Arus laut adalah gerakan molekul air laut yang
pada umumnya dengan arah horizontal dan vertical. Arus laut adalah
gerak air laut yang mempunyai peredaran tetap dan teratur. Macam-macam arus laut, antara lain:
Berdasarkan
letaknya, arus laut dapat dibedakan menjadi:
- Arus atas, jika arusnya bergerak di permukaan laut;
- Arus bawah, jika arusnya bergerak di bawah permukaan air laut
- Long shore current, arah aliran arus sejajar dengan garis pantai
- Rip current, arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai. Biasanya arus ini mampu menyeret pasir beserta orang yang berada di tempat itu menuju ke laut yang lebih dalam. Contohnya, di pantai Parangtritis yang memiliki kecepatan sampai 80 km/jam.
Berdasarkan
suhunya, arus laut dibedakan menjadi:
- Arus panas, kalau suhunya lebih panas dari suhu air laut di sekitarnya, contoh arus Gulfstrem dan Kurosyiwo;
- Arus dingin, kalau suhunya lebih dingin dari suhu air laut di sekitarnya, contoh arus Peru, arus Oyasyiwo, dan arus Labrador
Factor-faktor terjadinya arus laut
a)
Perbedaan suhu dan salinitas air laut
Arus laut yang
diakibatkan oleh perbedaan suhu atau salinitas air di sutu wilayah lainnya
disebut arus thermohalin. Perbedaan suhu atau salinitas air laut
menyebabkan perbedaan kerapatan massa air laut (densitas), sehingga
menimbulkan pergerakan air laut. Arus thermohalin merupakan perpaduan antara
arus dasar, arus permukaan, dan arus vertical.
Proses terjadinya arus thermohalin
Akibat adanya radiasi
sinar matahari yang lebih intensif, suhu permukaan air laut di daerah
katulistiwa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan suhu air laut di daerah
kutub. Akibat perbedaan suhu itu, maka kerapatan air laut di katulistiwa
menjadi renggang.
Proses perenggangan
molekul air ini menyebabkan permukaan air laut di katulistiwa mengalami
penaikan dari permukaan air laut di daerah kutub. Karena sifat air yang selalu
bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka bergeraklah air
dari daerah ketulistiwa ke daerah kutub yang lebih rendah berupa arus permukaan.
Arus permukaan ini
dimbangi oleh arus dasar yang bergerak dari daerah kutub ke daerah katulistiwa.
Gerakan arus dasar ini timbul karena massa air di kutub terdesak oleh air yang
dating dari daerah katulistiwa.
b)
Gerakan angin yang tetap arahnya sepanjang tahun
Ada beberapa jenis
angin yang berhembus tetap di permukaan bumi sepanjang tahun, di antaranya
adalah angin Pasat, angin Barat, angin timur, dan angin Muson. Gerakan
angin-angin tersebut akan mengakibatkan arus laut berupa gerakan arus permukaan
yang arahnya mendatar. Beberapa contoh arus laut yang disebabkan oleh tiupan
angin.
Angin Pasat
Yaitu angin yang
berhembus di wilayah troopik. Adanya angin pasat ini telah menggerakkan massa
air laut berupa arus permukaan di daerah katulistiwa meliputi:
- Arus katulistiwa utara yang bergerak di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik.
- Arus katulistiwa selatan yang bergerak di Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia.
Angin Barat
Yaitu angin yang
berhembus di daerah lintang selatan (sekitar lintang 600) bik di
belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan. Angin barat ini menyebabkan
arus angin barat (west wind drift). Di Pantai Timur Amerika Serikat,
arus ini dinamakan arus teluk (Gulf Stream), sedangkan di Pantai Jepang
dinamakan Arus Hitam (Kuroshio).
Angin Muson
Menimbulkan arus
angin di Samudera Hindia di sebelah utara katulistiwa. Pada musim panas di
belahan bumi utara. Arus angin musim ini searah dengan gerak jarum jam dan
disebut dengan arus angin musim barat daya. Pada waktu musim dingin di
belahan bumi utara, arahnya berlawanan dengan gerak jarum jam dan disebut arus
angin musim timur laut.
c)
Perbedaan tinggi permukaan air laut
Akibat adanya
perbedaan tinggi di permukaan air di samudera, maka akan terjadi gerakan massa
air laut untuk mengisi bagian air laut yang lebih rendah. Karena gerakan air
laut ini terjadi untuk mengisi massa air di wilayah lain, maka arus yang timbul
akibat perbedaan tinggi permukaan air di samudera disebut dengan arus
kompensasi (pengisi).
Menurut arah gerakan
airnya, arus kompensasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
- Arus pengisi mendatar (arus kompensasi horizontal), arah gerakan airnya mendatar sepanjang permukaan, contoh: Arus Anti Katulistiwa di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, Arus Uyoshio di Jepang, dan Arus Labrador di Pantai Timur Kanada.
- Arus pengisi tegak (arus kompensasi vertical), massa air bergerak dari lapisan bawah ke arah permukaan atau lapisan atas, contoh: Arus Kalifornia di Pantai Barat amerika Serikat, Arus Benguella di pantai Barat Afrika selatan, Arus kanari di Pantai barat Afrika, dan Arus Australia Barat.
d)
Adanya rintangan pulau dan benua
Adanya rintangan
pulau atau benua mengakibatkan arus laut membelok menurut garis pantai benua
atau menjadi arus belahan, contohnya: arus Brasilia, arus Australia Timur. Arus
belahan lalinnya adalah arus Ekuatorial Utara dari Samudera Atlantik berbelok
menjadi arus Antillen dan arus Meksiko, kemudian arus Ekuatorial Selatan dari
Samudera Hindia berbelok menjadi arus Agulhas dan arus Madagaskar.
e)
Up Welling dan Down Current Welling
1)
Up Wellling Current
Adalah naiknya massa
air dingin dari lapisan laut dalam ke lapisan permukaan karena adanya kekosongan massa air di
permukaan. Daerah ini merupakan tempat berkumpulnya plankton, karena itu daerah
tersebut sangat kaya dengan ikan.
2)
Down Wellling Current
Merupakan aliran
massa air dari permukaan ke lapisan laut kebih dalam. Down Wlling Current terjadi
karena di daerah permukaan laut terjadi penumpukan massa air, sehingga agar
kondisinya tetap seimbang secara alamiah air laut akan dialirkan ke lapisan
bagian dalam.
f)
Arus panas dan arus dingin
Daerah
pertemuan antara arus panas dan arus dingin merupakan daerah yang kaya akan
ikan, karena arus dingin merupakan akumulasi plankton. Contoh daerah pertemuan
arus panas dan arus dingin adalah:
1) Di Kepulauan Jepang, pertemuan antara
arus Kuroshio dan arus Oyashio.
2)
Di
New Falkland, merupakan pertemuan antara arus Falkland dengan arus Humboldt.