Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa
adalah manusia yang mempunyai landasan etika, bermoral , dan ber-aqlak
mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil. Negara adalah
suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Sedangkan bernegara adalah manusia
yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah NUSANTARA atau INDONESIA
dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara
emosional dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara eklektis
kedalam sikap dan perilaku antar yang berbeda ras, agama, asal
keturunan, adat, bahasa, dan sejarah. Indonesia adalah wilayah kepulauan
yang terintergrasi secara naional dari daerah daratan dan lautan
kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sebagai
realisasi impian yang di amanatkan oleh UUD 1945. Berdasarkan pendekatan
yang diuraikan diatas, diharapkan dapat dipergunakan untuk menyusun
suatu konsepsi yang dapat dipergunakan untuk menyatukan sudut pandang
dalam kita merumuskan, apa yang telah tertuang dalam pasa 32 UUD ‘45
sebelum diadakan perubahan. Dengan sudut pandang itu, diharapkan kita
dapat menyatukan pola berpikir dalam merumuskan visi, misi, tujuan,
strategi dalam mengaktualisasikan BERBANGSA, BERNEGARA, INDONESIA
sebagai pedoman dalam kita bersikap dan berperilaku dalam menjalankan
fungsi, pekerjaan, kerja, jabatan, peran dan tanggung jawab dalam
berbangsan dan bernegara.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini,
karena pemuda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari
perjalan panjang bangsa ini. Akan tetapi kesadaran berbangsa dan
bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi
harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda
lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam
kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan
bernegara itu sendiri.
Kesadaran
berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi
kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak akan selalu positif. Bisa saja pada suatu masa kesadaran tersebut tidak seutuh dengan masa sebelumnya.
Bermacam-macam hal yang dapat berpengaruh terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara. Berbagai faktor dalam negeri
seperti dinamika kehidupan warga negara, telah ikut memberi warna
terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut. Demikian pula
perkembangan dan dinamika kehidupan bangsa-bangsa lain di berbagai
belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran itu. Salah satu
faktor yang amat berpengaruh adalah perkembangan dan temuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek). Faktor tersebut membuat dunia semakin
“telanjang” dalam arti semakin terbuka dan terlihat oleh semua
bangsa-bangsa di dunia. Hal ini selanjutnya menimbulkan suasana saling
mempengaruhi juga menyentuh kesadaran berbangsa dan bernegara.
Menjadi
sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bertanggung jawab mengemban
amanat penting ini, bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa
dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam
kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang
lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
Kondisi
bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa sebagian
pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan
bernegara.Hal ini bias kita lihat dari segelintir persoalan ini,saya
ambil contoh di perkotaan, karena bagian yang sangat cepat dengan
informasi walaupun desa juga tidak bisa dilepakan dari konteks ini, hal
ini bisa kita lihat semakin minimnya pemuda di perkotaan yang
menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan
budaya atau simbol-simbol bangsa lain, semakin banyaknya pemuda yang
melakukan perilaku menyimpang dan penggunaan NARKOBA, dan kondisi ini
diperparah dengan minimnya kesadaran sosial
dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan semakin
individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah masyarakat,
penguasaan IPTEK yang terbatas.
Mari
kita lihat satu persatu dari segelintir persoalan yang telah disebutkan
diatas, dikatakan segelintir karena masih banyak lagi persoalan yang
menimpa pemuda kita saat ini, yang sangat rentan merusak bangsa ini ke
depan.
Budaya
yang dilakoni kebanyakan pemuda di perkotaan merupakan salah satu
indikasi betapa kuatnya budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan
pemuda lewat arus besar globalisasi. Pemuda kita tidak lagi bangga
dengan kekayaan budaya yang dimilikinya, seolah-olah, segala sesuatu
yang datangnya dari luar merupakan sesuatu yang paling baik, berupa
bahasa, bertutur dan berpikir,tanpa melakukan penyaringan lebih dahulu.
Kecenderungan pemuda menyebutnya dengan trend saat ini, padahal tidak
kita disadari, ini merupakan bahaya laten yang akan merusak generasi
kita (pemuda). Hal ini menandakan lemahnya kesadaran pemuda kita
mempertahankan kekayaan nilai bangsa yang kita miliki.
Perilaku
menyimpang lainnya, seperti free sex dan penggunaan NARKOBA oleh pemuda
juga merupakan salah satu lemahnya pemuda dalam menyadari apa yang
dilakukan dan dampaknya ke depan. Hampir setiap hari kita mendengar,
membaca dan menonton di media cetak dan elektronik bahwa selalu saja ada
pemuda yang diringkus oleh aparat keamanan akibat perilaku diatas, bila
hal ini terus menerus berlanjut dan tidak diantisipasi maka ketahanan negara ini ke depan sudah pasti terganggu.
Hal
lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat
pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya
kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak
persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk
membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik
itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya
masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka
bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di
intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng harus
disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda
telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara. Akan
tetapi, kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan dari
pemuda itu sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih cenderung
untuk bersikap individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau
tahu persoalan di sekitarnya.
Penguasan
IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga merupakan salah satu tantangan
bagi kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal penguasan informasi,
jika pemuda kita tidak memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita akan
terus tertinggal dan digilas zaman sehingga dominasi negara luar semakin
kuat menguasai negara kita.
Diawal
tulisan ini telah disinggung, bahwa pemuda tidak dapat dilupakan dan
dihilangkan dari perjalanan panjang bangsa ini. Sumpah pemuda
sebagaimana telah diikrarkan oleh pendahulu kita pada tanggal 28 oktober
1928, merupakan salah satu bukti betapa peranan pemuda itu sangat vital
dalam mempersatukan pemuda dan bangsa ini dan yang lahir dari
pikiran-pikiran kaum muda adalah juga suatu peristiwa sejarah, peristiwa
yang merupakan klimaks dari pencarian identitas baru yang telah bermula
sejak awal abad ini dan manifestasi dari puncak peranan pemuda sebagai
aktor sejarah yang sadar.
Fenomena-fenomena
yang disinggung diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan cenderung
menjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya.
Kondisi pemuda yang seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi
pemuda yang kehilangan identitas dan krakter yang berdampak pada
hilangnya perekat di masyarakat yaitu pemuda itu sendiri.
Pemuda
harus mengambil posisi terdepan dalam mengatasi persoalan-persoalan
yang terjadi di tengah masyarakat, dan terdepan pula menyuarakan kritik
yang membangun, kepada pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena ini merupakan harga mati yang
tidak dapat ditawar-tawar, untuk menahan laju pengaruh asing yang mau
menjajah atau membelenggu kita sehingga berdampak pada perpecahan
ditengah masyarakat.
Dengan
melihat sekelumit persoalan yang sedang dialami oleh pemuda saat ini,
tidak ada kata lain bahwa pemuda harus mempersiapkan diri dalam segala
hal yang serta merta juga harus membangun kesadaran bahwa dengan mampu
menjaga citra pemuda sudah merupakan bagian dari menjaga negara ini dari
keterpurukanan tentunya memperkuat identitas kita.
Hal
penting yang tidak bisa dlupakan oleh pemuda adalah bahwa Pancasila
telah merumuskan semua pengalaman, pandangan hidup dan harapan bangsa.
Tugas pemuda adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat
yang terkandung didalamnya. Tentunya,bagaimana menjalankan yang
diamanatkan oleh Pancasila tersebut tidakalah hanya mengetahui saja dan
menghafalnya, akan tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan kita
sehinga menjadi Pancasila yang hidup. Tidak ada lagi kata lain, bahwa
untuk menghidupkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
ini, pemuda harus turun ke tengah masyarakat membantu menyelesaikan
persolan-persoalan yang ada karena disana banyak persolan yang
membutuhkan pemuda. Pemuda harus terdepan menyatakan penghormatan
terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam menghormati
toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam
mengimplementasikan Pancasila, tentunya dengan kekreatifan kita sebagai
pemuda dan yang tanggap dengan situasi riil yang ada disekitar kita.
Salah
satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa pemuda tidak
dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang
dihadapi saat ini.
Pemuda
harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan
perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini,
mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk
mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas
derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu
menjaga negara ini.
Hal
lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial
dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus
turut serta mencari solusinya.
Apabila
kita membangun kesadaran berbangsa, bernegara, memahami hukum yang
berlaku, dan pancasila sebagai pedoman hidup, tentu tidak akan ada
generasi yang bisa dimanfaatkan oleh orang-orang untuk memecahkan bangsa
dan negaranya sendiri serta tidak ada generasi muda yang memiliki
perlakuan yang menyimpang dari norma-norma umum dimasyarakat. Dengan
membangun kesadaran berbangsa dan bernegara itulah, maka pemuda telah
melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan
Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.