Definisi Kecerdasan Emosional


Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Yale University dan John Mayer dari University of  New Hampshire. Mereka menggambarkan kecerdasan emosional sebagai “himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan “.
(a form of social intelligence that involves the ability to monitor one’s own and other’s  fellings and emotions, to discriminate among them, and to use this information to guide one’s thinking and action ).

Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi yang dikemukakan Salovey dan Mayer di atas, dikemukakan pula oleh Daniel Goleman. Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain”.

Sedangkan rumusan definisi yang agak berbeda dan kelihatannya lebih sederhana dan aplikatif dari definisi di atas adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Steve Hein yang mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai “ knowing what fells good, what fells bad and how to get from bad to good “. (mengetahui mana perasaan-perasaan yang baik, mana yang jelek dan bagaimana untuk mendapatkan dari yang jelek itu menjadi baik).