1. Abstraksi : Ringkasan anekdot secara keseluruhan
2. Orientasi : pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
3. Krisis : pemunculan masalah
4. Reaksi : tindakan yang diambil untuk merespon masalah.
5. Koda : tanda berakhirnya sebuah anekdot
CIRI BAHASA ANEKDOT
- Menggunakan kata konjungsi (kata penghubung)
- Menggunakan majas
- Memiliki pertanyaan retoris
- Menggunakan kata seru
- Menggunakan kalimat perintah
CONTOH ANEKDOT
KUHP Hukum Peradilan
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?”. Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak….!”
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak…!”. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Dari contoh anekdot diatas, strukturnya adalah:
- Abstraksi : Ali bertanya apa kepanjangan KUHP. Lalu, Ahmad menjawab “Kasih Uang Habis Perkara.” Dosen bertanya darimana ia mendapatkan jawaban itu. Ahmad berkata bahwa peribahasa inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik.
- Orientasi : Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana.
- Krisis : “Apa kepanjangan KUHP, Pak?”
- Reaksi : Mereka tertawa terbahak-bahak
- Koda : Kelas kembali berlangsung normal
http://id.wikipedia.org/wiki/Anekdot
http://metonomia.blogspot.com/2013/08/struktur-dan-kaidah-teks-anekdot.html
http://tenlibrary.blogspot.com/2013/08/anekdot-kuhp-kasih-uang-habis-perkara.html