KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Syukur Alhamdulillah penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat- Nyalah, telah
memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar
dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT
KONTRASEPSI KB SUNTIK”.
Penyusunan Proposal
Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan dorongan
dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit
kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis
menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang
dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing
penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap
semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya
dan proposal ini dapat bemamfaat bagi penulis dan rekan- rekan mahasiswa.
Wassalamu Alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh.
Makassar,
29 januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I. PENDAHULUAN ……………………….......................
A. Latar
Belakang Masalah……………………………….
B. Rumusan
Masalah……………………………………..
C. Tujuan
Penelitian………………………………………
D. Mamfaat
Penalitian…………………………………….
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………
A. Tinjauan
Konsep Pasangan Usia Subur…………….
B. Tinjauan
Umum Tentang Pengetahuan……………..
C. Tinjauan
Konsep keluarga Berencana……………….
D. Tinjauan
Konsep Tentang Kontrasepsi………………
E. Tinjauan
Umum Tentang Kontrasepsi Suntik……….
BAB
IIl. METODE PENELITIAN……………………………….
A. Jenis
Penelitian…………………………………………
B. Lokasi
dan Waktu Penelitian………………………….
C. Populasi
dan Sampel…………………………………..
D. Metode
Pengumpulan Data……………………………
E. Pengelolaan
dan Penyajian Data…………………….
F. Analisis
Data…………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk
yang beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa.
Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di
dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda
keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha
mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012
: 48)
Oleh karena itu Pemerintah terus
berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana.
(Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program
KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari
usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan
kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana
dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan
kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, dan keluarga sejahtera.
Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan
keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun
masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara 20- 35 tahun dimana
pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terloebih
organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Dari data yang diperoleh pada Rumah
Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan Usia Subur yaitu pada tahun 2009
tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.834
PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011.
Berdasarkan uaraian latar belakang
tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor pemekai suntik, maka penulis
tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur
Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ?
2. Bagaimana
pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat
kontrasepsi KB Suntik ?
C. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi
KB Suntik .
2. Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB
Suntik.
b. Untuk
mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik.
c. Untuk
mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi
KB Suntik.
D. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
Program
Sebagai salah satu sumber
informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu kebijakan dan pelaksanaa
program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di Rumah Sakit
Bhayangkara Mappaouddang Makassar.
2. Manfaat
Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti
selanjutnya.
3. Manfaat
Institusi
Sebagai bahan masukan
pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat
Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang keluarga
berencana.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan
Konsep Pasangan Usia Subur
1. Pengertian
PUS
Pasangan usia subur (PUS) adalah
berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan)
sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat
menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran
dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi
yang akan datang.
2. Masalah
dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)
Dalam
menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan
dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi
masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan
kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan
tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi
rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan
tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang
benar dan dimengerti masyarakat luas (Http://www.geogle.com/search?q)
B. Tinjauan
Umum Tentang Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan “what”
misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1)
Penguasaan
pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian
menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)
C. Tinjauan
Konsep Keluarga Berencana
1. Pengertian
Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah usaha
untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal
tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat
3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat,
separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena
pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan
setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya
(Http://www.posyandu.),
Gerakan
keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan jumlah, interval, dan
jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh kemampuan
sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 :
718).
D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi
1.
Pengertian Kontrasepsi
a. Kontrasepsi
adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan
dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)
b. Kontrasepsi
adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan
(Priyanto A, 2009 : 114).
c. Kontasepsi
adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit dan
berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a. Metode
Kontrasepsi Sederhana
1).
Tanpa alat atau obat, antara lain :
a). Metode
kalender ( pantang berkala)
b).
Metode lender serviks
c).
Metode suhu basal
d).
Coitus interuptus ( senggama terputus)
e).
Metode simpto- Termal
2).
Dengan alat atau obat, antara lain :
a).
Mekanisme ( barrier)
b).
Kondom
c). Introvagina wanita antara lain :
diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain :
vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal
tablet.
b.
Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
1).
Kontrasepsi Hormonal
a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi
(POK), Mini Pil, Morning After
b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem,
Norigest
2). Implant/ AKBK
3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
c. Metode Kotrasepsi Mantap
1). Metode Operatif Pria (MOP/
Vasektomi)
2). Metode Operatif Wanita (MOW/
TUbektomi)
Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).
3.
Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi
adalah :
a. Untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan
sejahterah melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya
penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian
Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang
berdaya kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari
atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163
).
2. Macam
– macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera
yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk partikel kecil,
pemberian suntikan setiap 12 minggu
b. Cyclofem
yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan setiap
bulan
c. Norigest
merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B. G,
2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua
jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan
kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut :
a. Kontrasepsi
Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi
berupa cairan yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita
secara periodik (BPPUK, 2002).
1). Jenis-
jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :
a).
Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).
b). Depo
Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.
2). Cara Kerja
a). Mencegah ovulasi
b).
Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3). Efektivitas
Kedua
kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4). Keuntungan
a).
Sangat efektif
b).Pencegahan kehamilan jangka panjang
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
e). Dapat digunakan oleh perempuan usia >
35 tahun sampai
perimenopause
.
f). Menurunkan kejadian penyakit jinak
payudara
g). Mencegah radang panggul
h). Sedikit efek samping
5). Keterbatasan
a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
·
Siklus haid yang memendek atau memanjang
·
Perdarahan yang banyak atau sedikit
·
Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan
bercak (spotting)
·
Tidak haid sama sekali
b). Klien tergantung pada sarana
pelayanan kesehatan
c). Tidak dapat di
hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik
berikut.
d). Terlambatnya
kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin
a). Usia reproduksi
b). Nullipara dan yang telah memiliki anak
c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
d). Setelah melahirkan
e). Setelah abortus
7).
Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin
a). Hamil atau di curigai hamil
b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan
haid, terutama
amenorhoe.
d). menderita kanker payudara atau riwayat
kanker payudara.
8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin
a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu
tidak hamil
b). Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.
c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada
hari 3- 5, dan
sesudah
air susu ibu (ASIO terbentuk).
b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi
1). Jenis suntikan kombinasi, adalah
:
a).
25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan
5 mg estrodiol
spionat
yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).
b).
50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang
diberikan
injeksi IM sebulan sekali.
2). Cara kerja
a).
Menekan ovulasi
b). Membuat lendir
serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma
terganggu.
c).
Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
3). Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4
kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun
pertama penggunaan.
4). Keuntungan kontrasepsi
a). Resiko terhadap kesehatan kecil
b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
d). Pencegahan kehamilan jangka panjang
5). Keterbatasaan
a). Terjadinya pola haid tidak teratur.
b).
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan
seperti ini
akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan
kesehatan.
d). Penambahan berat badan
6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
a). Usia reproduksi
b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui
d). Anemia
7). Kontra indikasi suntikan kombinasi
a). Hamil
atau di duga hamil
b). Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan
c). Penyakit hati akut (virus hepatitis)
d). Usia > 35 tahun yang merokok
e). Keganasan payudara
f). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan
sakit kepala atau
migran.
8). Waktu pemberian
kontrasepsi suntikan kombinasi
a). Suntik di berikan dalam
waktu 7 hari siklus haid
b). Pasca persalinan 6
bulan serta belum haid dan tidak hamil
c). Pasca keguguran
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya menggambarkan keadaan
objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini
dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi,
pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik
pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8).
B. Lokasi
dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013.
C. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu
karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua
akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang
akan diamati dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan
dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam
penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi suntik
sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2011.
D. Cara
pengumpulan Data
1. Pengumpulan
data
Alat
ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya (
Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis
data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,
semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan
data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data
yang dikumpulkan adalah :
a. Data
Primer
Data primer adalah data yang di ambil
secara langsung dari responden menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data
primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB
Suntik.
b. Data
Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk
melengkapi data primer yang di peroleh dari instansi terkait berupa :
pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar.
E. Langkah
Pengoloahan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrument pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di
buat khusus oleh peneliti sendiri dengan
berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar
kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.
1. Pengolahan
data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data
terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa
kesinambungan data, dan kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam
pengolahan data, semua jawaban atau data perluh disederhanakan yaitu dengan
simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean
dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama
variabel, dan kode.
c. Tabulasi
data
Setelah selesai pembuatan kode
selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang
di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai
tabel untuk penganalisaan data.
2. Analisa
Data
Analisa
data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan menggunakan
presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :
P
=
x
100%
Keterangan :
P
: Presentase yang di cari
F
: Frekuensi atau variabel yang di teliti
n
: Jumlah sampel
F. Etika
Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat
rekomendasi UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang tembusannya di sampaikan
ke Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan
barulah melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Infoment
Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan
di berikan kepada subyek yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan
tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat
kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan
tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti
tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.
2. Anonimity
(tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian pasanag usia
subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan nama koresponden pada lembar
pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing- masing lembar
tersebut.
3. Confidentiality
(kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur
(PUS) di jamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
KUESIONER
PENELTIAN
GAMBARAN
PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
1. Identitas
Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
A. Pertanyaan
tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa
yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?
a. Kontrasepsi
adalah upaya untuk mencegah kehamilan
b. Kontrasepsi
adalah upaya untuk menghentikan kehamilan
c. Kontrasepsi
adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan
2. Apa
yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Cairan
yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan
b. Cairan
yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan
c. Cairan
yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan
d. Tidak
tahu
3. Yang
tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?
a. Kontrsepsi
suntikkan progesteron dan kombinasi
b. Kontrasepsi
estrogen
c. Kontrasepsi
Pil KB
d. Tidak
tahu
4. Apakah
anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Mencegah
haid
b. Mencegah
ovulasi ( pembuahan )
c. Meningkatkan
kesuburan
d. Tidak
tahu
B. Pertanyaan
tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik
1. Apa
tujuan kontrasepsi KB suntik /
a. Menjaga
kesehatan anak
b. Meningkatkan
kesuburan
c. Mencegah
kehamilan
d. Tidak
tahu
2. Apa
keuntungan kontrasepi KB suntik ?
a. Pencegahan
kehamilan jangka panjang
b. Pencegah
kehamilan jangka pendek
c. Pencegah
terjadinya haid
d. Tidak
tahu
3. Apa
kerugian kontrasepsi KB suntik ?
a. Sering
ditemukan pusing
b. Sering
ditemukan gangguan haid
c. Terjadi
gangguan pola tidur
d. Tidak
tahu
4. Kapan
waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?
a. Setiap
saat selama siklus haid
b. Selama
masa kehamilan
c. Saat
usia memasuki masa subur
d. Tidak
tahu
C. Pertanyaan
tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik
1. Apa
kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?
a. Hamil
atau di duga hamil
b. Melahirkan
c. Tidaak
tahu
2. Apakah
ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak
dapat
c. Tidak
tahu
3. Apakah
ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak
dapat
c. Tidak
tahu
4. Apakah
ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak
dapat
c. Tidak
tahu
DAFTAR
PUSTAKA
Glasier
Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana
&Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Handayani
S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga
Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Hartanto
H. 2004. Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi
Manuaba
I. B. G, 2001. Kapita Selekta
Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba
I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mustakim,
2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan
Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi
Notoatmodjo
S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
Saifuddin,
2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo
Saifuddin,
2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Priyanto
A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi
dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba
Medika
Sulistyaningsih,
2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan
Kuantatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sulistyawati
A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Http ://www. geogle com/search?q=artikel
pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 30 Januari 2013.
Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 30 Januari 2013.