Perkembangan Anak SD

UN-SDKriteria kematangan anak untuk masuk sekolah :
  1. Anak harus sudah dapat bekerja sama dalam suatu kelompok anak-anak lainnya, serta tidak lagi banyak bergantung dengan ibunya dalam kegiatannya.
  2. Anak harus sudah mampu mengamati secara terurai terhadap bagian-bagian dari obyek pengamatan.
  3. Anak harus sudah mampu menyadari akan kepentingan orang lain, “to take and give”.

Perkembangan jiwa anak pada masa sekolah :
  1. Adanya keinginan yang cukup tinggi, terutama yang menyangkut perkembangan intelektual anak, biasanya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau senang melakukan pengembaraan serta percobaan-percobaan.
  2. Energi yang melimpah, sehingga kadangkala anak itu tidak memperdulikan bahwa dirinya telah lelah atau capek. Karena energi yang sangat cukup inilah nantinya sebagai sumber potensi dan dorongan anak untuk belajar.
  3. Perasaan kesosialan yang berkembang pesat sehingga anak menyukai untuk mematuhi group teman sebayanya, malah terkadang anak lebih suka mementingkan keperluan groupnya dibanding pada orang tuanya. Hal ini memungkinkan karena anak telah mempunyai banyak teman di sekolahnya.
  4. Sudah dapat berpikir secara abstrak sehingga memungkinkan bagi anak untuk menerima hal-hal berupa teori-teori ataupun norma-norma tertentu.
  5. Minat istimewanya tertuju kepada kegemaran dirinya yang mengakibatkan anak melalaikan tugas belajarnya.
  6. Anak telah tumbuh sikap obyektifnya menyangkut kenyataan dan kesusilaan. Anak mempunyai sikap yang serius terhadap dunia nyata (realistis) dan sikap anak terhadap norma susila sudah jujur meskipun terkadang acuh tak acuh.
Tugas perkembangan anak sekolah dasar :
  1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
Masa SD adalah masa dimana sebagian besar waktu digunakan untuk bermain. Untuk bermain, anak-anak membutuhkan fisik yang dapat menunjang kegiatan bermainnya. Contoh: menggambar.
  1. Mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri sendiri
Anak-anak mulai dituntut untuk mampu membedakan mana sikap yang benar dan patut untuk terus dipertahankan dan mana sikap yang kurang sesuai dan secepatnya untuk arahkan. Contoh: anak belajar untuk mendisiplinkan diri dalam hal mengerjakan tugas sekolah.
  1. Belajar bergaul dengan teman sebaya
Anak harus dapat bekerja sama dalam kelompok dengan anak-anak lain dan harus dapat menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Contoh: saat mereka bermain bersama dengan teman-teman sebaya.
  1. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita
Peran sosial sebagai pria maupun wanita dalam tahap anak-anak sudah mulai muncul walaupun masih dalam tahap permulaan. Namun perbedaan keduanya belum terlalu kontras sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang berarti. Misal: saat anak-anak bermain peran “rumah-rumahan”, melalui permainan tersebut anak-anak dapat belajar berperan sebagai seorang pria dan wanita dewasa.
  1. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
Murid belajar mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung secara memadai agar mampu beradaptasi dengan masyarakat.
  1. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
Murid SD akan lebih mudah menerima suatu pengertian yang diberikan oleh orang yang lebih dewasa jika disampaikan dengan bahasa yang lebih sederhana. Misal ketika orang tua yang ingin memberikan pengertian bahwa mencuri adalah suatu tindakan yang tercela maka penyampaiannya dapat dilakukan dengan cara mendongeng agar lebih mudah diterima, seperti Dongeng Kancil Mencuri Timun.
  1. Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai
Siswa diharapkan untuk mengetahui, mengerti, dan mencoba menerapkan norma yang berlaku agar dirinya dapat diterima dilingkungan masyarakat. Contoh: suka membantu sesama, bertanggung jawab, dll.
  1. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga
Anak harus memiliki sikap positif terhadap kelompok sosial dan lembaga sosial. Karena merupakan dasar untuk pengembangan sikap demokrasi. Misalnya belajar untuk menghargai pendapat teman-teman sebaya dikelas bahkan dilingkungan masyarakat.
  1. Mencapai kebebasan pribadi
Anak belajar menjadi pribadi mandiri yang mampu membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pada saat ini dan di masa mendatang secara mandiri, tidak tergantung pada orang tua atau orang lain yang lebih tua. Contoh: mampu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat akan berangkat sekolah, seperti menyiapkan alat tulis dan memakai baju sendiri.
Ciri khas anak-anak masa kelas rendah di Sekolah Dasar :
  1. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
  2. Suka memuji diri sendiri
  3. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan tersebut dianggap tidak penting
  4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain jika hal itu menguntungkan dirinya
  5. Suka meremehkan orang lain
Ciri khas anak-anak masa kelas tinggi di Sekolah Dasar :
  1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari
  2. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
  3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
  4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah
  5. Anak-anak suka membentuk kelompok teman sebaya atau peer group untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya