Dampak Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan

Secara garis besar, bentuk muka bumi Indonesia dapat dikelompokkan menjadi daerah pegunungan, daerah dataran, daerah pantai, dan perairan. Bentuk muka bumi suatu daerah berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas ekonomi penduduk di daerah tersebut. Kegiatan ekonomi penduduk sesuai dengan bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan pada daerah pegunungan, dataran, daerah pantai, dan daerah perairan.
Adanya bentuk muka bumi yang beraneka ragam menyebabkan perbedaan kegiatan ekonomi penduduk antara satu daerah dengan daerah lainnya. Perbedaan tersebut juga disebabkan oleh adanya perbedaan iklim, jenis tanah, tumbuh­tumbuhan, hewan, sumber daya alam, dan tingkat kemampuan penduduk.

Info Untukmu!

Bentuk muka bumi hanya mempunyai hubungan, bukan memengaruhi corak kegiatan ekonomi penduduk. Hal ini disebabkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan manusia dapat memanfaatkan berbagai bentuk muka bumi untuk kegiatan ekonomi.

1. Kegiatan Ekonomi di Daerah Pegunungan
Daerah pegunungan secara keseluruhan mempunyai arti penting dalam kegiatan ekonomi penduduk, di antaranya sebagai tempat usaha kehutanan, pertanian, dan perkebunan. Di Indonesia daerah pegunungan tersebar di setiap pulau­pulau besar ataupun kecil sehingga kegiatan ekonomi penduduk di daerah pegunungan terdapat di seluruh wilayah negara kita.

Kegiatan ekonomi dalam bidang kehutanan diupayakan dalam bentuk penebangan kayu, pemeliharaan kayu, pengumpulan hasil hutan, seperti rotan, damar, dan pengusahaan hutan. Di daerah tertentu terdapat kegiatan ekonomi pertambangan seperti penam­bangan tembaga di Tembagapura Papua.

Dampak Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan
Gambar Kegiatan ekonomi di daerah pegunungan

Info Untukmu!
Daerah pegunungan banyak digunakan sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang ada di sekitar pegunungan. Misalnya, kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat sebagai tempat rekreasi bagi warga Jakar ta; kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur; kawasan Brastagi di Sumatra Utara
Kegiatan ekonomi pertanian di daerah pegunungan terdapat pada lereng­lereng gunung. Pertanian tersebut biasanya menghasilkan padi dan tanaman palawija (kacang, jagung, dan umbi). Umumnya, tanaman palawija tumbuh dengan baik di daerah sejuk. Oleh karena itu, banyak tumbuh di lereng pegunungan. Daerah yang banyak menghasilkan palawija di Indonesia adalah daerah Pegunungan Lembang di Jawa Barat, Malang di Jawa Timur, Brastagi di Sumatra Utara. Selain daerah pertanian, ada juga daerah perkebunan. Misalnya, perkebunan teh di Jawa Barat, dan perkebunan apel di Jawa Timur.

2. Kegiatan Ekonomi di Daerah Dataran
Di beberapa wilayah Indonesia dijumpai dataran rendah dan dataran tinggi. Di beberapa daerah seperti Kalimantan dan Papua, dataran rendah merupakan rawa­rawa. Dataran rendah di Indonesia merupakan daerah subur.

Pada umumnya, kegiatan ekonomi penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi adalah pertanian, industri, pertambangan, dan perdagangan.

Perhubungan atau transportasi antarwilayah (tempat tinggal) pada dataran ini relatif lebih baik dan mudah dibandingkan daerah pegunungan. Hal ini disebabkan oleh pembuatan jalan dan sejenisnya lebih mudah dengan biaya relatif kecil dibandingkan di daerah pegunungan.

Kegiatan ekonomi pada dataran tinggi yang cukup airnya dimanfaatkan untuk pertanian sawah dan pertanian tegalan. Pada dataran tinggi tidak semua jenis tanaman dapat hidup dengan baik seperti sayur­mayur, karet, kopi, teh, kelapa sawit, cokelat, dan kina.

Dampak Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan
Gambar. Kegiatan ekonomi di daerah daratan 

3. Kegiatan Ekonomi di Daerah Pantai dan Perairan
Kegiatan ekonomi di daerah pantai dan perairan berkaitan erat dengan potensi ekonomi yang terkandung pada perairan tersebut. Kegiatan ekonomi yang utama di daerah pantai dan perairan dapat berbentuk penangkapan ikan. Dalam hal ini termasuk upaya pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat dan laut. Di samping itu, kegiatan ekonomi lainnya adalah dalam bidang penambangan lepas pantai, tempat tinggal, pelabuhan, dan wisata.

Pantai yang dipengaruhi samudra adalah pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, yaitu Samudra Hindia dan beberapa daerah di Maluku dan Papua, yaitu Samudra Pasifik. Kegiatan ekonomi penduduk lebih banyak pada upaya penangkapan ikan di laut bebas.
Info Untukmu!
Kawasan pantai dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan rekreasi. Pantai­pantai terkenal sebagai objek rekreasi, di antaranya adalah Pantai Kuta dan Pantai Sanur, Bali; Pantai Ancol, Jakarta; Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Pantai yang tidak dipengaruhi oleh samudra, yaitu pantai­pantai lainnya di Indonesia. Penangkapan ikan sudah sampai pada pemeliharaan ikan, yaitu pertambakan ikan, seperti pertambakan udang, ikan bandeng di pantai utara Jawa Barat dan ikan gurami di pantai timur Sumatra Utara. Daerah pantai dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, daerah pelabuhan, dan objek wisata. Kegiatan ekonomi penduduk lain di daerah pantai adalah pengolahan garam, pelabuhan laut, pusat­pusat industri dan perdagangan. Daerah pantai pada umumnya tidak subur sehingga sulit dijadikan pertanian sawah. Daerah ini dimanfaatkan sebagai perkebunan kelapa.

4. Potensi Ekonomi dari Berbagai Bentuk Muka Bumi Indonesia
Potensi ekonomi dari berbagai bentuk muka bumi sangat bergantung pada proses pembentukan oleh tenaga endogen dan eksogen. Dalam proses pembentukan muka bumi inilah terangkat sumber daya mineral dari perut bumi ke permukaan bumi. Kegiatan dari tenaga endogen mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk muka bumi. Kegiatan ini menyebabkan adanya sumber­sumber daya alam di suatu daerah, tetapi adakalanya merusak. Misalnya, gerakan tektonik yang menimbulkan gempa. Hal itu sangat merugikan karena akibat yang ditimbulkannya cukup parah. Namun, gerak tektonik ada juga yang sifatnya membangun permukaan bumi sehingga terdapat fenomena alam yang menakjubkan. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata.

5. Potensi Ekonomi Daerah Lipatan dan Patahan
Daerah lipatan dan patahan merupakan daerah dengan panorama yang indah hingga potensial dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, misalnya Tangkuban Perahu di Lembang. Adanya gerakan tektonik menimbulkan daerah antiklinal dan sinklinal. Pengeboran minyak bumi pada daerah antiklinal sangat terbantu dengan adanya gerakan tektonik. Gerakan tektonik juga menimbulkan sumber daya mineral yang ada dalam perut bumi menjadi terangkat ke permukaan bumi sehingga lebih mudah dimanfaatkan.

6. Potensi Ekonomi Daerah Pegunungan
Potensi ekonomi yang terkandung di daerah pegunungan adalah dalam proses terbentuknya pegunungan. Pegunungan terjadi karena adanya kegiatan magma keluar dari dapur magma, baik yang sampai ke permukaan bumi maupun kulit bumi akan membeku. Magma yang membeku merupakan sumber mineral karena magma itu sendiri merupakan cairan dari berbagai mineral. Kegiatan vulkanisme di Indonesia tinggi hingga banyak dijumpai sumber daya mineral. Misalnya, tembaga, mangaan, timah, bauksit, grafit, besi, nikel, dan air raksa.

Bahan­bahan yang dikeluarkan dari kegiatan vulkanisme sangat bermanfaat untuk meremajakan tanah di sekitarnya. Oleh karena itu, tanah­tanah di sekitarnya menjadi subur dan berpotensi sebagai lahan pertanian. Potensi lainnya adalah adanya belerang dan sumber air panas yang dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Di samping bermanfaat, vulkanisme juga merugikan. Misalnya, bahan­bahan yang dikeluarkan oleh vulkanisme itu dapat merusak kehidupan di sekitarnya.


Info Untukmu!
Daerah lipatan dan patahan sangat indah panoramanya sehingga dijadikan objek wisata. Daerah objek wisata itu, antara lain Tangkuban Perahu di Jawa Barat dan Gunung Bromo di Jawa Timur.
7. Potensi Ekonomi Dataran
Potensi ekonomi dataran bergantung pada sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Wilayah dataran di negara kita sangat potensial dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Dataran di negara kita merupakan daerah yang subur. Hal ini karena pada umumnya dataran rendah merupakan daerah hasil pengendapan lumpur dari pengikisan sungai. Misalnya, dataran rendah di pantai Timur Sumatra yang disebut aluvial. Karena proses pengendapan ini sudah berlangsung sejak dahulu kala maka pada daerah endapan dijumpai mineral, misalnya timah di Sumatra Selatan.

Potensi ekonomi lain dari dataran selain pertanian adalah untuk pemukiman, industri, perdagangan, dan sebagainya. Dataran akan lebih mudah dikembangkan sebagai daerah permukiman penduduk ataupun pusat industri, dibandingkan daerah pegunungan. Pembangunan sarana transportasi di daerah dataran akan lebih maju dibanding daerah lainnya. Kota­kota besar dan maju pada umumnya terdapat di dataran. Hal ini terjadi karena dataran mempunyai potensi ekonomi yang dapat dikembangkan sebagai pusat industri, perdagangan, dan lalu lintas.


8. Potensi Ekonomi Daerah Pantai dan Perairan
Potensi ekonomi di daerah pantai dan perairan sangat besar mengingat wilayah kita hampir 2/3 merupakan perairan. Luas wilayah perairan Indonesia itu merupakan potensi yang besar dalam kegiatan ekonomi penduduk. Potensi ekonomi penduduk pada daerah perairan itu adalah tersedianya bahan­bahan mineral lepas pantai, seperti minyak bumi, gas alam, timah, dan sumber nabati, seperti ikan, mutiara, dan terumbu laut. Di samping itu, perairan yang sangat luas merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sumber air minum, pengairan sawah, perikanan, sarana transportasi, dan objek rekreasi.

Info Untukmu!
Kesuburan tanah di dataran negara kita juga di­pengaruhi oleh seringnya terjadi peristiwa vulkanisme yang meremajakan tanah serta proses pelapukan yang tinggi. Pada proses pelapukan unsur hara tanah semakin ber tambah karena pelapukan itu tidak merusak susunan kimia batu­batuan. Pelapukan menimbulkan lapisan tanah baru sehingga permukaan tanah semakin tebal yang mengakibatkan kesuburan tanah bertambah.