Erosi adalah pengikisan dan pengangkutan tanah dan
batu-batuan lapuk pada permukaan bumi oleh tenaga erosi yang berasal dari
aliran air dan tiupan angin. Tenaga lain yang dapat menimbulkan erosi adalah
tenaga gelombang laut, es, air tanah, dan gravitasi.
Erosi tanah (soil erotion) adalah penghancuran dan
pemindahan tanah sebagian atau seluruhnya. Erosi tanah juga banyak dipengaruhi
oleh kegiatan manusia dalam menggunakan lahan. Tenaga erosi tanah umumnya berasal dari tenaga air dan angin.
a) Erosi oleh air
Erosi oleh air dimulai oleh jatuhnya
titik-titik hujan (rain droups) ke
permukaan bumi yang menekan tanah, memecah agregat tanah, dan melepaskan
partikel-pertikel tanah bersama air hujan. Erosi tanah dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis sebagai berikut:
- Erosi percik (splas erotion), erosi yang berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang disebabkan oleh tetes hujan pada tanah dalam keadaan basah.
- Erosi lembar (sheet erotion), erosi yang memecah partikel-partikel tanah pada lapisan tanah secara merata dan tipis setelah terjadi limpasan di atas permukaan tanah.
- Erosi alur (riil erotion), erosi yang menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman kurang dari 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm. Sering terjadi pada tanah yang baru diolah
- Erosi parit (gully erotion), erosi yang menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm. read more
b) Erosi oleh gelombang
salah satu bentuk erosi di pantai yang disebut abrasi |
Erosi mengubah muka bumi
menjadi bentuk daratan. Erosi selain terjadi di darat juga di pantai. Erosi di pantai
atau abrasi disebabkan oleh gelombang laut yang mengikis tanah atau batuan di sepanjang
pantai.
c) Erosi oleh angin
Erosi angin umumnya terjadi di daerah
kering (beriklim arit dan semi arit) dan sedikit vegetasi. Butir-butir pasir
yang terbawa angin mengikis permukaan batuan searah jalur angin, pasir
mengilapkan dan menghaluskan permukaan batuan. Erosi angin cenderung terjadi
pada bagian bawah batuan. Tiupan angin menyebabkan partikel-partikel tanah pada
lahan terbuka berpindah ke tempat lain. Perpindahan ini dipengaruhi kecepatan
dan arah angin.
Gerakan
partikel-partikel tanah yang terangkut oleh angin dapat dibedakan menjadi 3
sebagai berikut:
- Gerakan menyerap pada permukaan tanah (soil creep), gerakan ini dilakukan oleh partikel-partikel tanah yang berukuran relatif besar.
- Gerakan meloncat-loncat di atas permukaan tanah (saltation) gerakan ini dilakukan oleh partikel-partikel yang berukuran sedang.
- Gerakan dalam suspanse, gerakan ini dilakukan oleh partikel-partikel tanah berukuran halus yang terangkut angin dengan jarak paling jauh.
Faktor
– faktor penyebab erosi
a)
Curah hujan
b)
Sifat tanah
Sifat
tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhdap erosi adalah
-
Tekstur tanah
-
Bentuk dan kemanfaatan struktur
tanah
-
Daya inflasi tanah
-
Kandungan bahan organik
c)
Lereng
d)
Vegetasi
Pengaruh
vegetasi terhadap erosi tanah adalah :
-
Menghalangi air hujan tidak
jatuh langsung di permukaan tanah
-
Menghambat aliran permukaan dan
memperbanyak infiltrasi
e) Manusia
Dampak erosi terhadap kehidupan
a) Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan
tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari
tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah mengakibatkan hal-hal
sebagai berikut:
-
Penurunan produktifitas tanah
-
Kehilangan unsur hara yang
diperlukan tanaman
-
Kualitas tanaman menurun
-
Laju inkultrasi dan kemampuan
tanah menahan air berkurang
-
Struktur tanah menjadi rusak
-
Lebih banyak tenaga yang
dibutuhkan untuk mengolah tanah
-
Erosi gully dan tebing longsor
menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami
b) Kerusakan di tempat peristiwa hasil erosi
Padat
tanah disebut polusi sedimen yang mengakibatkan pengendapan bahan tanah
tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat menyebabkan:
-
Pendangkalan sungai
-
Tanah-tanah yang subur
terkadang menjadi rusak karena tertimbun oleh tanah batu-batuan dan pasir dari
tempat lain
-
Apabila digunakan untuk minum
airnya kotor
-
Perubahan-perubahan dalam
jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi keseimbangan sungai.
Usaha – usaha untuk mengurangi erosi tanah
Usaha
menjaga kesuburan tanah
-
Pemupukan diusahakan dengan
pupuk hijau
-
Sistem irigasi yang baik
-
Pada lereng-lereng gunung
dibuat hutan cadangan
-
Menanami yang telah gundul
-
Menyelenggarakan pertanian di
daerah miring secara benar
Usaha mengatasi erosi tanah pada lahan pertanian di daerah miring
- Terasering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi
- Contour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat menahan tanah
- Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan erosi
- Contour plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur-alur horizontal
- Contour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berkelok-kelok, masing-masing ditanami tanaman yang berbeda jenisnya secara berselang-seling atau tumpang sari.
- Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat dihisap terus oleh salah satu jenis tanaman.