1. Gunung Api Perisai (Tameng),
erupsinya bersifat efusif dan bahan yang dikelurakannya hanya berwujud
cair. Gunung berapi ini berbentuk perisai dan terjadi karena lelehan
maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai dengan
sudut kemiringan 10-10 0 . contohnya gunung Kilauea, Maunaloa, Maunakea di kepulauan Hawai.
2. Gunung Api Maar,
erupsinya bersifat eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit
karena sumber magma dangkal dan sempit.gunung semacam ini seperti sebuah
cekungan dengan tanggul disekitarnya sehingga gunung ini akan berubah
menjadi sebuah danau. Contohnya danau Kelakah dilereng gunung Lamongan,
danau Eiffel di Perancis.
3. Gunung Api Strato, gunung
api ini terjadi akibat erupsi yang bersifat campuran antara Eksplosif
dan Efusif yang bergantian secara terus menerus. Bentuk gunung api ini
paling banyak didunia, gunung api di Indonesia umumnya berbentuk strato
sperti gunung Merapi di Yogyakarta.
Berdasarkan kekuatannya erupsi gunung api dapat
dibedakan menajdi dua yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Erupsi
Efusif adalah proses gunung api yang berupa ledakan lemah. Erupsi
eksplosif adalah erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat.