TEKS ANEKDOT


Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi “terlalu bagus untuk nyata”. Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
Selain itu, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.
B. Struktur Anekdot
Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 struktur. 5 struktur itu antara lain abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan coda.
  1. Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
  2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
  3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
  4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
  5. Coda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Contoh analisis struktur anekdot
KUHP DALAM ANEKDOT
  1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
  2. Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
  3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
  4. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
a. Abstraksi: Seorang dosen memberikan kuliah hukum pidana (paragraph 1)
b. Orientasi: Suasana kelas biasa-biasa saja (paragraf 1)
c. Krisis: KUHP diplesetkan menjadi “Kasih Uang Habis Perkara” (paragraph 2)
d. Reaksi: Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala (paragraf 3)
e. Koda: Kelas kembali berangsur normal (paragraph 4)
C. Jenis Anekdot
Anekdot ada 2 macam yaitu lisan dan teks
  1. contoh lisan :
  • KUDIS : KUrang DISiplin
  • ASMA : Asal Mengisi Absen
  • TBC : Tidak Bisa Computer
  • KRAM : Kurang teRAMpil
  • ASAM URAT : Asal Sampai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur
  • GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
  • PUCAT : PUlang CePAT
Contoh anekdot teks:
Pengemis & Manager
(Anekdot dari sumber Anonim)
  • Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?
  • Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
  • Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
  • Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
  • Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?”
  • Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
  • Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
  • Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
  • Manager : 6.000.000 
  • Pengemis : Ijasah..?
  • Manager : S-2