Perhatian (Dalam Psikologi Umum)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Dalam sehari-hari kita tak pernah lepas dari perhatian, baik dari hal yang kecil sampai hal yang besar. Perhatian sangat penting dalam kehidupan, tanpa ada perhatian semua akan berantakan. Contohnya seorang yang sedang memanjat pohon, bila dia tidak memperhatikan keseimbangannya maka dia akan jatuh. Sehingga di sini penyusun mencoba memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan perhatian, di antaranya pengertian perhatian, faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dan seterusnya.

B. Rumusan Masalah
            Rumusan masalah yang dipakai penyusun adalah :
1.   pengertian perhatian;
2.   macam-macam perhatian;
3.   faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian;
4.   hubungan minat dan perhatian;
5.   gangguan perhatian.
           


BAB II
PERHATIAN

A. Pengertian Perhatian
            Dalam istilah psikologi, perhatian diartikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh organisme dan kesadaran seseorang.[1]
            Perhatian adalah merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitet individu yang ditujukan kepada suatu obyek atau kepada sekumpulan obyek-obyek. Perhatian juga adalah merupakan penyeleksian terhadap stimuli yang ditermia oleh individu yang bersangkutan.[2]
            Menurut Dr. Aryan Ardhana, perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya.[3]
            Sedang menurut Drs. Dakir, perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik di dalam maupun di luar diri kita.[4]
           

B. Macam-Macam Perhatian
            Ada beberapa macam perhatian, diantaranya ialah :
a.   Kalau kita lihat dari derajatnya, maka akan terdapat perhatian yang tinggi dan perhatian yang rendah. Rentetan derajat perhatian itu mempunyai perbedaan yang kualitatif. Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang-kadang sampai melupakan waktu dan keadaan sekelilingnya.
b.   Kalau kita lihat dari cara timbulnya, maka akan terdapat perhatian yang spontan dan perhatian yang spontan dan perhatian yang refleksip. Dikatakan perhatian yang spontan apabila timbulnya itu dengan sendirinya. Sedang perhatian refkeksip kalau timbulnya dengan disengaja juga disertai dengan kemauan yang kuat.
c.   Kalau kita lihat dari sikap batin kita, maka akan terdapat perhatian yang memusat dan perhatian yang merata. Perhatian yang pertama kalau ditujukan kepada sesuatu objek, misalnya seorang yang sedang belajar, seorang penyelidik, seorang yang sedang mengintai dan sebagainya. Sedang kepada perhatian jenis kedua kalau ditujukan kepada beberapa objek bersama-sama, misalnya seorang sopir yang sedang menjalankan mobilnya, seorang dalang yang sedang menjalankan tugasnya dan sebagainya.
d.   Kalau kita lihat dari tabahnya, ada perhatian yang luas dan ada perhatian yang sempit. Perhatian luas pada banyak hal sama dengan perhatian yang merata, sedang perhatian yang sempit kalau hanya tertuju pada objek-objek yang tertentu juga terbatas.
e.   Kalau kita lihat dari sifatnya, ada perhatian yang statis dan ada perhatian yang dinamis. Orang berperhatian tetap, kalau dalam waktu yang lama berturut-turut dapat melakukan suatu tugas dengan perhatian yang kuat. Sedangkan perhatian yang dinamis kalau pemusatannya itu berubah-ubah atau selalu berganti objek.[5]
f.    Pehatian habitual yaitu perhatian yang menunjukkan pada kecenderungan individu untuk memperhatikan kekuatan merangsang jenis tertentu dalam setiap keadaan lingkungan dengan meninggalkan perangsang-perangsang lainnya.[6]

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perhatian
            Perhatian dapat dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu. Faktor-faktor ini dapat berupa faktor obyektif dan subyektif. Yang dimaksud dengan faktor obyektif adalah sifat daripada obyek atau benda-benda yang menarik perhatian kita terlepas dari kemauan dan pengalaman kita. Sedang faktor subyektif adalah faktor-faktor berhubungan dengan keadaan, kondisi diri pribadi, sikap dan batin tertentu yang memperhatikan obyek tersebut.
a. Yang termasuk dalam faktor-faktor obyektif.
1.   Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian kita.
2.   Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
3.   Perangsang yang luar biasa menarik perhatian kita.
4.   Perangsang yang tiba-tiba menarik perhatian kita.
5.   Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu akan lebih menarik perhatian kita daripada benda-benda yang bentuknya tidak tertentu.
6.   Benda-benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar kita biasanya menarik perhatian itu.
b. Yang termasuk dalam faktor-faktor subyektif antara lain :
1.   Pekerjaan yang sedang kita laksanakan menentukan perhatian.
2.   Keinginan menentukan perhatian.
3.   Minat (interest) menentukan perhatian.
4.   Perasaan menentukan perhatian.
5.   Mode menentukan perhatian.
6.   Keadaan yang dibayang-bayangkan mengarahkan perhatian kepada segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan itu.
7.   Kebiasaan menentukan perhatian.[7]

D. Hubungan Minat dan Perhatian
            Semua persoalan hidup meskipun kecil saja, pasti dipecahkan dengan perhatikan. Oleh karena itu setiap saat kita selalu mempergunakan perhatian, baik secara memusat atau berubah-ubah. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat. Dalam melaksanakan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi piker, sedang dalam minat seolah-olah kita menonjolkan  fungsi rasa.Tetapi dalam kenyataannya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik, minat kita pun menyertai pula.[8]
            Minat adalah sesuatu yang menimbulkan perhatian saling kuat. Sementara itu melihat-lihat etalase took, pertama-tama kita mengamati barang-barang yang cenderung menyenangkan kita. Begitu juga, sementara kita memasuki suatu took serba ada tanpa ada tujuan yang jelas, biasanya kita merasa diri kita dibawa oleh pameran barang-barang yang paling menarik perhatian kita.[9]

E. Gangguan Perhatian
            Suatu perangsang yang menarik perhatian kita pada waktu kita sedang memusatkan perhatian kepada suatu tujuan, merupakan gangguan terhadap perhatian kita. Perhatian paksaan dan perhatian sembarangan sangat mudah mendapat gangguan, tetapi perhatian spontan tidak.
            Beberapa cara untuk mengatasi gangguan perhatian ini :
1.   memperkuat motivasi,
2.   memperkuat usaha dalam menjalankan suatu tugas,
3.   membiasakan diri dalam membentuk “inattention” terhadap gangguan perhatian.[10]



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Perhatian adalah suatu pemusatan pikiran kepada sesuatu. Perhatian ada beberapa macam, di antaranya perhatian spontan dan lain-lain. Perhatian sangat erat hubungannya dengan minat, karena mereka selalu saling terkait satu sama lain. Perhatian juga terdapat gangguan yang mengakibatkan perhatian kita menjadi buyar.
           


[1] M. Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, hal.134
[2] Dedi S., Tanya Jawab Psikologi Umum, hal.19
[3] DR. Wayan Ardhana, Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum, hal. 74
[4] Drs. Dakir, Pengantar Psychologi Umum, hal.181
[5]  Drs. Dakir, Pengantar Psychologi Umum, hal.181-182
[6] DR. Wayan Ardhana, Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum, hal 74-75
[7]  Prof. F. Patty, MA. dkk. Pengantar Psikologi Umum, hal. 95-96
[8] Drs. Dakir, Pengantar Psychologi Umum, hal.181
[9] DR. Wayan Ardhana, Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum, hal. 79
[10]  Prof. F. Patty, MA. dkk. Pengantar Psikologi Umum, hal. 96