Krisis Ekonomi Global 2008
Singkatnya, krisis ekonomi AS terjadi menurut kompas karena penumpukan
hutang nasional AS yang mencapai 8.98 triliun USD, pengurangan pajak
korporasi, pembengkakan biaya perang Irak dan Afghanistan, dan yang
paling krusial adalah Subprime Mortgage:
Kerugian surat berharga property sehingga membangkrutkan Lehman
Brothers, Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock, UBS, Mitsubishi
UF.
Krisis ekonomi Amerika dimulai dengan pelonggaran peraturan pengucuran kredit bank
oleh pemerintah yang menyebabkan kredit bank bisa diakses dengan lebih
mudah oleh orang dengan kualifikasi yang tidak meyakinkan dan juga oleh
orang yang sebenarnya punya banyak hutang lain. Kebijakan ini juga
mendorong spekulasi berlebihan atas properti yang menyebabkan harga
properti melambung tinggi hanya dalam waktu beberapa tahun rent
apartment juga jadi naik tiap tahun satu waktu, harga2 ini tidak bisa
lagi dijangkau oleh pasar, akhirnya penjualan rumah dan apartment
merosot drastis, padahal tadinya dibeli dengan hutang utk dijual lagi
dengan harga tinggi. Jadilah kredit macet yang buntutnya krisis keuangan
di bank yang sekarang mulai terasa di sector riil. Dampaknya belum
separah krisis Asia. Yang terkena PHK, para karyawan badan keuangan
penyalur kredit atau kontraktor properti yang kehilangan pekerjaan.
Dampak yang lain adalah banyak orang tiba-tiba terlilit hutang bank dan
rumah mereka yang buat spekulasi tadi disita oleh bank dan dijual
murah.. tapi sedikit demi sedikit krisis ini sudah mulai terasa terutama
di pasar saham. Harga indeks saham amerika merosot tajam.
Sebuah perusahaan yang go public di Amerika dituntut untuk meningkatkan
laba hingga 20 persen tiap tahunnya. Tentang bagaimana caranya, CEO dan
direktur yang akan mengaturnya. Pemilik perusahaan atau pemegang saham
tidak mau tau yang penting harga saham naik dan laba terus meningkat.
Mengapa harga saham harus selalu naik, alasannya adalah jika saham
dijual maka harga saham harus lebih tinggi dari harga saham saat
membeli. Dan mengapa laba harus naik? alasannya jika saham tidak dijual
maka setiap tahunnya mereka bisa mendapat pembagian laba atau deviden
yang bertambah banyak.
Sehingga CEO (chief executive officer) selalu mencari cara untuk
melakukan 2 hal di atas tadi. Alasannya agar tetap dapat mempertahankan
jabatan dan gaji dan bonus yang selalu meningkat. CEO perusahaan besar
di AS bisa 100 kali gaji Presiden Bush. Sehingga antara pemegang saham
dan CEO menemukan sumbu temu untuk mendapatkan 2 hal di atas.
Berbagai cara dilakukan hingga melibatkan pelaku politik, banyak
kebijakan yang memungkinkan perubahaan aturan dan undang-undang untuk
memungkinkan segala cara para CEO tersebut. Bagi pelaku politik
keuntungannya adalah mendapatkan dana kampanye dan dukungan.
Dengan cara ini ekonomi AS berkembang pesat, semua orang mampu membeli
kebutuhan hidup. Sehingga AS memerlukan banyak barang. Jika tidak bisa
dibuat di dalam negeri maka pesan dari negara lain. Maka tak heran China
memiliki cadangan devisa terbesar yaitu 2 triliun USD karena memasok
banyak barang ke AS.
Sudah 60 tahun AS membesarkan perusahaan seperti itu, yang merupakan
bagian dari ekonomi kapitalis sehingga AS menjadi penguasa dunia. Tapi
itu belum cukup, segala hal harus yang terbaik, terkomputerisasi, bonus
yang sudah besar harus dibuat lebih besar lagi. Disinilah ketamakan AS
terlihat.
Ketika semua orang sudah membeli rumah, seharusnya tidak ada lagi
perusahaan penjual rumah. Namun kenyataannya perusahaan harus
meningkatkan penjualan untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Maka
dicarilah jalan agar rumah terjual lebih banyak. Jika orang sudah
memiliki rumah maka diciptakan agar kucing dan anjing juga memiliki
rumah. Termasuk mobil.
Namun ketika kucing dan anjing sudah memiliki rumah, siapa lagi yang
harus membeli? Maka di tahun 1980, Pemerintah AS mengeluarkan keputusan
‘Deregulasi Kontrol Moneter’, intinya dalam kredit rumah, perusahaan
real estate diperbolehkan menggunakan variable bunga. Artinya boleh
mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah. Hal ini merupakan peluang besar bagi perusahaan real estate,
broker, asuransi dan keuangan.
Maka, Amerika memberlakukan Paket penyelamatan ekonomi (baillout)
Amerika Serikat (AS) senilai US$ 700 miliar, yang disetujui Kongres AS,
pada Jumat (3/10), akan menciptakan sentimen positif di pasar keuangan
dan pasar modal global. Meski demikian, krisis sektor keuangan, yang
dikhawatirkan membawa perekonomian AS menuju resesi masih tetap
mengancam perekonomian global, seiring dengan meningkatnya angka
pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan turunnya produksi
sektor manufaktur di negeri adi daya itu.