang dagangan awal + Pembelian bersih
Pembelian bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian ) - (Retur Pembelian +
Potongan Pembelian)
Potongan Pembelian)
Apabila ditampakan dalam bentuk bagan akan terlihat sebagai berikut:
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan awal barang dagangan Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxx +
Rp xxx
Retur Pembelian Rp xxx
Potongan Pembelian Rp xxx +
Rpxxx -
Jumlah Pembelian Bersih Rp xxx+
Barang tersedia untuk dijual (BTUD) Rp xxx
Persediaan Ahir barang dagangan Rp xxx-
HPP RP xxx
Note:
Rumus HPP diatas bersifat fleksibel, maksudnya apabila dalam perusahaan
Unsur-unsur HPP tidak lengkap seperti pada Rumus, misalnya tidak
terdapat retur pembelian, atau tidak terdapat potongan pembelian atau
tidak terdapat biaya angkut pembelian dan sebaginya, maka perhitungan
HPP tetap dapat dilakukan tanpa mengikut sertakan unsur tersebut dalam
perhitungan. Untuk meningkatkan pemahaman anda berikut ini diberikan
contoh perhitungan HPP sebagai berikut.
Dalam neraca saldo sebagian perusahaan Andifi terdapat data seperti nampak dibawah ini:
Dari
data tersebut terlihat saldo unsur-unsur HPP yaitu Persediaan awal pada
neraca saldo sebagian dan persediaan ahir pada data penyesuaian, serta
elemen pembelian bersih pada neraca saldo sebagian seperti pembelian,
retur pembelian dan potongan pembelian. Meskipun dalam data tersebut
tidak terdapat biaya angkut pembelian, namun proses perhitungan HPP
dapat dilakukan sebgai mana mestinya. Berikut ini proses perhitungannya.
HPP = BTUD - Persediaan ahir
Hpp = {(Persediaan awal)+(pembelian bersih)- (Persediaan ahir)}
HPP = {(Persediaan awal) + (Pembelian - retur pembelian - potongan pembelian)-
(Persediaan ahir)}
(Persediaan ahir)}
HPP = {(7.500.000) + (24.950.000 - 276.000- 1.350.000) - (7.900.000)}
HPP = {7.500.000 + 23.324.000 - 7.900.000}
HPP = Rp 22.924.000
Apabila dihitung dalam bagan nampak sebagai berikut:
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan awal barang dagangan Rp 7.500.000
Pembelian Rp 24.950.000
Beban Angkut Pembelian Rp 000+
Rp 24.950.000
Retur Pembelian Rp 276.000
Potongan Pembelian Rp 1.350.000+
Rp 1.626.000-
Jumlah Pembelian Bersih Rp 23.324.000+
Barang tersedia untuk dijual (BTUD) Rp 30.824.000
Persediaan Ahir barang dagangan Rp 7.900.000-
HPP ----------------------------------------------------Rp 22.924.000
Kesimpulan
Perhitungan Harga pokok Penjualan sangat penting, karena dengan perhitungan HPP yang tepat akan menjadikan laporan Keuangan
perusahaan khusunya laporan laba rugi yang dapat dipertanggung jawabkan
dan akurat. Karena tingkat kepentingan yang tinggi tentang proses
perhitungan HPP maka diharapkan konsep perhitungan HPP dipahami dengan
baik dan benar sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat digunakan
untuk menentukan kebijakan yang tepat untuk kejuan perusahaan.