Dari sumber yang saya baca kemudian merenungi jadilah sebuah tulisan
untuk arsip ceramah singkat di suatu acara kultum, bolehlah untuk
disebaruaskan semoga menjadi amal baik. Saya memberi judul hidup adalah penyesalan. Mari kita simak isi ceramah ini..
Terusan perjalanan waktu sekarang menuju akan datang dilustrasikan
bagaikan mengambil barang berserakan dalam kegelapan, yang mengambil
banyak, sedikit atau tidak mengambil sama sekali akan menyesal
selamanya. Kegelapan yang dimaksud adalah di dunia, kelak pada waktunya
akan terungkap terang benderang di akhirat, setelah terjadinya proses kematian.
Yang mengambil banyak akan menyesal karena semestinya bisa mengambil
lebih banyak lagi, yang mengambil sedikit menyesal karena hanya sedikit
sedangkan membutuhkan banyak, yang tidak mengambil sama sekali lebih
menyesal karena ia tidak mendapat bekal apapun disaat membutuhkannya.
Barang berserakan yang dimaksud diumpamakan perbuatan amal baik.
Sungguh, segala perbuatan selama hidup di dunia ini akan membawa penyesalan pada saat tabir akhirat terungkap karena semua tampak nyata di sana, kebaikan
akan berbalas kebaikan sebaliknya hidup di dunia menjadi modal ampuh
mencari amal untuk bekal hidup kekal di akhirat sana. Bisa jadi benar
apa yang ditulis oleh Will Durant:
“seandainya tidak ada kematian dan hidup di alam baka mungkin tidak ada
agama ini”. Karena kata kunci agama adalah mengatur kehidupan di alam
sana.
Berbeda-bedanya modal berupa umur manusia menuntut manusia untuk berbuat baik tanpa ditunda-tunda karena kemaatian yang merupakan finish modal tidak bisa ditunda meskipun sedetikpun