Manakah Ajaran Kasih yang Sebenarnya, Islam atau Kristen?

Kristen sering menukil ayat-ayat dibawah ini sebagai perbandingan bahwa ajaran Kristen adalah ajaran kasih, sementara Islam (berdasarkan ayat-ayat Al qur’an yang mereka kehendaki), mengajarkan kejahatan:
Matius 5: (39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
(44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Dan ayat Alqur’an yang dikutipnya:
QS 48:29 Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
QS 9:14 Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
QS. 9. 123. Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.
QS. 66. 9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.
TANGGAPAN:
Apa yang ditulis orKris (orang Kristen) di atas adalah sebuah perbandingan yang tidak “fair”. Dimana ayat-ayat Alqur’an yang dikutipnya diambil dari ayat-ayat perang kemudian disandingkan dengan ayat-ayat alkitab yang diklaim sebagai inti ajaran kasih dari Kristen (Matius 5:44; Lukas 6:27).
Andai saja Kristen bisa jujur dalam setiap apologi yang dikemukannya, tentunya dalam menyandingkan ayat-ayat tersebut haruslah berfokus pada tempat dan keadaan yang sama.  Misalnya ayat-ayat perang Alkitab disandingkan ayat-ayat perang Alqur’an dan hadits, maka disitulah kita sebenarnya bisa menilai seperti apa buah ajaran palsu yang Kristen imani itu.
Contoh:
“… janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu… (1 Samuel 15 :3 )
“….pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! (Yehezkiel 9:5-7)
“….maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. …. maka haruslah engkau mengepungnya;…. haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang….. janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali (Ulangan 20 : 10-17)
Dan sekarang kita lihat seperti apa yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:
“Berperanglah atas nama Allah dan di jalan Allah. Perangilah orang yang ingkar terhadap Allah. Berperanglah dan jangan berkhianat, jangan melanggar janji, jangan memutilasi (memotong tubuh) dan jangan membunuh anak-anak, Apabila kamu bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrikin maka ajak mereka kepada tiga perkara, mana saja yang mereka setujui maka terimalah dan jangan kamu apa-apakan mereka: ajak mereka kepada Islam, jika mereka memperkenankan maka terimalah mereka dan jangan kamu apa-apakan mereka.
Kemudian ajak mereka untuh pindah dari kampung halaman mereka ke kampung halaman kaum Muhajirin (Madinah) dan beritahukan kepada mereka bahwa jika mereka melakukannya maka mereka memiliki hak yang sama dengan hak kaum Muhajirin dan memiliki kewajiban yang sama dengan kewajiban kaum Muhajirin.
Jika mereka enggan untuk pindah maka beritahukan kepada mereka, bahkan mereka menjadi seperti orang Arab muslim yang berlaku atas mereka  hukum Allah yang juga berlaku atas orang-orang yang beriman dan mereka tidak mendapatkan bagian sedikit pun dari harta rampasan perang dan fay (harta rampasan tanpa peperangan), kecuali jika mereka berjihad bersama kaum muslimin.
Jika mereka enggan ( tidak mau masuk Islam) maka minta mereka pajak. Jika mereka setuju maka terimalah itu dari mereka dan jangan kamu apa-apakan mereka. Jika mereka enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka.
Apabila kamu telah mengepung orang-orang yang berada di sebuah benteng dan mereka mau menyerah jika kamu jadikan bagi mereka jaminan (keamanan)mu dan jaminan (keamanan) para sahabatmu.
Sebab, sesungguhnya jika kamu melanggar jaminan (keamanan)mu dan jaminan (keamanan) para sahabatmu maka itu lebih ringan daripada kamu melanggar jaminan (keamanan) Allah dan jaminan (keamanan) Rasul-Nya.
Apabila kamu telah mengepung orang-orang yang berada di sebuah benteng, lalu mereka mau menyerah jika kamu menempatkan mereka di atas hukum Allah, maka jangan kamu tempatkan mereka di atas hukum Allah, akan tetapi tempatkan mereka di atas hukummu. Sebab, sesungguhnya kamu tidak tahu apakah kamu bertindak sesuai hukum Allah pada mereka atau tidak.” (Kitab Shahih Al-Jami’: 1078)
Sabda Rasulullah juga ketika melihat seorang perempuan tewas terbunuh dalam perang, beliau mengatakan,
“Tidak seharusnya perempuan ini dibunuh. ” (Abu Daud, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Sabda Rasulullah juga, ‘Jinakkan manusia, berhati-hati (bersikap) terhadap mereka dan jangan kalian menyerang mereka sebelum kalian mengajak mereka. Tidaklah kalian mendatangkan kepadaku penduduk kota dan penduduk desa dalam keadaan berislam lebih aku sukai daripada kalian mendatangkan kepadaku anak-anak dan kaum perempuan mereka, sementara kaum laki-laki mereka telah kalian bunuh. ”(Ibnu Mandah, Ibnu Asakir dari Abdurrahman bin Aida)
Sabda Rasulullah juga, “Berangkatlah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah. Janganlah kalian membunuh orangtua renta, anak kecil, anak-anak dan perempuan dan janganlah kalian bertindak berlebihan. Kumpulkanlah semua harta rampasan perang kalian. Berdamailah dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berbuat baik, ” (Dha’iif Al-]aami’,1346)
Sabda Rasulullah juga, “Kenapa ada suatu kaum yang berlebihan dalam membunuh mereka hari ini sehingga mereka juga membunuh anak-anak? Ketahuilah bahwa orang-orang terbaik kalian adalah anak-anak orang musyrik.  Ingat, janganlah kalian membunuh anak-anak. Ingat,  janganlah kalian membunuh anak-anak. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Dia terus demikian sampai dia bisa berbicara, maka orangtuanya-lah yang membuatnya menjadi Yahudi atau membuatnya menjadi Nasrani . (Kitab Shahih Al-Jami’:55 71)
Maksud sabda Rasulullah “Orang-orang terbaik kalian adalah anak-anak orang musyrik, ” adalah bahwa para sahabat Rasulullah dulu merupakan anak-anak orang musyrik. Dan mungkin saja Allah akan memberi petunjuk kepada anak-anak itu seperti Allah telah memberi petunjuk kepada para sahabat Rasulullah.
Rasulullah juga melarang penjarahan dan balas dendam (Kitab Shahih Al-Jami’: 6917) Rasulullah pernah bersabda kepada Mu’adz bin jabal ketika beliau mengutusnya kepada penduduk Yaman,
“Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum Ahli Kitab. Apabila kamu telah mendatangi mereka maka ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Jika mereka menurut, maka terimalah itu, lalu beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka lima kali shalat dalam setiap hari.
Jika mereka menurut maka terimalah itu, lalu beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya mereka lalu diserahkan kepada orang-orang fakir mereka.
Jika mereka menurut maka terimalah itu. Hindarilah harta-harta yang paling berharga milik mereka dan takutlah terhadap doa orang yang teraniaya, sebab tidak ada satu pun hijab (pendinding) antara doa itu dan Allah. ” (Kitab Shahih Al-Jami’:2298)
Dalam hadits-hadits ini dan lainnya jelas terlihat ajaran Rasulullah dalam peperangan: tidak boleh melanggar perjanjian, tidak boleh curang,tidak holeh balas dendam (memutilasi orang yang terbunuh dari musuh sekalipun mereka memutilasi orang yang terbunuh dari kami), tidak boleh membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua, tidak holeh menyiksa, tidak boleh membunuh orang yang sudah tidak berdaya, tidak boleh mengganggu orang yang sedang beribadah di dalam tempat ibadah, tidak boleh membakar pohon, tidak boleh menutup sumur, tidak boleh menghancurkan bangunan, tidak boleh menzhalimi dan menghinakan, tidak boleh perang untuk memaksa dan menjajah dan seterusnya.
Bahkan beliau tidak membiarkan jasad orang-orang kafir dimakan oleh binatang, akan tetapi beliau memerintahkan untuk dikubur dalam satu lubang setelah kemenangan beliau pada perang Badar. Berbeda dengan apa yang terdapat dalam Alkitab (Bibel):
“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dan keluarga Ahab, baik yang tinggi maupan yang rendah kedudukannya di Israel. Dan Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hatiku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa. Juga mengenai Izebel Tuhan telah berfirman: Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. Siapa dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara. (1 Raja-Raja 21: 21- 23)
Firman Allah dan sabda Rasulullah yang lain:
Allah berfirman, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, ( tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al-Baqarah [2]:190)
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya (dirinya) maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka dia syahid. ” (Kitab Shahih Al-Jami’: 6445)
Allah berfirman,  Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(Al-Baqarah [2]: 194)
Allah berfirman, “tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.” (An-Nisaa [4]: 290)
 Setelah anda (Kristen) membaca dengan seksama dari perbandingan di atas, jelas sudah bahwa Islam itu sempurna dari semua sisi kehidupan, bahkan dalam urusan perang memerangi pun ada aturan-aturan yang mesti dipatuhi dan tidak boleh dilanggar. Jadi, Islamlah yang lebih mengedepankan kasih dalam setiap ajarannya.
“QS.3 159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka….”
Dalam memperlakukan tawanan perang pun juga demikian,  Rasululllah juga memesankan agar bersikap baik terhadap para tawanan. Para sahabat pun melaksanakan pesan tersebut hingga Allah memuji mereka dengan firman-Nya
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. ” (Al Insan [76]: 8)
Rasulullah juga melarang mengganggu orang yang telah mengadakan perjanjian damai atau membayar pajak. Beliau bersabda,’
“Ketahuilah siapa saja yang menzhalim orang yang telah melakulan perjanjian, mengurangi haknya, membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa persetujuannya maka akulah penghujatnya pada hari kiamat. (Kitab Sunan Abu Daud, Kitab Shahih Al-Jami’:2655)
Beliau bersabda, ” Barangsiapa yang membunuh seorang yang telah melakukan perjanjian, maka dia tidak akan mencium wangi surga, padahal sesungguhnya wangi surga itu sudah dapal tercium dan jarak perjalanan empat puluh tahun.” (Al-Bukhari)
Dan tidak ada satupun cerita yang menyebutkan bahwa Rasulullah memaksa satu pun tawanan atau satu pun utusan yang datang ke Madinah untuk memeluk agama Islam, bahkan Allah memerintahkan  beliau untuk memberi keamanan kepada orang musyrik yang meminta keamanan kepada beliau sekalipun dari orang yang diperintahkan untuk diperangi sehingga dia dapat mendengar kalam Allah.
Kemudian beliau mengembalikannya kepada keluarganya sekalipun dia tidak berislam.
Firman Allah, “Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. ” (At-Taubah [9]:6)
Apakah sejarah mengetahui ada sikap baik kepada tawanan atau sikap menghormati perjanjian seperti yang disebutkan pada hadist di atas?
 Adapun makna dari perkataan Yesus “Kasihi Musuhmu” pada ayat Matius 5:44; Lukas 6:27, adalah perkataan yang tidak berlaku secara universal, tetapi mengandung pengajaran yang khusus kepada pengikut-pengikut setianya.  Sebab Yesus tidak mengajarkan permusuhan, Yesus mengajari mereka untuk bersabar dan mengedepankan pemaafan. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun juga demikian, bahkan jauh lebih baik dan sempurna dari ajaran yang telah dibawa Yesus.
Selain itu, sekiranya pengajaran tersebut berlaku secara global, maka yang menjadi pertanyaan adalah, apa alasan Yesus memerintahkan membunuh mereka yang dianggap sebagai seterunya? Menganjurkan bagi mereka yang dianggap penyesat, mesti ditenggelamkan hidup-hidup?  Katanya ajaran kasih?
Lukas 19: (27) Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH MEREKA DI DEPAN MATAKU.
BAHKAN ORANG yang dianggap penyesat, seyogyanya ditengge-lamkan hidup-hidup. Mat 18:6-11/ Mar 9:42-48; Luk 17:1-2
(6) Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia DITENGGELAMKAN ke dalam laut (7) Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Cungkil mata yang menyesatkan orang untuk berbuat dosa (Matius 5:-29)
Potong kaki dan tangan orang yang menyesatkan ke arah dosa (Matius l8:8-9)
Bahkan lebih sadisnya, penerapan ayat-ayat perang Bibel telah direalisasikan langsung oleh bangsa-bangsa kafir seperti, Amerika dan Israel. Anda boleh liat langsung galeri fotonya pada link di bawah ini, seperti itukah yang Kristen maksud ajaran kasih?
Adakah kejahatan yang lebih biadab dari itu? Meskipun itu baru sebagiannya saja?
Ditambah lagi sikap Kristen yang selalu menebar kebencian, bersikap semena-mena terhadap muslim minoritas, mengusir dan membantai mereka, serta tak henti-hentinya memfitnah Islam yang sama sekali tidak bisa dibuktikan, menjadikan semua itu sudah cukup untuk kita berkesimpulan TIDAK ADA AJARAN KASIH DALAM KRISTEN!
Adapun ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang makna “kasih” yang sesungguhnya, adalah, seperti pada dalil-dalil di bawah ini, yang mana tidak hanya berlaku sesama muslim itu sendiri tapi juga untuk semua umat manusia:
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [al-Mumtahanah: 8]
Kasihilah orang-orang yang berada di atas bumi, niscaya Dia (Allah) yang berada di atas langit akan mengasihi kamu. [HR. at-Tirmidzi, no. 1924]
“Sesungguhnya barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”.[al-Maidah:32]
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan suatu (sebab) yang benar” [al-‘An’am:151]
Disebut muslim, karena saudaranya selamat dari mulut dan tangannya”…. Sikapnya kepada saudaranya dengan tidak menghina, tidak menggunjing, tidak menghianati, tidak memfitnah, tidak menipu, tidak memukul, tidak membunuh apalagi sampai memeranginya. (QS.49:10-13)
Barangsiapa keluar dari ketaatan dan memisahkan diri dari Jama`ah kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Barangsiapa terbunuh di bawah bendera kefanatikan, balas dendam karena kefanatikan, dan berperang karena kebangsaan, maka dia tidak termasuk dari ummatku. Dan barangsiapa keluar dari ummatku lalu (menyerang) ummatku dan membunuh orang yang baik maupun yang fajir, dan tidak memperdulikan orang mukminnya serta tidak pernah mengindahkan janji yang telah dibuatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku.” (Muttafaq Alaihi)
Perlindungan kaum Muslimin (terhadap orang kafir) adalah sama walaupun jaminan itu diberikan oleh kaum Muslimin yang paling rendah” [HR Muslim 2344)
 “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa [al-Maidah:8]
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)
“Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya.” (HR. Al-Bukhari no. 6024 dan Muslim no. 2165)
“Sesungguhnya sifat lemah lembut itu tidak berada pada sesuatu melainkan dia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, tidaklah sifat itu dicabut dari sesuatu, melainkan dia akan membuatnya menjadi buruk.” (HR. Muslim no. 2594)
“Seorang ‘Arab badui berdiri dan kencing di masjid. Maka para sahabat ingin mengusirnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda kepada mereka, “Biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba air -atau dengan setimba besar air-. Sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk memberi kesusahan.” (HR. Al-Bukhari no. 323)
 “Takutlah kalian terhadap doa orang yang teraniaya (tersakiti), sebab tidak ada satu pun hijab (dinding) antara doa itu dan Allah (untuk dikabulkan). ” (HR. Bukhari-Muslim)
“Hai manusia janganlah kalian berharap bertemu musuh dan mintalah keselamatan kepada Allah. Akan tetapi apabila kalian bertemu mereka maka bersabarlah dan ketahuilah bahwa surga di bawah bayangan pedang. Ya Allah, yang menurunkan kitab, yang menjalankan awan dan yang menghancurkan pasukan musuh, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami dalam menghadapi mereka.” (Muttafaq Alaihi)
“Tiga Ahlak dari  ahli surga adalah, memaafkan orang yang zalim kepadamu, Memberi kepada orang yang kikir kepadamu dan (tetap) membantu orang yang berbuat salah kepadamu. (Mutafaq Alaihi/Alhadist)