Sejuta Keutamaan Ilmu Agama

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Bekal utama menuju akhirat adalah amal sholeh yang kita lakukan. Kaidah penting yang perlu untuk selalu kita hadirkan ketika beramal adalah memahami apa yang akan kita amalkan. Atau dengan ungkapan lebih ringkas, ’Ilmu sebelum beramal’. Prinsip semacam ini sejatinya telah Allah ajarkan dalam al-Quran, dalam firman-Nya,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ
“Ketauhilah, sesungguhnya tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan mintalah ampun atas dosa-dosamu.” (QS. Muhammad: 16).
Pada ayat di atas, Allah memerintahkan kita untuk mengetahui ‘Ketahuilah’ terlebih dahulu, sebelum perintah mengikrarkan laa ilaaha illallah, dan istighfar. Karena itu, Imam Bukhari memahami ayat ini sebagai dalil bahwa ilmu harus didahulukan sebelum ucapan dan amal. Karena orang tidak mungkin bisa beramal dengan benar, atau mengucapkan kalimat yang benar, tanpa ilmu. Dalam kitab shahihnya, beliau mengatakan,
العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالعَمَلِ
Ilmu dulu sebelum ucapan dan amal perbuatan. (Shahih Bukhari, 1/24).