Revolusi-Revolusi Besar Dunia

Revolusi-Revolusi Besar Dunia semuanya didasarkan (diilhami) nilai-nilai.
  1. Revolusi Amerika 1776, dengan Declaration o Indepedence: membela nilai-nilai seperti: life, liberty, and to persuit of happiness. Dan membela itu mereka memiliki tekad: “Giver free or give death.”
  2. Revolusi Perancis, 1789, dengan Declaration de droit de I, home et du citeyen, membela nilai-nilai: liberty, equality, fraternity.
  3. Revolusi Indonesia: 1945, dengan: Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945, membela nili-nilai dalam Pembukaan UUD 1945: merdeka, bersatu, berdaulat, adil, makmur-alenia ke II Pembukaan UUD 1945, dan alenia ke IV.
Dengan methode komperasi kita dapat membandingkan Revolusi Indonesia dengan Revolusi Amerika. Terdapat hal-hal yang paralel, Nasionalisme yang mencetuskan revolus Amerika adalah nasionalisme yang heterogen (pluralisme-majemuk). Jika Indonesia punya semboyan: Bhineka Tunggal Ika. Empu Tantular memperkenalkan: Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangriwa. Pada jaman Empu Tantular semboyan itu menjadi tatanan hidup dan pedoman kerukunan. Wacana itu kemudian diadopsi sebagai pandangan budaya dan politik Indonesia, yang telah menjadi faktor integratif bagi eksistensi negara-negara Indonesia.
Revolusi Amerika punya semboyan kebhinekaan dalam bahasa Latin: “E pluribus Unum”= “Dari banyak menjadi satu.” dengan motto (semboyan) tersebut negara Amerika berhasil mengantarkan rakyatnya bersatu menuju kemakmuran dan kesejahteraan, didalam negara Amerika ada: warga negara keturunan Eropah, Negro, Yahudi, Arab, Cina, Jepang, dsb. Ada orang Kristen, Katholik, Islam, Hindu, Budha, Gama Jahudi, Atheis dsb.
Revolusi Indonesia sebagai revolusi yang didukung nasionalisme yang heterogen, nampak, a.l. Dalam:
  • 18 lingkungan adat,
  • 250 bahasa daerah,
  • 17.000 lebih pulau-pulau.
  • 636 suku bangsa
  • aneka: sistem kekerabatan, gaya arsitektur, seni rakyat tradisional.