A.
Teori terbentuknya muka bumi
Adapun
berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain:
1.
Teori Kontraksi oleh Descrates
Teori
ini menyatakan bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan
oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk
relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
2.
Teori Dua Benua oleh Edward Zuees
Teori
ini menyatakan bahwa awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar,
yaitu Laurasia dan Gondwana yang bergerak
kea rah equator, sehingga terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Gondwana pecah
menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3.
Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Wegener
4. Teori
ini menyatakan bahwa di bumi hanya ada satu benua super besar yaitu Pangea. Kemudian benua ini terpecah-pecah dan
terus bergerak ke arah equator. Teori ini dapat dibuktikan adanya persamaan
yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan
dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika, serta adanya kesamaan batuan
dan fosil pada kedua daerah tersebut.
5.
Teori Konveksi
Teori
ini menyatakan bahwa di alam bumi ini masih dalam keadaan panas dan berpijar
terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.
6.
Teori Lempeng Tektonik
Kulit
bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng yang berada di atas lapisan
astenosfer. Lempeng ini terdiri dari atas lempeng benua dan lempeng samudera.
Lempeng-lempeng ini bergerak dan mendesak satu sama lain. Bertemunya antara dua
benua lempeng disebut tumbukan (subduction),
sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng disebut subduction zone.
B.
Lapisan-lapisan Bumi
Apabila
bumi yang beradius 6.376 km dibelah maka dapat terlihat bagian-bagian tubuh
bumi sebagai:
1.
Litosfer (kulit bumi)
yang terdiri dari:
1)
Kulit bumi terluar atau
kerak bumi (lapisan sial), tebalnya antara 30-70 km dengan massa jenis 2,7.
2)
Selubung bumi dalam
(lapisan sima). Tebalnya 1.200 km.
2.
Lapisan asthemisphere
(mantel). Tebalnya 1.700 km bersifat lemah dan panas.
3.
Barisfer (inti bumi).
Terdiri dari dua lapisan yaitu:
1)
Inti bumi luar, berupa
lapisan encer bersuhu tinggi.
2)
Inti bumi dalam,
struktur batuannya padat dan sangat keras dan menjadi pusat konsentrasi unsur
besi.
Permukaan
bumi terbagi atas lempeng besar dan lempeng kecil, dengan ketebalan antara
70-100 km. lempeng-lempeng ini senantiasa masih berkembang, luruh, dan bergerak
karena berada di atas lapisan astenosfer yang cair dan amat panas.
Tujuh
di antara lempeng-lempeng di permukaan bumi dikategorikan sebagai lempeng
besar/ utama, yaitu:
1. Lempeng
Afrika
2. Lempeng
Amerika Utara
3. Lempeng
Amerika Selatan
4. Lempeng
Pasifik
5. Lempeng
Eurasia
6. Lempeng
Indo-Australia
7. Lempeng
Antartika
Indonesia
merupakan daerah yang sering terjadi gempa karena letaknya tepat pada pertemuan
dua deretan pegunungan muda. Juga pertemua tiga lempeng litosfe, yaitu lempeng
Indo-Australia sebelah barat dan selatan, lempeng Eurasia sebelah utara dan
lempeng Samudra Pasifik di sebelah timur sehingga daratan labil.
Pergerakan
lempeng yang berbeda, maka terjadilah tiga jenis batas pertemuan antara
lempeng-lempeng itu, yaitu saling menjauh, saling bertumbukan dan saling
berpapasan. Secara lengkap pergerakan lempeng-lempeng
tektonik sebagai berikut:
1.
Divergen
Yaitu gerakan saling menjauh antar lempeng. Zone
berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zone divergen.
Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1) Perenggangan
lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan
tanggul dasar samudera (mid oceanic ridge) di
sepanjang tempat perenggangan lempeng.
3) Aktivitas
mekanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan
hamparan lelehan lava encer.
4) Aktivitas
gempa di dasar laut dan sekitarnya.
2.
Konvergensi
Yaitu gerakan saling bertumbukan antar lempeng
elektronik. Tumbukan antar lempeng dapat berupa tumbukan antara lempeng dengan
benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera, zone, atau tempat
terjadinya tumbukan antara lempeng benua dengan benua disebut zone konvergen.
Zone jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut
zone suleduksi atau zone tunjam. Contoh tumbukan antara lempeng benua Amerika
dengan lempeng dasar Samudera Pasifik menghasilkan terbentuknya Pegunungan
Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1) Terdapat
aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
2) Merupakan
daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam.
3) Lempeng
dasar samudera menghujam ke bawah lempeng benua.
4) Terbentuknya
palung laut di tempat tumbukan itu.
5) Pembengkakan
tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan.
6) Penghancuran
lempeng akibat pergesekan lempeng.
7) Timbunan
sedimen campuran atau mélange.
3.
Sesar
Mendatar (transform)
Yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antar lempeng tektonik. Contoh, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan
lempeng Amerika Utara yang menghasilkan Sesar San
Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km. Zone berupa
jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut zone sesar mendatar
(zone transform). Bentukan alam yang dihasilkan adalah patahan.
C.
Pergerakan Bumi
Bumi bergerak mengitari matahari dalam
waktu 365 hari 6 jam, 9 menit dan 10 detik, serta menempuh jarak sejauh 958
juta km. Waktu yang
diperlukan bumi untuk sekali mengitari
matahari disebut satu tahun bumi. Bumi juga berputar pada porosnya sama dengan
23 jam, 56 menit dan 6 detik yang disebut sebagai satu hari bumi.
1.
Rotasi bumi
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Untuk satu putaran penuh, bumi
memerlukan 24 jam. Jadi tiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15o.
Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif.
Akibat
rotasi bumi:
1)
Peredaran semu harian
dari benda-benda langit.
2)
Peristiwa siang dan
malam serta perbedaan waktu.
3)
Pembelokan arah angin
pasat.
4)
Pembelokan arah arus
laut.
5)
Perbedaan percepatan
gravitasi di permukaan bumi.
2.
Revolusi bumi
Bumi
beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika.
Orbitnya hamper seperti lingkaran (360o) dengan periode 365 hari, 6
jam, 9 menit dan 10 detik, ini disebut satu tahun sidetik, yaitu periode yang
dihitung saat bumi bergerak mulai dari titik yang lurus dengan sebuah bintang
dan berakhir tepat pada titik itu lagi. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika
dengan bidang orbit planet disebut sudut inklinasi.
Akibat
revolusi bumi:
1)
Gerak semu matahari
tahunan
2)
Perubahan lamanya waktu
siang dan malam
3)
Pergantian musim
4)
Perubahan paralaks suatu bintang
5)
Gerak semu bintang
tetap di bola langit
D.
Tata surya
Tata surya atau solar system merupakan
susunan dimana matahari sebagai pusat peredaran dengan planet-planet, bulan,
komet, dan meteor-meteor sebagai anggotanya.
1.
Teori Terjadinya Tata Surya
1)
Teori Kabut
Kant-Laplace
Tata
surya terbentuk dari gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik
menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini
berputar semakin cepat, sehingga materi kabut bagian katulistiwa terlempar
memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas
pijar yang disebut matahari.
2)
Teori
Planetesimal (Chamberlin dan Moulton)
Planetesimal
merupakan benda padat kecil mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Sebuah
bintang besar melintas mendekati matahari dengan cepat, sehingga terjadi daya
tarik yang besar dari bintang menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari
karena daya tarik matahari yang besar, massa gas dan bergerak mengelilingi
matahari.
3)
Teori Pasang
Surut (Jeans dan Jeffreys)
Terbentuknya
tata surya disebabkan oleh tenaga dari luar, yaitu karena adanya bintang atau
matahari lain yang jalannya terlalu dekat dengan matahari kita, sehingga massa
matahari kita mengalami guncangan dari keseimbangan semula. Sebagian dari
bahannya terlempar dan setelah mengalami proses pendinginan menjadi
planet-planet.
4)
Teori Bintang
Kembar (Twin Star)
Dikemukakan
oleh R.A Lyttleton: matahari berasal dari suatu bintang kembar dimana kedua
bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi. Sebuah bintang mendekati salah
satu matahari ini.
5)
Teori Proto
Planet (Awan Debu)
Oleh
Gerald P.Kuiper: tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu. Salah satu
gumpalan awan tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut
partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, membentuk gumpalan bola
dan mulai berpilin. Gumpalan gas tersebut membentuk cakram. Partikel-partikel
di bagian tengah cakram saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan pijar yang
disebut matahari.
Perbedaan Teori Kabut
Kant-Laplace
|
Naulton-Chamberlin
|
Jeans-Jeffreys
|
1.
Bentuknya bola
|
1.
Bentuknya spiral
|
1.
Bentuknya cerutu
|
2.
Suhu panas
|
2.
Suhu dingin
|
2.
Suhu panas
|
3.
Terdiri dari gas
|
3.
Terdiri dari benda padat
|
3.
Terdiri dari gas
|
2.
Benda-benda Langit
Ilmu yang mempelajari tentang
benda-benda langit adalah astronomi. Benda langit terdiri atas semua yang
berada di langit merupakan anggota dalam sistem tata surya. Berikut ini uraian
mengenai benda-benda langit, yaitu:
1)
Matahari
Matahari
terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang memuai menjadi sebuah bola gas
raksasa yang sangat pijar. Matahari merupakan sebuah bintang dan sebagai pusat
dari sistem tata surya. Suhu pada intinya 25 jutaoC, sedangkan pada
permukaan sekitar 6.000oC.
Bagian-bagian matahari
sebagai berikut:
a. Inti
Terjadi reaksi
temonuklir mengubah hydrogen menjadi helium.
b. Fotosfer
Berbentuk
seperti piringan emas. Pada bagian ini terdapat:
a)
Sunspot (bintik
matahari): daerah gelap di lapisan fotosfer.
b)
Fakula: daerah sekitar
bintik matahari yang tampak di lapisan fotosfer
c)
Granula: kenampakan
gelombang-gelombang kecil konveksi di lapisan fotosfer.
c. Kromosfer
Adalah pancaran cahaya
yang mengelilingi fotosfer.
d. Korona
Adalah lapisan yang
paling luar dan mengelilingi kromosfer.
e. Prominens
(Prominences)
Adalah ledakan-ledakan
yang tampak pada sisi matahari.
f. Flare
Adalah bagian dari
matahari yang mempunyai cahaya yang sangat terang.
2)
Planet
Planet
tidak memiliki cahaya tetapi memantulkan sinar atau cahaya matahari.
Ciri-ciri
planet:
a.
Planet tidak mempunyai
cahaya sendiri.
b.
Planet tak
berkelap-kelip.
c.
Lintasan planet
merupakan bidang berbentuk elips.
d.
Planet beredar
mengelilingi matahari dengan arah yang sama.
Planet
dalam tata surya kita dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori diantaranya
:
a.
Berdasarkan
kedudukannya terhadap bumi
a)
Planet inferior:
planet-planet yang terletak diantara orbit bumi dan matahari. Contoh: Merkurius
dan Venus
b)
Planet superior:
planet-planet yang terletak di luar orbit bumi. Contoh: Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus.
b.
Berdasarkan
jarak ke matahari:
a)
Planet dalam (inner
planet): planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari
jarak rata-rata bumi matahari. Contoh: Merkurius dan Venus.
b)
Planet luar (outer
planet): planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang
dibandingkan dengan jarak rata-rata bumi-matahari. Contoh: Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
c.
Berdasarkan
ukuran:
1)
Planet Jovian/ besar,
contoh: Yupiter, Saturnus, Uranus,Neptunus
2)
.
3)
Planet Terestrial/
kebumian/ kecil, contoh: Merkurius, Venus, Mars.
Beberapa
karakteristik peta di dalam tata surya kita diantaranya adalah :
a.
Merkurius
Merkurius
termasuk planet dalam, jarak dengan matahari paling dekat, yaitu sekitar 58
juta km, dengan diameter pada equatornya 4.878 km. Suhu di permukaan pada siang
hari 350oC dan pada malam hari -170oC.
Tidak
memiliki atmosfer, suhu panas, permukaannya kasar dan berkawah. Planet ini
tidak mempunyai bulan atau satelit maupun cincin/ ring.
b.
Venus
Venus
sering disebut bintang kejora atau sahara, jarak dengan matahari 108 juta km,
dengan garis tengah equatornya 12.104 km suhu permukaannya sangat panas 480oC.
mempunyai atmosfer yang mengandung CO2, tidak mempunyai satelit dan
cincin.
c.
Bumi
Bumi
adalah planet tempat manusia hidup. Sebagian besar permukaan bumi diselimuti
air sehingga planet ini dikenal sebagai planet biru. Jarak bumi matahari 150.000.000
km. revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, yang disebut “satu tahun
sidetik”. Rotasi bumi 24 jam. Mempunyai satelit.
d.
Mars
Planet
mars disebut planet Anggur. Jaraknya dengan matahari 228 juta km, diameter
6.795 km. dilihat dari Bumi Mars tampak merah. Periode revolusi 687 km, rotasi
24 jam 37 menit. Mempunyai atmosfer yang mengandung CO2, planet Mars mempunyai
2 satelit yaitu Phobos dan Deimos.
e.
Jupiter
Jupiter
merupakan planet terbesar dengan massa 318 kali massa bumi. Rotasi planet
adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi 11,86 th. Atmosfer di Jupiter
mengandung gas hydrogen, helium, metana, ammonia. Suhu dipermukaan -140oC
hingga 21 oC. planet Yupiter mempunyai 14 satelit diantaranya Co,
Europa, Canyamede, dan Calisto.
f.
Saturnus
Saturnus
adalah planet yang memiliki cincin atau ring. Cincin Saturnus tipis sekali,
ketebalannya 10m-100m yang tersusun atas butir-butir es yang sangat halus.
Saturnus
mempunyai kecepatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya adalah
gas dan cairan. Masa revolusi Saturnus 30 tahun bumi. Rotasi planet sekitar
10,20 jam dan memiliki 10 satelit yang mengorbit di luar cincinnya.
g.
Uranus
Planet
ini ditemukan oleh Willian Hechell (1781). Jarak Uranus-matahari 2.887 km.
Revolusi Uranus 84,01 tahun dengan rotasi selama 16 jam 10 menit. Suhu
dipermukaan Uranus adalah -210oC. Atmosfer Uranus tersusun atas
metana, hydrogen, dan helium. Uranus memliki 5 satelit, yaitu Oberon, Titania,
Umbriel, Ariel, dan Miranda dan mempunyai 9 cincin.
h.
Neptunus
Planet
ini ditemukan oleh Leverrier (1846). Neptunus bergaris tengah 48.500, jika
dilihat melalui teleskop memantulkan warna hijau kebiruan. Planet Neptunus
berotasi selama 18 jam 26 menit, dengan revolusi 164,8 tahun. Jarak
Neptunus-matahari 4.509 juta km. Suhu dipermukaan sebesar -220oC. Lapisan
atmosfernya terdiri atas gas hydrogen, helium, dan metana, memiliki 2 anak
satelit yaitu Triton dan Nerreid.
i.
Asteroid
Asteroid
berada diantara planet Mars dan Yupiter sering juga disebut planet minor.
j.
Komet
Komet
seluruhnya terbentuk dari gas (karbondioksida, metana, dan air) dan debu yang
membeku. Komet bergerak pada orbitnya kadang-kadang mendekati matahari maupun
mendekat planet-planet dan orbitnya berbentuk elips yang sangat panjang. Arus
debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat
tipis di sekeliling komet yang disebut Coma. Contoh: Komet Halley muncul 76
tahun sekali, Komet West, Komet Eneke muncul 3 tahun sekali.
k.
Meteorid (shooting
star)
Meteorid
merupakan benda-benda langit yang bergerak memasuki atmosfer karena gaya tarik
bumi. Meteorid yang memasuki atmosfer bumi disebut meteor.
E. Jagat
Raya
Jagat raya adalah sebuah ruang tempat
segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Pandangan
manusia mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :
1.
Pandangan Antroposentris
menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya dialam
semesta ini.
2.
Pandangan Geosentris menyatakan bahwa bumi sebagai pusat jagat raya.
3.
Pandangan
Heliosentris menyatakan
bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
4.
Pandangan
Galaktosentris menyatakan
bahwa pusat alam semesta adalah galaksi
Secara
umum sifat Jagat Raya (alam semesta)
adalah :
1.
Tak terbatas
2.
Memuai
3.
Berdimensi 4
4.
Luas berdiameter 4
milyar
Tentang terbentuknya jagad raya ada
beberapa teori yang mendasari diantaranya yaitu :
1.
Teori Ledakan
Besar ( Big Bang ),
teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat
yang mengalami ledakan dahsyat dan kemudian mengembang dengan sangat cepat
menjauhi pusat ledakan.
2.
Teori Jagat
Raya Mengembang, teori ini menyatakan bahwa
galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi.
3.
Teori Keadaan
Tetap ( Teori Steady State ), teori ini
menyatakan bahwa Alam Semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam
semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang.
Jarak jagad
Satuan Jarak di Jagat Raya raya kita
adalah tak terbatas akan tetapi ada beberapa satuan untuk menentukan jarak
misalnya antara satu galaksi dengan galaksi yang terdekat. Satuan tersebut
diantaranya adalah :
Untuk menentukan jarak benda-benda
langit di jagat raya menggunakan satuan sebagai berikut :
a.
Satuan Astronomi ( SA ),
adalah satuan jarak rata-rata bumi ke matahari ( ± 150.000.000 km )
b.
Tahun Cahaya, adalah
jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. ( 3.406 x 1015 km )
c.
Paralalks Second ( Parsec = Pc
), satu satuan paralales second adalah ukuran untuk jarak yang lebih besar di
jagat raya
F.
Galaksi
Galaksi adalah sistim perbintangan yang
maha luas yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliyaran bintang, serta
benda-benda langit lainnya yang beredar mengelilinya pusat secara teratur.
- Teori terbentuknya Galaksi
1)
Teori Top-Down,
menurut teori ini galaksi terbentuk dari awan gas yang besar dan padat kemudian
pecah-pecah, pecahnya tersebut berubah menjadi galaksi melalui proses kontraksi
awan gas. Kontraksi awan gas terjadi karena adanya pengaruh gravitasi akhirnya
menghasilakan bintang-bintang.
2)
Teori
Botton-Up, menurut teori ini galaksi
terbentuk dari bagian-bagian kecil menjadi besar karena gaya gravitasi,
daerah-daerah ini bersatu dan berbentuk susunan yang lebih besar dan akhirnya
membentuk galaksi.
- Ciri-ciri Galaksi
Galaksi pada umumnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1)
Semua galaksi memiliki
inti dari sistim galaksi
2)
Sebuah sistim yang
terdapat pada galaksi melakukan rotasi
3)
Galaksi memiliki bentuk
tertentu
4)
Jarak antara galaksi
yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya.
5)
Galaksi-galaksi hanya
terlihat diluar jalur galaksi bimasakti.
- Macam-macam Galaksi
Dari jutaan galaksi yang terdapat di
jagat raya hanya ada
dua galaksi yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu galaksi Bima sakti
dan Magellan
. Galaksi lainnya dapat diamati dengan
menggunakan teleskop. Galaksi-galaksi tersebut antara lain :
1)
Galaksi Bimasakti
(Milky Way)
a)
Bentuk spiral
b)
Tampak seperti kepingan
cakram dengan poros sebagai inti sistim
c)
Garis tengahnya 100.000
tahun cahaya
d)
Matahari sebagai salah
satu bintang yang terdapat dalam Galaksi Bima sakti
e)
Bima sakti menunjukkan
gerak rotasi pada intinya.
2)
Galaksi Magellan, galaksi ini terletak
di bawah rasi Doroda dan Tuean yang kelihatan seperti kabut.
3)
Galaksi Andromeda (M.31)
a)
Pusat galaksi tidak
terurai menjadi bintang-bintang yang terpisah.
b)
Gugus buktinya empat
kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima sakti.
c)
Inti pusatgalaksi
sangat terang dan berwarna putih
d)
Galaksi ini mempunyai
tujuh buah lengan
e)
Berbentuk spiral
4)
Galaksi Roda Biru (M.33)
a)
Berbentuk spiral
b)
Berputar seperti gasing
daerah trianggulun
c)
Galaksi Ursa Mayor
d)
Galaksi Jauh
- Bentuk-bentuk Galaksi
Menurut Edwin Hubble (1925)
mengklasifikasikan galaksi berdasarkan bentuknya yaitu :
a)
Bentuk spiral (S), contoh
: galaksi Bima sakti, Galaksi Andro Meda
b)
Bentuk Elips (E): M 87,
c)
Bentuk tak beraturan
- Anggota-anggota dalam suatu galaksi
1) Bintang
, bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi
inti di dalamnya.
2) Spektrum
Bintang , spektrum bintang terbentuk oleh perbedaan temperature bintang dengan
symbol-simbol O,B,A,F,G,K dan M
3) Rasi
Bintang, kelompok bintang ini dinamakan konstelasi bintang atau rasi bintang.
Ada 88 buah rasi bintang, 56 buah terdapat dibelahan langit selatan dan 32 buah
bintang terdapat di belahan langit utara.
Rasi-rasi
bintang penting
a)
Rasi Ursa Mayor (Rasi
Biduk/rasi Beruang Besar), digunakan sejak dulu untuk menetukan
arah utara. Terdapat di belahan langit utara.
b)
Rasi Ursa Minor (Rasi
Beruang Kecil), terdapat di belahan langit utara
c)
Rasi Crux (Rasi Gubug
Penceng/Rasi Pari), terdapat di belahan langit selatan. Digunakan untuk menentukan arah selatan.
d)
Rasi Drion (Lintang
Waluku/Bintang Belaktik), digunakan untuk menetukan
equator langit.
4) Nebula,
adalah awan-awan dan debu. Nebula ada yang terang dan ada yang gelap. Nebula
terbesar adalah awan-awan molekul raksasa.
5) Planet,
adalah benda angkasa tidak memiliki cahaya sendiri.
6) Satelit,
adalah benda gelap yang menjadi anak planet.
7)
Asteroid, merupakan
gugusan benda-benda angkasa gelap yang mempunyai ukuran relative kecil yang
membentuk satu sistim rotasi dan revolusi dengan memiliki keterkaitan satu
dengan yang lain.