Bisakah
kalian mendeskripsikan kegiatan konsumsi yang sedang dilakukan oleh anak-anak
SD pada gambar di atas? Berapa banyak barang dan jasa yang sudah kita konsumsi
selama hari ini? Ketika mandi, kita menggunakan air, sabun, gayung, dan handuk;
ketika berpakaian, kita menggunakan baju, celana dan sepatu; ketika sarapan
pagi dan makan siang, kita menikmati nasi dan lauknya; ketika berangkat ke
sekolah, kita naik/menggunakan kendaraan; ketika belajar di sekolah, kita
menggunakan buku, alat tulis, meja, papan tulis, dan jasa guru; ketika kita
jajan, kita menikmati makanan dan minuman, ketika nonton TV, kita memanfatkan
TV, ketika tidur, kita memakai bantal dan selimut.
Berbagai
kegiatan yang kita lakukan itu pada dasarnya adalah memakai/ menggunakan/
me-manfaatkan/menikmatialat pemuas (barang dan jasa) untuk memenuhi kebutuhan.
Pada saat kita memakai/memanfaatkan/menikmati alat pemuas, ada yang langsung
habis, misalnya makanan dan minuman yang kita nikmati.
Tetapi
ketika kita memanfaatkan/menggunakan alat pemuas seperti pakaian, sepatu,
handuk, buku, alat tulis, meja, papan tulis, TV, bantal, dan selimut, ternyata
alat-alat pemuas tersebut tidak langsung habis, bahkan terlihat masih utuh.
Apakah benar alat-alat pemuas ini masih utuh ? Sepintas ya, tetapi sebenarnya
nilainya berkurang, dan bahkan lama-lama akan habis nilainya jika kita gunakan
secara terus menerus.
Berbagai
kegiatan menggunakan/memanfaatkan/menikmati barang/jasa untuk memenuhi
kebutuhan itu biasa disebut dengan istilah konsumsi. Orang yang melakukan
konsumsi adlah konsumen. Apabila kita cermati, konsumsi itu ternyata ada yang
berbentuk kegiatan menghabiskan alat pemuas, seperti ketika kita mengkonsumsi
makanan dan minuman. Tetapi ada juga yang berbentuk kegiatan mengurangi nilai
alat pemuas, seperti ketika kita mengkonsumsi pakaian, sepatu, handuk,
alat-alat belajar, kendaraan, dan TV.
Mengapa
manusia selalu melakukan konsumsi? Selama manusia hidup, manusia pasti
melakukan konsumsi, karena selama masih hidup, manusia selalu memiliki k
ebutuhan yang memerlukan pemenuhan. Konsumsi yang dilakukan manusia, baik yang
berbentuk kegiatan menghabiskan maupun mengurangi nilai suatu barang/jasa, pada
dasarnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai kepuasan
hidup.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Sekarang
coba kalian perhatikan konsumsi yang dilakukan oleh para tetangga kalian.
Apakah mereka mengkonsumsi barang/jasa yang sama banyak dan kualitasnya ?
Barangkali akan terjadi perbedaan dalam berkonsumsi antar tetangga kalian.
Keluarga si “A” yang kaya selalu mengkonsumsi makanan yang enak-enak, pakaian
yang bagus dan mahal, mobil mewah, TV yang besar dan mahal, dan barang-barang
lain yang serba mahal; Keluarga si “B” yang ekonominya menengah selalu
mengkonsumsi makanan, pakaian, dan barang-barang lain sederhana (tidak mahal,
tetapi juga tidak murahan); Sementara itu, keluarga si “C” yang miskin, selalu
mengkonsumsi makanan, pakaian, dan barang-barang lain yang serba murahan.
Perbedaan konsumsi antara keluarga si “A”, keluarga si “B”, dan keluarga si “C”
sebenarnya disebabkan oleh adanya perbedaan kekayaan yang dimiliki oleh
masing-masing keluarga.
Perhatikan
kembali saat kalian beristirahat di sekolah! Apakah kalian bersama teman-teman
jajan (membeli) makanan yang sama ? Tentu di antara kalian banyak yang membeli
makanan yang berbeda. Ada yang suka bakso, ada yang suka soto, ada yang suka
mie, dan ada juga yang suka makanan yang lain. Jadi di antara kalian akan
mengkonsumsi makanan (barang) yang berbeda-beda karena kesukaan atau selera
kalian memang berbeda-beda.
Kalau kalian
amati kehidupan masyarakat di daerah pegunungan yang dingin dan di daerah
pantai yang panas, tentu kalian akan melihat perbedaan kebiasaan berkonsumsi.
Masyarakat
di daerah pegunungan cenderung memakai pakaian yang tebal-tebal dan tertutup,
serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Sementara
itu, masyarakat di daerah pantai cenderung memakai pakaian yang tipis dan
terbuka, serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyegarkan. Perbedaan
konsumsi masyarakat itu pada dasarnya disebabkan oleh perbedaan cuaca atau
iklim yang yang dihadapi masyarakat.
Kalian tentu
juga akan melihat perbedaan konsumsi antara orang-orang yang pendidikannya
tinggi dengan orang-orang yang pendidikannya rendah. Orang-orang berpendidikan
tinggi cenderung mengkonsumsi alat-alat pemuas yang elite, seperti jasa
internet, komputer, dan mesin kamus bahasa, serta menikmati siaran ilmiah dari
TV. Sementara itu orang-orang berpendidikan rendah jarang mengkonsumsi alat-alat
pemuas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan tingkat pendidikan juga akan menyebabkan
terjadinya perbedaan dalam berkonsumsi.
3. Sifat Konsumsi
Cara
bekonsumsi orang cenderung berbeda-beda satu sama lain. Perhatikan pola
konsumsi orang-orang di sekitar kalian. Mungkin kalian melihat orang yang dalam
berkonsumsi selalu berusaha memenuhi kebutuhan tertentu saja hingga pemenuhan
kebutuhan itu mencapai kepuasan yang tinggi, sedangkan pemenuhan kebutuhan yang
lainnya terabaikan. Lihat saja keluarga Pak Tohar yang suka makan-makan enak.
Kalau
belanja makanan selalu banyak, kualitas super dan serba mahal, sehingga dalam
berkonsumsi makanan selalu dicapai tingkat kepuasan yang tinggi. Sementara itu kalau berpakaian selalu apa
adanya; naik kendaraan juga apa adanya; kebutuhan hiburan jarang terpenuhi.
Keluarga Pak Tohar tidak begitu mempedulikan konsumsi selain makanan ini,
sehingga tingkat kepuasannya cenderung rendah. Cara berkonsumsi keluarga Pak
Tohar yang demikian itu dikatakan bersifat vertikal.
Berbeda
dengan cara berkonsumsinya keluarga Pak Tohar, keluarga Pak Herman selalu
berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhannya secara merata/seimbang, tidak ada
yang terlalu ditonjolkan. Kebutuhan makan, kebutuhan pakaian, kebutuhan
kendaraan, kebutuhan hiburan dan kebutuhan yang lainnya dipenuhi secara
seimbang. Cara berkonsumsi keluarga Pak Herman yang demikian itu dikatakan
bersifat horisontal.Secara ekonomi, cara berkonsumsi yang bersifat horisontal
ini dikatakan lebih rasional, dan cenderung dilakukan oleh banyak
orang/masyarakat.