Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan



A. Kerusakan Flora, Fauna dan dampaknya.
          Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi, seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan makluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi makluk hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahaan dalam waktu yang sangat lama.
         
          Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang ada.
          Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya :
1.         Hutan menjadi gundul.
       Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.
2.         Tanah Longsor.
          Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.
3.         Banjir.
       Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.
4.         Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.
          Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut.
1.    Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
2.    Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup.
3.    Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.
Mengapa kita perlu melkakukan perlindungan terhadap fauna ? Hewan  merupakan bagian penting dari suatu ekosistim yaitu sebagai konsumen. Hilangnya salah satu komponen dalam ekosistim dapat menyebabkan ekosistim tidak seimbang sehingga dapat berdampak negatif. Untuk menjaga agar keseimbangan alamnya tidak terganggu maka terus diusahakan agar tidak ada komponen alam yang mengalami kepunahan, baik hewan maupun tumbuhan.
B.   Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian gen tumbuhan atau hewan perlu dilakukan usaha antara lain sebagai berikut:
  1. Diadakan daerah yang dilindungi, seperti cagar alam, hutan lindung, dan suaka margasatwa.
  2. Diadakan daerah penyangga, daerah antara lahan pertanian dan permukiman penduduk dengan daerah cagar alam.
  3. Pengembangan daerah yang dilindungi seperti untuk penelitian, pendidikan, dan pariwisata.
  4. Mendirikan kawasan kebun raya dan kebun binatang yang dijadikan koleksi hidup, misalnya Kebun Raya Bogor dan Taman Safari Indonesia.
  5. Diadakan bank gen, yaitu menyimpan dan menjaga suatu gen agar tetap baik.