Ø Lingkungan kehidupan laut ( biocycle laut )
Perkembangan
kehidupan vegetasi pada perairan laut terutama terdapat pada zona dekat
pantai yang masih dapat ditembus sinar matahari. Meskipun air laut
bersifat transparan , sinar matahari hanya dapat mencapai kedalaman
beberapa puluh meter saja. Penyinaran ini masih pula dipengaruhi oleh
kejernihan air laut dan letak laut. Seperti pada tumbuhan didaratan,
vegetasi dilaut juga membutuhkan energi dari matahari untuk menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis. Oleh
sebab itu pada laut dalam tidak ditemukan vegetasi yang hidup permanen
karena lautnya dingin dan gelap. Jika ditemukan tumbuhan-tumbuhan pada
wilayah laut dalam tersebut disebabkan oleh aktivitas arus laut yang
mengangkutnya ke lokasi lain.
Di
dasar laut dangkal banyak terdapat fitoplanton atau tumbuhan kecil yang
melayang-layang. Flora yang tumbuh didasar laut antara lain
bermacam-macam ganggang, rumput laut, dan lain-lain. Pada zona litoral
dan neritis tumbuh vegetasi khas pantai misalnya hutan mangrove yang
meliputi bakau, perdu, liana, efipit, dan parasit.. Vegetasi air asin
sangat tampak pada zona litoral dan sebagian zona nertitis karena
vegetasinya besar-besar dan banyak jumlahnya.
Ø Lingkungan kehidupan air tawar ( biocycle air tawar )
Lingkungan kehidupan air tawar meliputi danau, sungai, kolam, payau, rawa dan bentuk-bentuk perairan darat lainnya. Vegetasi
yang banyak berkembang di lingkungan seperti ini diantaranya
tenceeratai, paku air, enceng gondok, talas air, pandan, selada,
kangkung dan berbagai vegetasi perairan tawar lainnya. Pada perairan
darat juga berkembang vegetasi tingkat rendah misalnya ganggang dan
lumut.
Ø Lingkungan kehidupan darat ( biocycle darat )
Lingkungan kehidupan darat meliputi daerah yang sangat luas dan sangat bervariasi jenisnya. Biocycle
darat terbentang di daerah sekitar khatulistiwa sampai ke daerah kutub
utara dan kutub selatan. Lingkungan vegetasi ini berbatasan langsung
dengan ;lingkungan kehidupan perairan darat dan lingkungan kehidupan
perairan laut.
Sehubungan dengan
variasi yang sangat beragam ini maka lingungan vegetasi daratan
dibedakan menjadi beberapa bagian yang disebut biochore atau sub lingkungan ( bioma ). Pembagian ini didasarkan pada corak vegetasi utama akibat iklim yang khas pada wilayah-wilayah tersebut.
Biocycle
daratan terdiri dari hutan, padang rumput dan gurun. Berikut ini
sebaran hutan, padang rumput, dan gurun yang akan dibahas lebih lanjut.
v Hutan
- Hutan Hujan Tropis
Tersebar
di wilayah sekitar ekuator antara lintang 10ºLU – 10°LS, curah hujan
antara 200 – 400 cm per tahun, dengan ciri vegetasinya berupa hutan
belantara dengan tumbuhan heterogen, tingkat kerapatan tinggi, dengan
wilayah persebaran di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika
Tengah, wilayah Afrika sekitar katulistiwa, dan Pulau Madagaskar.
- Hutan Musim
Terdapat
di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan penghujan
sangat jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan antara 100 –
200 cm per tahun. Pada musim kemarau vegetasinya menggugurkan daun
(meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah,
dan Amerika Selatan.
- Hutan Konifer (Hutan berdaunjarum)
Terdapat
di daerah lintang tinggi mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti
Kanada bagian utara, Eropa Utara, Asia Utara sekitar Siberia, dan
pegunungan tinggi di kawasan tropis.
- Sabana
Padang
rumput yang diselingi semak belukar, banyak dijumpai di Afrika, India,
Australia, Amerika Selatan, dan sekitar Bali dan Nusa Tenggara Barat.
- Stepa (Prairi)
Padang
rumput yang luas tanpa diselingi semak belukar, terdapat di daerah
peralihan antara iklim basah dan iklim kering, tersebar di Rusia antara
Eropa Barat sampai Asia Timur, Argentina, dan Amerika Selatan.
- Tundra
Padang
rumput yang terletak di wilayah-wilayah lintang tinggi yang berbatasan
dengan kutub dan mampu bertahan terhadap suhu udara dingin.
- Gurun (padang pasir)