VULKANISME



vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi. vulkanisme terdiri dari dua  macam yaitu intrusi magma (plutonisme) dan ekstrusi magma.
Intrusi Magma adalah aktivitas magma yang tidak sampai kepermukaan bumi. akibatnya ada intruksi magma terjadi macam-macam bentukan sebagai berikut :
·         Batolit, merupakan dapur magma yang luasnya lebig dari 100 km2.
·         Lakolit, yaitu magma yang menyusup diantara dua lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
·         Sill, yaitu lapisan mgma tipis yang menyusup diantara batuan lapisan bentuknya pipih.
·         Intrusi Korok (Gang), yaitu magma yang menyusup menerobos lapisan batuan.
·         Apofisis, yaitu semacam intruksi korok namun lebih kecil merupakan cabang dari gang.
·         Diaterema, yaitu magma (batuan) yang menisi pipa letusan (pipa kawah).
Gb. Penampang Gunung Api dengan bagian-bagiannya
Ekstrusi Magma, adalah aktivitas magma yang sampai kepermukaan bumi. ekstrusi magma menghasilkan gunung api. hasil ekstrusi magma yaitu erupsi. Dilihat dari bentuknya  erupsi terdiri dari tiga jenis yaitu :
1.      Erupsi Sentral, yaitu gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma.
2.      Erupsi Linier, adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Contohnya erupsi Gunung api Laki di pulau Eslandia.
3.      Erupsi Areal, adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali kepermukaan bumi.
Ada tiga bentuk gunung berapi, yaitu :

Gambar Jenis-jenis Gunung Api
1.  Gunung Api Perisai (Tameng), erupsinya bersifat efusif dan bahan yang dikelurakannya hanya berwujud cair. Gunung berapi ini berbentuk perisai  dan terjadi karena lelehan maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai dengan sudut kemiringan 10-10 0 . contohnya gunung Kilauea, Maunaloa, Maunakea di kepulauan Hawai.
                                                                                                                                     
2.     Gunung Api Maar, erupsinya bersifat eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit karena sumber magma dangkal dan sempit.gunung semacam ini seperti sebuah cekungan dengan tanggul disekitarnya sehingga gunung ini akan berubah menjadi sebuah danau. Contohnya danau Kelakah dilereng gunung Lamongan, danau Eiffel di Perancis.
3.     Gunung Api Strato, gunung api ini terjadi akibat erupsi yang bersifat campuran antara Eksplosif dan Efusif yang bergantian secara terus menerus. Bentuk gunung api ini paling banyak didunia, gunung api di Indonesia umumnya berbentuk strato sperti gunung Merapi di Yogyakarta.

Berdasarkan kekuatannya erupsi gunung api dapat dibedakan menajdi dua  yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Erupsi Efusif adalah proses gunung api yang berupa ledakan lemah. Erupsi eksplosif adalah erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api antara lain :
1.      Derajat kekentalan magma
2.      Tekanan gas Magnetik
3.      Kedalaman dapur magma.
4.      Luasnya sumber/ dapur magma.
Jenis tipe letusan gunung api, yaitu :
1.      Tipe Hawaii, lavanya cair encer, tekanan gasnya rendah dan dapur magmanya sangat dangkal. Gunung apinya berbentuk perisai.
2.      Tipe Stromboli, lavanya cair encer, tekanan gasnya sedang karena sumber atau dapur magmanya dangkal. Letusan yang terjadi berupa semburan gas yang membawa magma yang disertai bom dan lapili. Contohnya gunung Stromboli, gunung Raung di Jawa Timur.
3.      Tipe Volkano, magmanya cair kental. Tipe ini dibedakan menjadi dua yaitu Volkano Lemah yaitu tekanan gas sedang dan sumber magma dangkal, contohnya gunung Bromo. Yang kedua Volkano kuat yaitu tekanan gas tinggi dan sumber magma dalam, contohnya gunung Semeru.
4.      Tipe Peret, tipe ini ditandai dengan lava cair kental, tekanan gas sangat tinggi, sumber magma sangat dalam kira-kira 50 km dengan letusan demikian dahsyat. Semburan gas dengan disertai material padat dapat mencapai ketinggian 85 km menjulang ke angkasa, seperti letusan gunung Krakatau tahun 1883, du pertiga badan gunung Krakatau hancur sehingga membentuk kaldera yang sangat luas.
5.      Tipe Merapi, lavanya kental, sumber magma sangat dangkal dan tekanan gasnya rendah.  Letusan berupa semburan gas yang keluar dari sumbat kawah yang retak atau dari sisi sumbat kawah itu.
6.      Tipe St. Vincent, lavanya kental, tekanan gas sedang dan sumber magmanya dangkal. Contohnya Gunung St. Vincent, Gunung Kelud Tahun 1919.
7.      Tipe Pelee, lavanya kental, tekanan gas tinggi, dan sumber magmanya dalam. Contohnya Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. Pada waktu gunung tersebut meletus gas pijar keluar dari celah-celah sumbat lawah dengan suhu 200 0 C.
Gb. Tipe letusan gunung api
Penyebab gunung berapi meletus yaitu bila tekanan dibawah tanah bertambah, sehingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama, batu, debu, gas, disebut Lava.
Tanda-tanda gunung api akan meletus yaitu:
1.      Suhu sekitar kawah naik.
2.      Sumber air banyak yang mengering.
3.      Sering terjadi gempa bumi (gempa Vulkanik).
4.      Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
5.      Binatang-binatang pindah kedaerah yang lebih rendah
6.      Tumbuhan-tumbuhan sekitar kawah mulai layu.
Material yang dikeluarkan gunung api ada tiga wujud  yaitu padat (eflata), cair, dan gas.
1.      Wujud padat (eflata), terdiri dari :
·      Bom yaitu eflata yang berukuran besar.
·      Lapili yaitu eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil besarnya kira-kira sebesar biji kemiri.
·      Pasir vulkanik yaitu eflata sebesar batuan pasir.
·       Abu vulkanik yaitu eflata halus berupa debu yang dapat terbang beberapa kilometer jauhnya.
·      Batu apung yaitu batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku.
2.      Wujud cair, terdiri dari :
·      Lava yaitu aliran magma yang sampai kepermukaan bumi dan suhunya sangat tinggi.
·      Lahar yaitu lumpur panas yang merupakan campuran lava dengan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi.
3.      Wujud gas, terdiri dari gas belerang, gas nitrogen, gas asam arang, dan uap air.
Keuntungan dari erupsi gunung api yaitu :
1.        Menyuburkan tanah, material erupsi seperti abu vulkanik dalam jangka waktu yang cukup lama mengandung unsur hara dapat menambah kesuburan tanah.
2.        Gunung api merupakan daerah penangkap hujan yang baik.
3.        Merupalan tempat objek wisata alam dengan keindahan alam dan udara yang sejuk.
4.        Terdapat bahan galian yang berharga dan gejala post vulkanik seperti sumber air panas, fumarol (uap air panas), solfatar (gas belerang).
Kerugian dari erupsi gunung api yaitu :
1.        Material yang dikeluarkan sangat berbahaya sehingga mengancam jiwa dan harta.
2.        Bom, lapili, dan pair vulkanik dapat merusak bangunan rumah, jembatan, ladang, dan sawah.
3.        Abu vulkanik yang bertaburan diangkasa dapat mengganggu penerbangan dan juga memepengaruhi tanaman pertanian dan perkebunan.
4.        Aliran lahar dan lava dapat merusak apa saja yang dilaluinya.
5.        Awan panas yang bergerak sangat cepat dapat membunuh penduduk, hewan dan tumbuhan.
6.        Aliran lahar dingin  menyebabkan terjadinya banjir lahar dan sungai menjadi dangkal.
7.        Gas racun (misal mofet) sewaktu-waktu mengancam penduduk yang berada disekitarnya.
Daerah-daerah gunung api di dunia
1.        Daerah lipatan pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania.
2.        Daerah retakan di Afrika Timur.
3.        Eslandia, Greenland, dan Hawaii.
Sirkum Pasifik, merupakan pegunungan lipatan muda berusia tersier. Mulai dari kepulauan Aleut, semenanjung Kamsyatika, kepulaua Jepang, Taiwan, Pilifina, Sangir Talaud, Sulawesi Utara, Halmahera, Papua, Selandia Baru, menueberang kepegunungan andes di Amerika Selatan, menyambung kepegunungan  di Amerika dengan kepulauan Aleut.
Sirkum Mediterania, sirkum pegunungan muda dimediterania bermula didaerah sekitar Laut Mediterania, meliputi pegunungan Atlas (Afrika Utara), pegunungan Pirenea, Apenie, Karpatia, Anatolia Kaukasus, Himalaya, dan Arakan Yoma, lalu bersambung kebusur dalam dan busur luar yang terdapat di Indonesia.
Di Indonesia Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania melewati wilayah pulau Enggano kemudian tenggelam di Samudera Hindia dan muncul lagi di Pulau Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Barbar, Pulau Seram dan berakhir di Pulau Buru.