Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-kadang kita menjumpai rangkaian yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan kombinasi hambatan seri dan paralel.
Menghadapi rangkaian yang sulit seperti ini, kita menggunakan hukum-hukum yang ditemukan oleh G. R. Kirchhoff (1824-1887) pada pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchoff, dan hukum-hukum ini adalah aplikasi sederhana yang baik sekali dari hukum-hukum kekekalan muatan dan energi. Hukum pertama Kirchoff atau Hukum Persambungan (junction rule) didasarkan atas hukum kekekalan muatan, dan kita telah menggunakannya pada kaidah untuk hambatan paralel.
1. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff berbunyi: Pada suatu titik cabang, jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar.
Misalkan pada titik cabang P
Maka sesuai dengan Hk I Khircoff adalah I1 + I2 = I3 + I4
2. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff atau aturan loop (loop rule) didasarkan atas kekekalan energi. Hukum II Kirchoff berbunyi: Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik dengan penurunan tegangan adalah sama dengan nol.
Secara matematis:
Perjanjian tenda untuk ggl ε dan kuat arus I dalam persamaan di atas adalah sbb.
- Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dg arah tertentu, namun jika memungkinkan usahakan searah arah arus.
- Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan negatif jika berlawanan arah dengan arah loop.
- Bila ketika mengikuti loop sesuai dengan arah loop, kutub positif dijumpai lebih dulu dari kutub negatifnya, maka ggl bertanda positif, dan negatif jika sebaliknya.
Beda potensial (tegangan jepit) antara dua titik pada suatu cabang, misalnya antara titik a dan b, dihitung dengan persamaan:
Related Posts :
LKS | Pengukuran Besaran Massa
Tujuan
Menjelaskan cara kerja alat ukur massaAlat dan bahanNeraca O'hauss dan timbangan badanLangkah kerja
Sediakan neraca O'hauss dan … Read More...
Kelas VIII | Gaya dan Resultan Gaya
Pengertian Gaya
Doronglah daun pintu sehingga terbuka. Tariklah sebuah pita karet. Tekanlah segumpal tanah liat. Angkatlah bukumu. Pada… Read More...
LKS | Membuat Termometer Sederhana
Tujuan
Menetapkan skala suatu termometerAlat dan bahan
Termometer raksa yang belum diberi skala
Es batu, air panas, satu set alat pemana… Read More...
LKS | Pengukuran Besaran Panjang
Tujuan
Menjelaskan cara kerja alat ukur panjangAlat dan bahanMistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, tabung reaksi, pensil, dan kertas… Read More...
Kelas VII | Wujud Zat dan Perubahannya
Wujud Zat
Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya pensil, kacamata, batu, kursi, air, balon ber… Read More...