JURNAL KHUSUS

Sebagai anak Ekonomi jurusan Akuntansi pasti kalian tau apa itu Jurnal?. Sekarang saya ingin mengulas sedikit tentang Jurnal dan khususnya Jurnal Khusus bagi teman-teman yang belum mengetahui apa itu Jurnal dan apa itu Jurnal Khusus?. Yuukk mari kita bahas :)
Sebelum mengetahui Jurnal Khusus, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian Jurnal. Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi diperusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan kedalam buku besar, harus dicatat dahulu kedalam jurnal, oleh karena itu buku jurnal sering disebut buku catatan pertama (book of original entry). Jurnal terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:
  1. Jurnal umum
  2. Jurnal khusus (Special Journal)
  3. Jurnal Penyesuaiain (AJP)
  4. Jurnal Penutup
  5. Jurnal Pembalik dan
  6. Jurnal Koreksi
Sekarang kalian sudah tau kana pa itu Jurnal dan jenis-jenisnya? :) . Sekarang mari kita bahas Jurnal Khusus. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Jurnal khusus terdiri dari 5 macam yaitu :
  1. Jurnal Pembelian
  2. Jurnal Pengeluaran Kas
  3. Jurnal Penjualan
  4. Jurnal Penerimaan Kas
  5. Jurnal Umum
Adapun fungsi dari Jurnal Khusus, diantaranya:
  1. Meringankan pekerjaan karena mudah ketika di Posting ke Buku Besar,
  2. Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja,
  3. Mengghemat biaya dan tenaga dan
  4. Pengendalian Internal bisa dilaksanaknakan dengan baik.
Yang pertama ada Jurnal Pembelian dalam Jurnal Khusus. Jurnal Pembelian itu hanya untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit maka analisis transaksi tersebut adalah pembelian di sebelah debet, sedangkan utang usaha di sebelah kredit. Agar lebih jelasnya lagi coba simak bagan jurnal pembelian beserta kolom-kolomnya sebagai berikut.
JURNAL PEMBELIAN
Yang kedua ada Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Pengeluaran Kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi- transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang tunai. Berikut merupakan contoh bagan Jurnal Pengeluaran Kas :
JURNAL PENGELUARAN KAS
Selanjutnya ada Jurnal Penjualan. Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Berikut merupakan contoh bagan jurnal penjualan :
JURNAL PENJUALAN
Dan yang terakhir ada Jurnal Penerimaan Kas. Jurnal Penerimaan Kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan yang terjadi di dalm suatu perusahaan. Berikut merupakan contoh bagan Jurnal Penerimaan Kas :
JURNAL PENERIMAAN KAS
Selain keempat jurnal tersebut, ada satu jurnal lagi yaitu Jurnal Umum. Jurnal Umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat pada jurnal khusus. Berikut merupakan contoh bagan jurnal umum :
JURNAL UMUM
Perlu kalian ingat, terdapat transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam Jurnal Umum. Transaksi-transaksi tersebut adalah:
  1. Retur pembelian barang dagang, yang dahulu dibeli dengan kredit karena barang rusak;
  2. Retur penjualan barang dagang, yang dahulu dijual dengan secara kredit karena barang rusak;
  3. Pengubahan utang usaha menjadi utang wesel;
  4. Pengubahan piutang usaha menjadi piutang wesel;
  5. Penjualan sebagian aktiva tetap yang sudah tidak layak pakai secara kredit;
  6. Pengurangan harga.
Jurnal khusus biasanya digunakan pada perusahaan dagang. Transaksi yang terjadi disuatu perusahaan tentu berbeda sesuai dengan jenis perusahaannya. Karena disini saya sedang membicarakan tentang jurnal khusus, maka saya akan memberi pengetahuan sedikit tentang transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan dagang. Adapun transaksi-transaksinya adalah:
1. Pembelian barang dagang secara tunai, dapat dianalisis menjadi:
- debet : pembelian
- kredit : kas
2. Pembayaran utang dagang dapat dilakukan dengan 2 cara:
a) Jika tanpa potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas
      b) Jika ada potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas
- kredit : potongan pembelian
3. Pembayaran pembelian perlengkapan, dapat dianalisis menjadi:
   - debet : kolom serba serbi dengan nama akun perlengkapan
- kredit : kas
4. Pembayaran gaji atau biaya lain-lain, dapat dianalisis menjadi:
     - debet : kolom serba-serbi dengan mana akun biaya gaji / biaya lain – lain.
- Kredit : kas.
5. Penjualan barang dagang secara tunai yang analisisnya:
     - debet : kas
     - kredit : penjualan
5. Penerimaan piutang usaha tanpa memberikan potongan,yang analisisnya:
- debet : kas
- kredit : piutang usaha