Kronologi Dalam Ilmu Sejarah

Baca Juga Artikel Ini

  1. Manusia bisa lebih dari Iblis
  2. Materi WAKAF
  3. Melaksanakan Perintah Sesuai Kemampuan
  4. Memerangi Manusia Yang Tidak Melaksanakan Shalat Dan Mengeluarkan Zakat
  5. Memilih Rahim sebagai Ladang Menabur Benih


Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktuterjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
Untuk mengetahui kronologi sejarah Indonesia, kita perlu mengetahui perkembangan kehidupan dan budaya masa lampau sampai Indonesia di masa sekarang.
a. Indonesia masa praaksara
Pada masa praaksara Indonesia, kehidupan masyarakatnya masih sederhana. Hal ini dapat kita ketahui dari peninggalan alat-alat kehidupannya yang terbuat dari batu maka disebut zaman batu. Melalui benda-benda budaya yang ditinggalkannya kita dapat merangkai kembali sejarah tentang kehidupan masa lampau.
Berdasarkan bahan dasarnya, perkembangan budaya terbagi dua.
1) Zaman batu, dibedakan menjadi zaman batu tua, batu tengah, batu baru dan batu besar.
2) Zaman logam, dibedakan menjadi zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Di Indonesia, zaman logam dimulai sejak ditemukannya alat-alat dari perunggu.
b. Indonesia memasuki zaman sejarah
Sejarah Indonesia dimulai dengan ditemukannya sumber tertulis yang pertama, yakni prasasti Kutai
sekitar abad ke-5. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan kehidupan masyarakat dari belum mengenal tulisan sampai mampu menulis sebuah prasasti. Berarti, ada pengaruh tertentu yang mampu memajukan budaya Nusantara. Pengaruh tersebut tidak lain adalah pengaruh Hindu-Buddha.
Pengaruh ini terkait dengan agama Hindu dan Buddha. Pengaruh ini memunculkan sistem pemerintahan baru, yakni bentuk kerajaan yang meniru model India. Raja adalah turun temurun, bukan pilihan rakyat dan dikelilingi para bangsawan. Perkembangan hidup dan interaksi manusia selanjutnya memunculkan hubungan Indonesia dengan pedagang Gujarat. Di kemudian hari, hal ini berdampak pada masuknya pengaruh Islam ke Nusantara melalui pelayaran dan perdagangan.
Perkembangan pengaruh Islam yang pesat akhirnya membentuk kerajaan Islam yang pertama di Nusantara, yakni Samudra Pasai, kemudian diikuti kerajaan-kerajaan Islam lain di Jawa maupun di luar Jawa. Kemajuan Islam ini membawa kemajuan budaya Nusantara dengan munculnya bangunan-bangunan bercirikan Islam seperti masjid.
Perkembangan interaksi antar-bangsa membuat bangsa Indonesia tidak dapat menolak kedatangan
bangsa barat yang akhirnya menjajah Nusantara, seperti kedatangan bangsa Belanda, Portugis, dan Inggris. Penjajah Belanda membawa pengaruh sosial budaya serta politik bagi bangsa Indonesia, bahkan penindasan yang dilakukan pihak Belanda melahirkan gerakan daerah yang berkembang menjadi gerakan nasional dengan ditandai lahirnya Budi Utomo.
Puncak dari gerakan nasional ini adalah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang melahirkan negara Indonesia dengan pola baru berbentuk republik. Namun sebelumnya, Indonesia jatuh ke tangan Jepang (1942 – 1945). Pada masa pendudukan Jepang penuh dengan kesengsaraan, seperti adanya romusha. Penjajahan Jepang berakhir seiring dengan berakhirnya PD II.
Jepang menyerah kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 yang berarti juga Indonesia mendapat angin baik untuk segera bertindak dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Indonesia memasuki era baru dalam situasi kemerdekaan, yakni situasi yang mendorong untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur.
Bangsa Indonesia mengalami pasang surut akibat situasi dan perkembangan zaman, salah satunya adanya tragedi nasional G-30-S/PKI (1965), yakni usaha PKI untuk mendirikan negara komunis di Indonesia, tetapi gagal. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab jatuhnya kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno ke tangan Presiden Soeharto yang otomatis mengakhiri masa Orde Lama dan berubah menjadi Orde Baru. Pada perkembangannya, masa Orde Baru dinodai dengan tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang semakin merajalela. Akibatnya, berbagai tuntutan dan demonstrasi marak di mana-mana.
Puncaknya terjadi pada tanggal 16, 17, dan 18 Mei 1998 ketika amuk massa terjadi di berbagai kota di Indonesia. Situasi ini mereda setelah Presiden Soeharto meletakkan jabatan pada tanggal 21 Mei 1998. Sejak saat itu masa Orde Baru berakhir, setelah +32 tahun mendominasi sistem pemerintahan. Sejak saat itu pula bangsa kita memasuki era reformasi, di mana tatanan kehidupan diupayakan tercapai masyarakat madani yang adil dan makmur sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
Perkembangan sejarah Indonesia hendaknya disusun berdasarkan urutan-urutan peristiwa dari masa lampau sampai sekarang, sehingga kronologi sejarah Indonesia akan dapat diketahui dengan jelas. Kronologi merupakan satu-satunya norma objektif yang harus diperhatikan dalam menyusun kronologi sejarah.
Sumber : Cakrawala Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas XI  / penulis, Wardaya ; editor, Sugiharti ; illustrator, Mulyanto . —  Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.