bahwa dalam Investasi; Pengertian Dasar, Jenis dan manfaat
bahwa Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan
akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu
dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur
menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam berinvestasi :
A. Aset Finansial (Financial asset)
1) Tingkat keuntungan dan tingkat resiko
Keputusan
investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return) dan tingkat resiko (risk)
yang siap ditanggung. Pemodal harus berhitung dengan cermat atas dua hal
tersebut. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, pemodal harus
siap menanggung resiko yang besar juga. Sebaliknya, semakin rendah
resiko yang ditanggung, semakin rendah pula tingkat keuntungan yang
dapat diharapkan.
2) Jangka waktu investasi (time horizon)
Jangka
waktu investasi dapat menentukan perilaku investor dalam aktivitas
investasinya. Jangka waktu investasi dapat membantu dalam menentukan
berapa besar resiko yang dapat ditanggung. Pada umumnya, orang yang
berinvestasi untuk jangka panjang menangung resiko yang lebih besar. Hal
ini disebabkan investasi saham mengalami fluktuasi yang tinggi dari
waktu ke waktu. Tetapi tingkat keuntungan rata-ratanya stabil untuk
jangka panjang.
3) Kenali karakter
Umumnya karakter investor
terbagi atas 3 yaitu (1) pengambil resiko (risk taker), (2) penghindar
resiko (risk avoider) dan (3) netral. Karakter investasi akan
berpengaruh terhadap perilaku dalam berinvestasi dan karakter tersebut
menentukan strategi yang
tepat dalam berinvestasi. Biasanya para
pengambil resiko bersikap agresif dan spekulatif, sebaliknya para
penghindar resiko cenderung menghindari berita atau surat kabar yang
tidak jelas sumbernya (rumor) dan mereka selalu mempertimbangkan secara
matang dan terencana dengan baik atas keputusan investasinya, sedangkan
mereka yang masuk dalam kategori netral umumnya cukup fleksibel dan
bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan.
4) Pelajari keuangan
Untuk
kebanyakan orang, investasi di reksa dana hanyalah sebagian dari total
aset. Jika investasi anda lebih banyak pada deposito berjangka, anda
mungkin dapat mengambil resiko lebih besar untuk tingkat keuntungan yang
lebih besar pula dari investasi pada reksa dana.
5) Evaluasi kinerja keuangan
Memilih
reksa dana berdasarkan keuntungan yang tinggi. Data histories
membuktikan bahwa reksa dana yang mempunyai kinerja bagus pada masa lalu
tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang akan datang.
Kinerja masa lalu hanya menunjukkan bagaimana seseorang berinvestasi
dapat mencapai tujuannya.
6) Lakukan diversifikasi
Salah satu
untuk mencapai tingkat keuntungan yang baik secara konsisten adalah
diversifikasi atau berinvestasi pada lebih dari satu reksa dana.
Diversifikasi merupakan sebuah cara untuk mengendalikan resiko karena
walaupun berinvestasi pada beberapa reksa dana beresiko tinggi, bila
nilai salah satu investasi tersebut
menurun, nilai investasinya yang lainnya mungkin naik.
B. Aset Non Finansial (Non Financial asset)
1) Pajak penjualan
Setiap
keuntungan atau pendapatan dari berbagai jenis investasi akan selalu
dibebani oleh pajak. Demikian pula dengan investasi dalam bentuk
properti. Pajak dari investasi properti baru dikenakan jika investor
memperoleh keuntungan dari penjualan yang dimilikinya. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena pajak bisa sangat mempengaruhi
keuntungan yang potensial untuk anda peroleh.
2) Pendapatan tambahan.
Melakukan
investasi di bidang properti menjadi sumber pendapatan tambahan. Bagi
beberapa investor pendapatan yang bersumber pada investasi ini banyak
dilakukan dengan cara menyewakan satu atau beberapa unit gedung
apartemennya dimana mereka juga tinggal disana, pendapatan tersebut
untuk membayar biaya pemeliharaan hak milik dan melunasi biaya balik
nama. Ini adalah contoh dari penggunaan pendapatan yang berlebih dari
para investor untuk memperoleh kekayaan.
3) Investasi jangka panjang.
Hal
ini menjadi sumber utama untuk memperoleh kekayaan. Sumber ini dapat
dilihat dari lokasi yang strategis dan perawatan yang baik, real estate
dapat dihargai dengan harga yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
4) Pemecahan masalah dengan berinvestasi.
Dengan cara berinvestasi dengan membeli rumah atau apartemen untuk mendapatkan pendapatan lebih.
5) Tenaga kerja keluarga.
Tenaga
kerja anggota keluarga sering menjadi alasan utama oleh beberapa
investor untuk memperoleh tenaga kerja tetap. Contohnya mengelola hotel,
rumah makan, dan lain-lain adalah sering dimiliki dan dioperasikan oleh
keluarga-keluarga utuh, masing-masing anggota bekerja untuk
perekonomian mereka sendiri.