Kehidupan Sosial Budaya Lombok
Kehidupan Sosial Budaya Lombok
Di masa Prabu Rangkesari, Lombok (Selaparang) mencapai masa kejayaannya. Saat itu, kehidupan budaya berkembang pesat. Para cerdik pandai dari Selaparang menguasai dengan baik bahasa Kawi, bahasa yang berkembang di nusantara ketika itu. Berkat kemajuan dalam dunia sastra tersebut, akhirnya, para cendekiawan Selaparang berhasil menciptakan aksara baru, yaitu aksara Sasak yang disebut Jejawen.
Dengan bekal pengetahuan bahasa Kawi, Sasak dan aksara Sasak, para sastrawan Selaparang banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi, atau menyalin sastra Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak. Di antara lontar-lontar tersebut adalah Kotamgama, Lapel Adam, Menak Berji dan Rengganis. Selain itu, para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran sufi para walisongo. Salinan dan adaptasi tersebut tampak dalam lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Sidik Anak Yatim.
Kajian yang lebih mendalam terhadap lontar-lontar tersebut akan mampu mengungkap kondisi sosial, budaya dan politik masyarakat Lombok pada saat itu. Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama menggariskan sifat dan sikap seorang pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma, dan Warsa. Danta berarti gading gajah, artinya, apabila dikeluarkan, tidak mungkin dimasukkan lagi; Danti berarti ludah, artinya, apabila sudah dilontarkan ke tanah, tidak mungkin dijilat lagi; Kusuma berarti kembang, artinya, bunga yang sama tidak mungkin mekar dua kali; Warsa artinya hujan, artinya, apabila telah jatuh ke bumi, tidak mungkin naik kembali menjadi awan. Itulah sebabnya, seorang raja atau pemimpin hendaknya berhati-hati dalam setiap tindakan, agar tidak melakukan banyak kesalahan.
Demikianlah, Kerajaan Selaparang muncul, berkembang kemudian runtuh. Walaupun demikian, sisa-sisa peradaban tulis yang ditinggalkannya menunjukkan bahwa, kehidupan budaya di negeri ini cukup semarak dan berkembang.