Pengertian dan Tujuan Produksi



Proses produksi pembuatan almari dilakukan melalui beberapa tahap, masing-masing tahap harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Bahan baku kayu diambil dari hutan, dipotong-potong dan dibersihkan kemudian dibawa ke toko kayu dalam bentuk papan kayu. Papan tersebut diolah dan dibentuk oleh tukang kayu sesuai kebutuhan misalnya kaki almari, daun  pintu, dan penutup bagian atas – belakang – samping. Setelah dirangkai, kegiatan terakhir adalah fisnishing dengan pengecatan atau pelitur dan almari siap dikirim ke pembeli.
 Benda berupa almari sekarang lebih bermanfaat bagi manusia dibandingkan ketika masih berupa kayu di hutan atau papan di toko kayu. Manfaat yang lebih tinggi ini diperoleh berkat keahlian dan keterampilan tukang kayu. Ia sudah melakukan salah satu kegiatan ekonomi yang disebut kegiatan produksi  untuk  menambah manfaat atau kegunaan suatu barang bagi manusia.
Contoh kegiatan produksi yang lain adalah kegiatan menghasilkan pelayanan (jasa) seperti yang telah kita pelajari pada bagian yang lalu. Beberapa orang bekerja dan tidak menghasilkan barang namun menghasilkan pelayanan kepada orang lain. Mereka juga melakukan kegiatan produksi karena orang lain menjadi lebih tertolong berkat keahlian mereka. Tukang pijat, buruh gendong, guru, dokter, polisi, petugas pemadam kebakaran adalah contoh pekerjaan dalam bidang jasa.
Tukang kayu maupun tukang pijat melakukan kegiatan produksi walaupun hasil dari kegiatannya berbeda. Tukang kayu menghasilkan barang berupa almari sedangkan tukang pijat menghasilkan pelayanan atau jasa pijat. Mereka berdua disebut sebagai produsen yaitu orang yang melakukan kegiatan produksi.

2.  Nilai Guna Barang
 Dari contoh dii atas terlihat bahwa kayu menjadi lebih berguna ketika bentuknya diubah menjadi almari. Kain menjadi pakaian, kain menjadi selimut, kedelai menjadi tempe dan tanah liat menjadi batu bata, merupakan contoh lain dari nilai guna bentuk (form utility). Jadi, nilai suatu barang akan bertambah jika bentuknya berubah. Bagaimana dengan jagung yang dihasilkan oleh pertanian? Jagung, beras, dan susu sapi segar memiliki nilai guna dasar(Elementary Utility) karena dari tidak ada menjadi ada. Dulunya belum ada jagung, lalu dengan usaha pertanian dihasilkan jagung.  Selain itu, jagung mengandung  bahan dasar untuk terciptanya produk lain misal jagung rebus, minyak jagung, makanan ternak, margarin, jagung kaleng, dan sebagainya.
Bagaimana dengan es? Tentu lebih berguna ketika kita berada di pantai dibandingkan ketika di gunung. Pasir akan lebih bermanfaat ketika sudah   berada di toko bahan bangunan daripada ketika masih berada di pantai. Dalam hal ini, es dan pasir memiliki guna yang tinggi ketika sudah berada di tempat yang baru. Jadi apakah nilai guna tempat (Place Utility)itu?Kapan kalian membutuhkan payung? Tentu pada saat hujan artinya payung lebih berguna pada waktu hujan. Lampu  juga lebih berguna pada saat malam hari dibanding siang hari. Payung dan lampu adalah dua barang yang memiliki manfaat karena liki nilai guna waktu (Time Utility). Nilai guna suatu barang akan bertambah tinggi jika barang tersebut ada pada waktu dibutuhkan.
Banyak barang menjadi lebih bermanfaat ketika sudah berpindah kepemilikan. Traktor bermanfaat lebih tinggi ketika dimiliki oleh petani dibanding ketika masih dimiliki pemilik toko bahan pertanian. Bahan makanan akan lebih bermanfaat ketika sudah dimiliki oleh sebuah keluarga daripada ketika dimiliki oleh supermarket. Hal ini disebut  nilai guna kepemilikan (Own Utility).
Sering kita jumpai bahwa barang tertentu baru bisa bermanfaat jika ada manusia yang mengoperasikannya atau membuatnya berfungsi. Misalnya radio harus disertai jasa siaran, dan stetoscope dengan jasa dokter. Maka barang seperti ini memiliki nilai guna jasa (Service Utility).

3.  Bidang-bidang Produksi
Kegiatan produksi dapat digolongkan dalam empat bidang produksi. Bidang produksi yang pertama berkaitan dengan kegiatan eksploitasi alam secara langsung. Coba kalian amati kegiatan produksi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitarmu yang kegiatannya mengambil atau mengumpulkan kekayaan alam yang ada.  Ada penambang pasir, pengumpul kayu hutan, pengumpul batu-batuan di sungai, menjala ikan di laut atau sungai atau mungkin pengeboran minyak bumi. Kegiatan produksi yang mereka lakukan disebut produksiekstraktif.
Bidang produksi yang kedua berkaitan dengan kegiatan mengolah alam. Kegiatan ini dilakukan manusia dengan memelihara, mendayagunakan  alam atau hasil alam yang sudah ada sehingga dihasilkan barang baru yang lebih banyak jumlah atau jenisnya. Contohnya bercocok tanam, beternak, dan melakukan budidaya ikan. Kegiatan bercocok-tanam merupakan kegiatan mengolah alam berupa tanah, air dan udara untuk menghasilkan buah-buahan atau biji-bijian yang lebih banyak atau baru. Menanam pohon buah-buahan disertai dengan pemeliharaan yang baik akan memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya mengambil buah langsung dari pohon yang ada di hutan. Kegiatan ini dikategorikan sebagai produksi agraris. Dilihat dari sifat hasilnya, produksi agraris dan ekstraktif dikatakan menghasilkan  kegunaan dasar(elementary utility).
Kegiatan produksi lain yang mungkin kalian lihat adalah kegiatan orang-orang untuk mengolah suatu bahan menjadi barang lain, misalnya mengolah kayu menjadi almari; pulpmenjadi kertas; tanah liat menjadi batu bata dan genteng; kulit binatang menjadi tas dan sepatu; dan gandum menjadi roti/kue.
Kegiatan-kegiatan itu dapat disebut sebagai produksi industri manufaktur. Kegiatan produksi ini pada dasarnya tidak menghasilkan barang baru, tetapi hanya mengubah bentuk suatu barang menjadi bentuk barang yang lain, sehingga nilai kegunaan barang tersebut menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, produksi industri manufaktur ini dikatakan menghasilkan kegunaan bentuk (form utility). Bisakah kamu menceritakan proses terjadinya kertas dari gambar pada halaman ini?
Sementara itu, kalian juga bisa melihat kegiatan orang-orang yang memperdagangkan barang dengan cara membuka warung, kios, toko, super market, atau berdagang keliling. Kegiatan mereka adalah membeli barang untuk dijual kembali, melakukan transaksi jual-beli, sehingga terjadi pemindahan hak milik barang dari pemilik barang kepada pembelinya. Kegiatan tersebut dapat dikategorikan sebagai produksi perdagangan, dan kegunaan yang dihasilkan disebutkegunaan milik (possession utility atau own utility).
Kelompok kegiatan lain yang bisa kalian lihat adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam rangka melayani kebutuhan jasa bagi yang memerlukannya. Sebagai contoh: usaha salon menghasilkan jasa kecantikan; perhotelan menghasilkan jasa penginapan dan hiburan; perbengkelan menghasilkan jasa perbaikan kendaraan; rumah sakit menghasilkan jasa kesehatan; transportasi menghasilkan jasa angkutan; perbankan menghasilkan jasa perbankan; dan masih banyak lagi usaha yang menghasilkan beraneka macam jasa. Berbagai kegiatan/usaha tersebut dapat disebut sebagai  produksi jasa, dankegunaan yang dihasilkan disebut kegunaan layanan (service utility).
Bisakah kamu menceritakan dua gambar pada halaman ini? Usaha mereka bergerak dalam bidang apa? Menghasilkan apa? Perlu kalian perhatikan  bahwa dalam satu kegiatan produksi bisa saja terjadi lebih dari satu bidang produksi.  Misalnya Bengkel Sepeda Motor yang juga menjual suku cadang. Usaha bengkel ini dikatakan sebagai bidang jasayang memberikan pelayanan jasa perbaikan sekaligus bidang perdagangan karena menjual suku cadang. Contoh lain adalah usaha perhotelan yang melakukan produksi pada bidang jasa (penginapan), industri manufaktur (restorasi), sekaligus perdagangan (suvenir/batik).

4.  Faktor Produksi
Amatilah salah satu kegiatan produksi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian! Produksi pertanian, pembuatan batu bata, atau yang lainnya. Gambar pada halaman ini menunjukkan gambar Pak Johan, seorang karyawan di pabrik batu bata milik Pak Teguh. Pak Teguh berurusan dengan administrasi, dan keuangan. Untuk menghasilkan batu bata, Pak Johan memerlukan unsur-unsur: tanah liat yang diambil dari alam sekitarnya, cangkul, sekop, alat pencetak, dan bahan/kayu bakar. Ia sendiri yang akan mengerjakan  pembuatan batu bata. Tanpa unsur-unsur tersebut Pak Johan tentu akan mengalami kesulitan untuk memproduksi batu bata.
Jadi, untuk dapat menghasilkan produk yang diharapkan, kegiatan produksi itu tentu memerlukan beberapa unsur, seperti bahan-bahan, tenaga kerja manusia, alat-alat kerja dan pengusaha.  Dengan kata lain, unsur-unsur tersebut memang harus ada dalam suatu produksi yang untuk selanjutnya dikenal dengan istilah  unsur produksi atau faktor produksi. Sifat dari faktor produksi adalah jumlahnya terbatas, terbagi tidak merata di setiap tempat dan tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
Faktor produksi pada dasarnya dapat di-kelompokkan menjadi 4, yaitu sumber alam, tenaga kerja manusia, modal, dan pengusaha. Pada contoh produksi batu bata di atas, tanah liat merupakan faktor produksi sumber alam; tenaga kerja dari Pak Johan dan para pekerja yang lain merupakan faktor produksi tenaga kerja manusia; alat pencetak, cangkul, peralatan lain dan kayu bakar merupakan faktor produksi modal; sedangkan kegiatan dan tanggung jawab Pak Teguh merupakan faktor produksi pengusaha atau kewirausahaan. Keempat faktor produksi tersebut saling terkait  untuk menghasilkan produk yang diharapkan.
Faktor produksi alam telah tersedia di alam sehingga manusia tinggal menggunakannya. Faktor produksi alam meliputi tanah, air, iklim,barang tambang, sumber tenaga alam, batu-batuan dan kayu-kayuan, ikan dan mineral yang ada di  laut maupun di darat. Dari berbagai sumber daya alam yang ada di gambar pada halaman ini, manakah yang terdapat di sekitarmu?
Apakah keluargamu memanfaatkannya? Faktor produksi tenaga kerja manusia yang dicurahkan dalam produksi dapat berupa kerja fisik maupun kerja psikis (rohani dan pikiran) atau gabungan keduanya. Kerja manusia yang menekankan pada fisik biasanya terjadi pada pekerja kasar, seperti kuli angkut dan buruh bangunan. Tenaga kerja manusia yang menekankan pada pikiran dan rohani biasanya terjadi pada pekerja ahli (elite) seperti dokter, guru, manajer, penasehat hukum, akuntan, notaris dan apoteker. Sedangkan, tenaga kerja manusia yang menekankan pada fisik dan pikiran secara imbang biasanya terjadi pada pekerja tukang seperti montir, penjahit, tukang sepatu, tukang cat mobil, dan sopir.
Tenaga kerja manusia dikelompokkan lagi menjadi tiga, yaitu pekerja ahli yang terdidik (skilled labour), pekerja yang terlatih (trained labour), dan pekerja kasar yang tidak terdidik maupun terlatih  (unskilled labour).   Contoh pekerja terdidik adalah dokter, guru, ahli komputer; contoh pekerja terlatih adalah sopir, masinis, pedagang; contoh pekerja yang tidak terdidik dan tidak terlatih adalah pembantu, kuli angkut, tukang batu. Dari gambar yang ada pada halaman ini, termasuk jenis tenaga kerja yang manakah mereka?Modal merupakan faktor produksi yang digunakan Pak Johan dalam bentuk uaang, peralatan dan perlengkapan antara lain cangkul, sekop, alat pencetak, dan bahan/kayu bakar.
Apabila kalian cermati beberapa modal terebut memiliki sifat yang berbeda. Cangkul, sekop, dan alat pencetak, setelah digunakan untuk berproduksi ternyata tidak langsung habis, tetapi besoknya masih bisa dipakai lagi. Bahkan alat-alat tersebut bisa dipakai berkali-kali sampai rusak.
Dengan kata lain, ada modal yang bisa digunakan lebih dari sekali dalam produksi sehingga disebut modal tetap. Sementara itu ada modal yang berupa bahan/kayu bakar, ternyata hanya bisa digunakan sekali dalam produksi, begitu digunakan untuk produksi, modal tersebut langsung habis. Modal yang demikian ini disebut modal lancar.Modal dalam bentuk uang sifatnya selalu berubah tergantung aktivitas produksi, jika tingkat produksi tinggi maka uang yang dikeluarkan juga banyak karena bisa digunakan untuk apa saja, maka uang disebut sebagai modalvariabel.
Dilihat dari sumbernya, modal bisa berasal dari pemilik atau perusahaan dan berasal dari hutang atau pinjaman kepada pihak lain. Oleh karena itu modal dibedakan menjadi modalsendiri dan modal asing (pinjaman). Bisakah kalian memberikan defi  nisi masing-masing?
Mungkinkah usaha produksi batu bata tersebut berjalan tanpa keterlibatan Pak Teguh? Mungkin bisa, tetapi produksinya tidak akan berjalan lancar, dan mungkin juga akan terjadi pemborosan-pemborosan. Hal itu disebabkan tidak ada yang memimpin dan mengatur kegiatan produksinya. Berbeda, apabila ada Pak Teguh! Dengan kemampuan dan keahliannya, ia bisa merencanakan, mengendalikan, mengatur dan mengawasi segala kegiatan produksinya dengan profesional dan cakap sehingga produksinya dapat mendatangkan keuntungan.Sebagai pemilik usaha, Pak Teguh juga berani menanggung resiko dengan menginvestasikan uang pada usahanya, ia akan berusaha seoptimal mungkin agar produksinya tidak rugi.
Kemampuan dan keberanian Pak Teguh menanggung resiko dalam mengelola usaha produksi itulah yang dikenal dengan faktor produksi kewirausahaan.
Sementara itu Pak Teguh sendiri disebut sebagai wirausahawan, atau pengusaha. Kemampuan kewirausahaan ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu kemampuan manajerial, kemampuan teknis dan kemampuan organisasi.
a) Kemampuan manajerial (managerial skills) yaitu kemampuan pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi dengan berbekal ilmu dan pengalaman.
b) Kemampuan teknis (technological skill) yaitu kemampuan pengusaha untuk menggunakan teknik atau cara produksi yang tepat dan mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas usaha.
c) Kemampuan organisasi (organizational skill) yaitu kemampuan pengusaha unttuk mengorganisasikan seluruh kegiatan perusahaan baik internal (di dalam) maupun eksternal (di luar) perusahaan.

5.  Perluasan Produksi
Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan semakin majunya peradaban manusia, kebutuhan.manusia, baik jumlah maupun jenisnya pun menjadi semakin berkembang.
Perkembangan kebutuhan manusia itu apabila tidak diimbangi dengan peningkatan atau perluasan produksi, maka akan terjadi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, karena alat pemuasnya (barang dan jasa) tidak bertambah. Oleh karena itu, mau tidak mau produksi harus diperluas/ditingkatkan, agar dapat ditingkatkan jumlah dan mutu alat pemuas (barang dan jasa) yang dihasilkan dari produksi.
Pernahkan kalian melihat petani yang sedang memilih bibit unggul, menambah pupuk, memperbaiki pengairan, dan memperbaiki cara bertaninya, pada lahannya? Dengan cara-cara tersebut ternyata ia dapat meningkatkan hasil panennya.
Mungkin kalian juga pernah melihat seorang petani yang dalam rangka meningkatkan hasil padinya, ia memperluas lahan pertaniannya dan menambah tenaga kerjanya. Perluasan produksi yang dilakukan oleh petani pertama dilakukan dengan cara menambah unit produksi (lahan) baru. Cara  perluasan ini selanjutnya dikenal dengan istilah ekstensifikasi.
Sementara itu, perluasan produksi yang dilakukan oleh petani kedua pada dasarnya dengan cara meningkatkan kemampuan produksi (produktivitas) dari faktor produksi yang telah ada, tanpa menambah unit produksi baru. Cara perluasan ini selanjutnya dikenal dengan istilah intensifikasi.