Dalam proses mendesain sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing System/ABC),
diperlukan pemahaman yang berkaitan dengan jumlah pemicu biaya yang
diperlukan dan menentukan pemicu biaya yang sesuai. Kedua faktor
tersebut berhubungan erat sebab tipe dari cost driver yang dipilih akan
mempengaruhi jumlah pemicu yang diperlukan sesuai tingkat akurasi
sistem. Permasalahan timbul apabila jumlah pemicu biaya yang
dipergunakan terlalu banyak, karena secara ekonomis tidak menguntungkan
untuk menentukan pemicu yang berbeda dari setiap aktivitas dan pada
beberapa proses perusahaan yang menggunakan aktivitas secara
bersama-sama (Agregat) dengan pemicu
tunggal sebagai dasar
penelusuran biaya aktivitas ke produk yang dihasilkan, terdapat
kesulitan untuk memilih pemicu yang sesuai.
a. Jumlah Pemicu yang Diperlukan
Jumlah
minimum dari pemicu yang diperlukan dalam sistem biaya berdasarkan
akivitas tergantung dari pertimbangan tingkat akurasi dari laporan biaya
produk yang diinginkan dan kompleksitas dari bauran produk yang
diproduksi. Semakin tinggi tingkat akurasi yang dipertimbangkan, jumlah
pemicu yang dibutuhkan semakin banyak menurut Copper dan Kaplan (1991),
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi jumlah pemicu biaya yang
diperlukan, yaitu:
• Diversitas dari Produk (Product Diversity)
Diversitas
pada produk terjadi apabila produk mengkonsumsi aktivitas dalam
proporsi yang berbeda. Derajat diversitas dari produk diukur dengan
menentukan rasio konsumsi aktivitas tiap produk dan membagi rasio
aktivitas yang tinggi dengan rasio konsumsi aktivitas yang rendah untuk
menentukan derajat diversitas dari produk-produk yang
dianalisa.
• Biaya relatif dari aktivitas yang ditelusuri (relative cost of activities aggregated)
Biaya
relatif dari aktivitas menyatakan persentase biaya aktivitas terhadap
total biaya proses produksi. Pada proses produksi dengan
aktivitas-aktivitas yang bersifat agregat, biaya relatif dari aktivitas
sangat berpengaruh, karena semakin tinggi biaya relatif dari aktivitas
akan menghasilkan distorsi yang tinggi apabila penelusuran konsumsi dari
produk tidak akurat akibat penggunaan pemicu aktivitas yang tidak
sesuai (jumlah dan jenis pemicu aktivitas).
• Tingkat diversitas volume produksi (Volume Diversity)
Diversitas
dalam volume produksi terjadi apabila produk diproduksi dalam ukuran
kelompok produk (batch) yang berbeda. Ukuran batch yang berbeda akan
mempengaruhi aktivitas produksi dan aktivitas pendukung lainnya, seperti
jumlah pemesanan dan proses pengiriman (Shipping). Dengan menerapkan
sistem biaya berdasarkan aktivitas, dapat dilakukan penyesuaian pemicu
biaya yang digunakan akibat pengaruh dari volume produksi yang berbeda,
dimana pada sistem biaya tradisional hal ini tidak dapat dilakukan.
Diversitas produk dan diversitas volume produksi masing-masing memiliki
pengaruh terhadap distorsi yang terjadi pada akurasi biaya produk yang
dihasilkan. Penyimpangan yang dihasilkan akibat perbedaan volume
produksi (Volume Diversity) akan memperkuat distorsi dari diversitas
produk, jika high-intensity product diproduksi dalam ukuran produksi
(batch) yang lebih kecil dari low-intensity product. Kondisi tersebut
akan menghasilkan kurang-kalkulasi ganda pada high-intensity, low-volume
product, dan lebih-kalkulasi ganda pada low-intensity, high-volume
product.
Pengaruh kedua sumber distorsi tersebut saling bertentangan
apabila high-intensity product diproduksi dalam ukuran batch yang lebih
besar dari low-intensity product, sehingga apabila pengaruh dari volume
diversity melebihi distorsi yang ditimbulkan volume diversity kondisi
yang terjadi adalah high-intensity, high-volume product akan
lebih-kalkulasi sedangkan low-intensity. Low-volume product terjadi
kurang-kalkulasi.
Kondisi sebaliknya akan terjadi apabila pengaruh
product diversity lebih dominan. Jika derajat diversitas dari volume
produksi sama dengan derajat diversitas dari produk, laporan dari biaya
produk yang dihasilkan lebih akurat.
• Interaksi ketiga faktor yang mempengaruhi pemilihan pemicu biaya
Secara
khusus semakin tinggi biaya relatif dari aktivitas yang ditelusuri
(yang tidak berhubungan dengan volume produksi), distorsi yang
dihasilkan dari penelusuran biaya berdasarkan unit produksi akan
bertambah besar. Sedangkan product diversity dan volume diversity
masing-masing dapat saling memperkuat dan berlawanan terhadap distorsi
yang terjadi.
b. Menyeleksi Pemicu Biaya yang Sesuai
Setelah
menentukan jumlah minimum cost driver yang diperlukan, langkah
selanjutnya adalah menyeleksi cost driver yang sesuai dengan mendesain
sistem biaya berdasarkan aktivitas. Cooper (1991) menegaskan bahwa,
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi penyeleksian pemicu biaya yang
sesuai, yaitu:
• Kemudahan untuk menentukan data yang diperlukan dari pemicu biaya (cost of measurement)
Dalam
sistem biaya berdasarkan aktivitas tingkat akurasi yang baik diperoleh
dengan menggunakan lebih banyak cost driver daripada pemicu tunggal
berdasarkan volume produksi. Untuk mengurangi biaya pengukuran dari
pemicu aktivitas (cost of measurement), activity based cost system
mempergunakan pemicu yang mudah ditentukan kuantitasnya.
Pemilihan
pemicu biaya yang menggunakan jumlah transaksi dari aktivitas (number of
transaction generated by activity) sebagai pengganti pemicu biaya
berdasarkan durasi dari aktivitas, dapat mengurangi biaya pengukuran
dalam mendesain sistem biaya berdasarkan aktivitas.
Menentukan data
dari pemicu berdasarkan jumlah transaksi ini mudah diperoleh, karena
transaksi dihasilkan pada saat suatu aktivitas dilakukan. Pemicu
berdasarkan transaksi tersebut antara lain, jumlah pesanan yang
diproses, jumlah proses pengiriman, dan jumlah inspeksi yang dilakukan.
• Korelasi antara tingkat konsumsi aktivitas dari pemicu biaya dengan konsumsi aktual aktivitas (Degree of Correlation)
Penggunaan
pemicu biaya yang mengungkapkan secara tidak langsung konsumsi
aktivitas oleh produk akan berakibat terjadi distorsi pada laporan biaya
produk, sebab pemicu tersebut tidak dapat menggambarkan dengan akurat
tingkat konsumsi aktivitas sebenarnya dari produk. Seberapa jelas pemicu
biaya mengungkapkan konsumsi aktivitas aktual dari produk, dapat diukur
dengan tingkat korelasi antara kuantitas dari aktivitas yang ditelusuri
pada produk terhadap konsumsi aktual aktivitas oleh produk. Hubungan
korelasi tersebut dipergunakan untuk mengetahui tingkat akurasi dari
penelusuran biaya aktivitas oleh produk dan sebagai alat bantu dalam
menyeleksi pemicu biaya yang sesuai.
• Pengaruh perilaku pemicu biaya terhadap lingkungan (Behavioral Effect)
Dalam
memilih pemicu biaya, efek penggunaan dari pemicu biaya tertentu
terhadap perilaku biaya individu dalam perusahaan harus dipertimbangkan.
Efek perilaku dapat bermanfaat (benefical) atau berbahaya (harmful).
Perilaku yang bermanfaat tersebut apabila perilaku akibat penggunaan
pemicu biaya tertentu dikehendaki. Sedangkan pengaruhnya berbahaya jika
akibat penggunaan pemicu tersebut tidak diinginkan.