Menurut R.Soebagijo tujuan dan fungsi evaluasi adalah :
- untuk mengetahui apakah siswa telah menguasaiketerampilan atau pengetahuan dasar tertentu(mastery test).
- Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam belajar(diagnostic test).
- Untuk mengetahui hasil belajar siswa(achievement test).
- Sebagai feed back.
Berdasarkan hasil evaluasi:
a. Siswa dapat:
1) Mengetahui
kekuatan kekuatan maupun kelemahan-kelemahan diwaktu yang lampau.
Sehingga kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaiki dan
kekuatan-kekuatannya dapat ditingkatkan,
2) Lebih bersemangat dan bergairah dalam belajar,
3) Mengetahui apakah ia belajar sesuai dengan kemampuannya,
4) Mengetahui
apakah ia telah mempelajari apa yang seharusnya dipelajari dan dalam
mempelajarinya itu apakah menggunakan cara cara yang tepat.
b. Guru dapat mempertimbangkanapakah komponen komponen sistem pengajaran yang diprogramkan telah memadai, misalnya:
1) Apakah materi yang dipilih untuk diajarkan/dipergunakannya relevan dengan tujuan,
2) Apakah strategi mengajarnya memadai,
3) Apakah media dan sumber yang dipakai tepat.
Sehubungan dengan fungsinya, kurikulum 1975 mengenal empat jenis penilaian :
- Penilaian formatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
- Penilaian sumatif yaitu penilaian yang ditujukan untuk menentukan angka kemajuan atau/hasil belajar siswa.
- Penilaian penempatan(placement) yaitu penilaian yang bertujuan untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat
- Penilaian diagnostic yaitu penilaian yang bertujuan untuk member bantuan kepadda siswa dalam memecahkan kesulitan kesulitan belajar yang dialaminya.
Penilaian
formatif dan penilaian sumatif merupakan tanggaung jawaaab yang
diserahkan guru sebagai pengajar, sedangkan penilaian penempatan dan
penilaian diagnostik lebih banyak menjaddi tanggung jawab guru sebagau
pembimbing dan penyuluh.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa evaluasi dilaksanakan untuk :
1. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta evektivitas belajar siswa.
2. Memperoleh bahan feed back.
3. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru,
4. Memperoleh informasi yang dipergunakan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengembangkan program,
5. Mengetahui kesukaran kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan bagaimana mencari jalan keluarannya.
Secara garis besar, evaluasi berfungsi untuk :
- Mengetahui kemajuan kemampuan belajar murid
- Mengetahui status akademis seseorang siswa dalam kelompok/kelasnya.
- Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seseorang siswa atas suatu unit pelajaran,
- Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru,
- Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang bersangkutan
- Member laporan kepada siswa dan orang tuanya.
- Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa,
- Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan pengurusan(streaming)
- Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencenaan pendidik
- Memberi informasi pada kepadda masyarakat yang memerlukan
- Merupakan bahan feedback bagi siswa,guru dan program pengajaran
- Sebagai alat motifasi belajar mengajar
Bagi
seorang guru, sasaran evaluasi perlu diperhatikan secara sungguh
sungguh agar evaluasi yang diberikan betul betul mengenai sasaran yang
diharapkan
Macam-macam bentuk test.
- Tes subjectif
Umumnya
tes ini berbentuk esai(uraian). Tes ini memerlukan jawaban yang
bersifat pembahasan atau nuraian kata-kata. Tes ini biasanya menggunakan
kata tanya: uaraiakan jelaskan ,mengapa , bagaimana, bandingkan
simpulkan, dll. Soal-soal ini menuntut siswa untuk dapat mengorganisir,
menginterpretasi dan menghubungkan pengertia-pengertian yang telah
dimiliki. Selaiitu test ini menuntut siswa untuk mempunyai daya kreatif
yang tinggi.
Contoh: 1. Jelaskan mengapa Rosulullah berhijrah ke madinah?
- Tes objectif
Test
ini dalam pemeriksaanya dapat dilakukan secara objectif. Hal ini
dilakukan untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan dalam test esai.
Bentuk –bentuk test objectif:
1. Test benar salah: soal-soalnya berupa statement benar dan salah.
2. Test pilihan ganda: berisi keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya dengan memilih salah satu dari beberapa jawaban yang telah disediakan.
Contoh:
lingkarilah huruf B jika benar dan lingkarilah huruf S jika salah
islam adalah satu-satunya agama yang diterima disisi Allah swt.
- Menjodohkan
Test
ini dapat diganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan,
memasangkan , menjodohkan. Test ini terdiri dari satu seri pertanyaan
dan satu seri jawaban. Tugas murid adalah mencocokkan soal dengan
jawaban.
Contoh:
1. Pasangkanlah Negara dibawah ini dengan ibukota masing-masing.
a. Jepang kairo
b. Inggris islamabad
c. Pakistan london
d. Mesir Tokyo
- Test isian
Tes isian atau biasa disebut completion test,
merupakan test yang berbentu menyempurnakan ataau melengkapi.Terdiri
atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan.Bagian
yang dihilangkan itulah yang harus diisi oleh murid.
Contoh:
1. Columbus menemukan Benua Amerika pada tahun ………