Memaknai Kesulitan Hidup


Kesulitan hidup adalah bagian dari romantika kehidupan. Allah-lah yang membuat kesulitan itu. Allah menjadikan kesulitan tersebut sebagai ujian dan cobaan bagi setiap manusia, dan Dia juga lah yang memberikan kemudahan di dalamnya.  Maka sudah selayaknya jika kesulitan itu kita adukan kepada yang membuatnya!
Karena kesulitan itu kecil bagi Allah. Sehingga serahkan lah semuanya pada Allah Yang Maha Kuat, Maha Kaya, Maha Mengaruniakan dan Maha di Atas Segala-galanya.
Daripada tenggelam dengan kesedihan dalam hidup, mengapa kita tidak berusaha mengambil hikmah dari kesulitan tersebut?  Hikmah dari kesulitan dalam hidup ini (mungkin) adalah :
 1. Agar memiliki hati yang lebih kuat, sebab kesulitan menguatkan hati kita.
 ”Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan SEBAGAI COBAAN (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan ( al-Anbiya :35)
 ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabut: 2—3)
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (Yusuf: 87)
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (al-A’raf: 56)
 2. Agar sadar dengan segala kekurangan dan kesalahan sehingga kita selalu bertobat dan dosa kita di ampuni!
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya DIA AKAN MEMBERIKAN KENIKMATAN YANG BAIK kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu yang telah ditentukan  dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang  yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya (di akhirat nanti)” (Qs Hud:3)
“Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, kebingungan, kesedihan dan kerumitan hidup, atau bahkan tertusuk duri, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari: 2137, 5318, dan Muslim : 2573).
 3. Bebas dari rasa ujub, kesulitan adalah bisa saja sebagai teguran karena manusia sering merasa bisa dan pintar. 
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) SUPAYA KAMU JANGAN BERDUKA CITA terhadap apa yang luput dari kamu, dan SUPAYA KAMU JANGAN TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(QS. Al Hadid: 22-23)
4. Agar senantiasa tidak lalai
Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seseorang, Allah akan memberinya cobaan” (HR. Bukhari: 5321)
“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang MEMBERI (KEMASLAHATAN) HIDUP bagimu.” (Qs al-Anfal:24)
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
5. Lebih banyak mengingat Allah
“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain doa.” (HR. Tirmidzi: 3370)
“Karena apa yang ada di sisi Allah HANYA BISA DIRAIH dengan ketaatan kepada-Nya.” (Hr. Abu Dzar dan al-Hakim)
“Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya … Apabila ia meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberinya, dan apabila ia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari: 6502)
” Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya bila dia ingat Aku. (HR Bukhari: 7066-Muslim: 2675)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka HENDAKLAH MEREKA ITU MEMENUHI (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. al-Baqarah: 186)
”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3).
6. Lebih sabar dalam hidup serta introspeksi diri.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy Syura: 30).
Maksudnya adalah karena sebab dosa-dosa yang dulu pernah diperbuat. (Tafsir Ibnu Katsir, 12/280,) Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Akan disegerakan siksaan bagi orang-orang beriman di dunia disebabkan dosa-dosa yang mereka perbuat, dan dengan itu mereka tidak disiksa (atau diperingan siksanya) di akhirat.”(Tafsir Ath Thobari, 20/514)
“Sangat menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh, semua urusannya adalah baik. Kalau dia ditimpa kesenangan dia bersyukur, hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, hal itu pun menjadi kebaikan baginya. Hal itu tidak dirasakan selain oleh seorang mukmin.” (HR.Muslim: 2999)
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az Zumar: 10)
“Ketahuilah, sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran. Bersama kesempitan pasti akan ada jalan keluar. Bersama kesusahan pasti akan ada kemudahan.”  (HR. Abdu bin Humaid di dalam Musnadnya [636] (Lihat Durrah Salafiyah, hal. 148) dan Al Haakim dalam Mustadrak ‘ala Shahihain, III/624). (Syarh Arba’in Ibnu ‘Utsaimin, hal. 200)
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun“. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqarah: 156-158)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasrah: 5-6)
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS. Al-Baqarah: 153)
* Berikut doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam agar diberi kemudahan dalam segala urusan serta dilepaskan dari kesulitan hidup:
Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
(artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah)
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah.
Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan dari engkau dan tidak ada Ilah yang haq selain Engkau.’” (HR.Ahmad)
Dari Anas bin Malik berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apabila menghadapi suatu masalah, beliau berdoa,
Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya ), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.” (HR. al-Tirmidzi: 3524)
Ya Allah, aku mengharapkan rahmatMu, maka janganlah Kau pasrahkan (urusan)ku pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau.” [HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42.)