Sumber Daya Modal

Keberhasilan dalam produksi, dan segala jenis usaha bisnis lainnya banyak ditentukan oleh unsur modal. Tukang sepatu mengeluh dalam usahanya karena kekurangan modal. Sebaliknya, toko kelontong maju dan dagangannya laku karena memiliki banyak modal. Dalam masyarakat, ada kelompok masyarakat tertentu yang memiliki kemampuan berusaha yang cukup tinggi karena memiliki banyak sumber daya modal.
Apa sebenarnya modal itu? Banyak yang mengartikan modal menurut visinya, namun mari kita lihat dari beberapa ciri berikut ini:

a. Bentuk modal bisa berupa uang, sejumlah uang tertentu atau pemilikan kekayaan, misalnya tanah, rumah, alat rumah tangga, alat kantor, mesin, mobil, kapal dan sebagainya, yang dinyatakan dengan harga tertentu. Modal bisa juga berbentuk kemampuan tertentu seperti: tingkat pendidikan, keahlian dan keterampilan tertentu yang dimiliki seseorang untuk menciptakan hasil tertentu. Tukang pijat dengan keahlian memijatnya, tukang cukur dengan keahliannya. Dengan keahliannya itu mereka bisa menghasilkan uang.
b. Modal untuk perusahaan dapat berupa saham yang diperjualbelikan di bursa saham.
c. Sifat modal usaha. Modal tetap adalah sejumlah alat atau mesin yang tidak bisa habis dalam satu proses produksi, misalnya tanah, bangunan rumah, mesin-mesin pabrik, mobil, dan sebagainya. Tapi modal ini akan habis, namun habisnya dalam jangka waktu yang lama. Modal lancar yaitu modal yang habis dipakai dalam satu proses produksi, misalnya bahan mentah (kapas, karet, tebu, dan sebagainya) dan bahan pembantu (minyak pembakar, pelumas) dan alat-alat lain yang habis dalam sekali pakai.

d. Sumber modal, berasal dari modal sendiri, dan pinjaman dari orang lain. Modal sendiri berasal dari tabungan individual dan tabungan masyarakat yang dihimpun oleh organisasi usaha atau dilakukan oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan modal adalah segala sumber daya selain sumber daya alam dan sumber daya manusis yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk memperbesar proses produksi selanjutnya.

Sedangkan modal yang berasal dari orang lain, atau negara lain misalnya meminjam uang ke teman untuk modal usaha, meminjam ke bank, ke koperasi atau negara kita meminjam dari luar negeri untuk proyek-proyek pembangunan. Dengan perjanjian pada waktu yang telah ditentukan modal itu mesti dikembalikan berikut dengan biayanya, misalnya bunga yang telah disetujui oleh peminjam dan yang meminjamkan. Mereka yakin bahwa modal itu banyak menentukan terhadap adanya hasil yang diperoleh sehingga wajar kalau ada bunga terhadap modal yang dipinjam.