Definisi Pengangguran :
Menurut
Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep
ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut
Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,
lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari
pekerjaan.
Masalah yang sering dihadapi adalah masalah setengah
menganggur atau pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah
sebagai berikut :
1. Setengah menganggur
Keadaan
setengah menganggur (underemployment) terletak antara full employment
dan sama sekali menganggur. Pengertian yang digunakan ILO,
Underemployment yaitu perbedaan antara
jumlah pekerjaan yang betul
dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang
secara normal mampu dan ingin dikerjakannya.
Konsep ini dibagi dalam :
a. Setengah menganggur yang kentara
Setengah
menganggur yang kentara (visible underemployment) adalah jika seseorang
bekerja tidak tetap (part time) di luar keinginannya sendiri, atau
bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.
b. Setengah menganggur yang tidak kentara
Setengah
menganggur yang tidak kentara (invisible underemployment) adalah jika
seseorang bekerja secara penuh (full time) tetapi pekerjannya itu
dianggap tidak mencukupi karena pendapatannya terlalu rendah atau
pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh
keahliannya.
2. Pengangguran tidak kentara
Pengangguran
tidak kentara (disguised unemployment), dalam angkatan kerja mereka
dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka menganggur
jika dilihat dari segi produktivitasnya. Jadi di sini mereka sebenarnya
tidak mempunyai produktivitas dalam pekerjaannya. Misalnya mereka
terdiri dari 4 orang yang bersama-sama bekerja dalam jenis pekerjaan
yang sesungguhnya dapat dikerjakan oleh 3 orang sehingga 1 orang
merupakan ‘disguised unemployment’.
3. Pengangguran friksional
Pengangguran
friksional yaitu pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang
dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai
waktu tenggang dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan
pekerjaan yang lain tersebut.
Menurut Lincolin Arsyad (1999: 35),
untuk memperoleh pengertian sepenuhnya tentang arti penting dari
masalah ketenagakerjaan (employment) di perkotaan, kita harus
memperhitungkan pula maslah pertambahan pengangguran terbuka yang
jumlahnya lebih besar yaitu mereka yang kegiatannya aktif bekerja tetapi
secara ekonomis sebenarnya mereka tidak bekerja secara penuh
(underutilized). Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran,
menurut Edgar O. Edward (tahun 1974 ) buku Ekonomi Pembangunan (Lincolin
Arsyad, 1999: 35) perlu diperhatikan dimensi-dimensi:
1. Waktu (banyak di antara mereka yang bekerja lebih lama, misalnya jam kerjanya per hari, per minggu, atau per tahun).
2.
Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh
kurangnya sumber daya-sumber daya komplementer Untuk melakukan
pekerjaan).
3. Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan)
Bentuk pengangguran :
Menurut Edgar O. Edward (tahun 1974 ) Pengangguran dibagi kedalam 5 Bentuk :
1.
Pengangguran terbuka : baik sukarela (mereka yang tidak mau bekerja
karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa
(mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan).
2.
Setengah menganggur (underemployment): yaitu mereka yang bekerja lamanya
(hari, minggu, musiman) kurang dari yang mereka biasa kerjakan.
3.
Tampaknya bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh: yaitu mereka yang
tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah
pengangguran, termasuk di sini adalah:
a. Pengangguran tak kentara
(disguised unemployment) Misalnya para petani yang bekerja di lading
selama sehari penuh, apdahal pekerjaan itu sebenarnya tidak memerlukan
waktu selama sehari penuh.
b. Pengangguran tersembunyi (hidden
unemployment) Misalnya oaring yang bekerja tidak Sesuai dengan tingkat
atau jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal
Fenomena ini
merupakan kenyataan yang terus berkembang di kalngan pegawai pemerintah.
Di beberapa negara, usia pensiun dipermuda sebagai alat menciptakan
peluang bagi yang muda untuk menduduki jabatan di atasnya.
4. Tenaga
kerja yang lemah (impaired): yaitu mereka yang mungkin bekerja full
time, tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan.
5.
Tenaga kerja yang tidak produktif : yaitu mereka yang mampu untuk
bekerja secara produktif tetapi karena sumber daya-sumber daya penolong
kurang memadai maka mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.