Jenis – jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya

Jenis – jenis tsunami berdasarkan waktu terjadinya setelah : 1. Tsunami jarak dekat (lokal) terjadi 0 – 30 menit setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering diiukuti oleh pasang naik dan pasang surut air laut.Tanda-tanda ini diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm. Adapun peralatannya sebagai berikut ; a. Accelerograph (strong motion seismograph), dipasang untuk merekam getaran yang kuat saja. Dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita, kontrol operasional. b. Tide Gauge , adalah perangkat untuk mengukur perubahan muka laut yang disebabkan oleh pasang naik dan pasang surut muka laut harian, angin dan tsunami. Ke - 2 alat tersebut dipasang pada tempat yang sama dalam sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem alarm. Peringatan pertama dari accelerograph dan kedua dari tide gauge. Kedua peringatan tersebut akan disampaikan kepada : 1. Masyarakat setempat berupa alarm, 2. Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi dan 3. BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat untuk disebarkan ke lokasi lain. 2. Tsunami jarak menengah terjadi 30 – 2 jam setelah gempa Jarak pusat gempa ke lokasi sejauh 200 – 1000 km. Tanda-tanda sebelum tsunami : getaran kuat dan sering diikuti pasang surut air laut. Sistem peralatan di daerah ini sama dengan alat yang digunakan pada tsunami jarak dekat, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak berperan karena getaran tidak terlalu keras. Dan tanda-tanda ini juga diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi alarm. 3. Tsunami jarak jauh ; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa. Jarak pusat gempa ke lokasi lebih dari 1000 km, sehingga kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa namun masih mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. (Lihat gambar.4)