Pada perkembangan seni lukis
modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara estetis inilah
karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan
tokoh-tokohnya sangat banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat
di dunia ini. Abad ke 19 merupakan periode pertama yang penuh arti dalam
sejarah seni lukis modern. Pada masa itu bermunculan berbagai macam
corak dan gaya seni lukis yang secara tidak langsung membedakan dengan
sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula adalah Perancis dengan kota
Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga memegang
peranan penting.Bila dipakai periodisasi sejarah seni rupa modern barat
menurut Canaday, mulai dari David dengan aliran neoklasikisme,
romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme. Kemudian
disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti
fauvisme, Die Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme,
obyektivitas baru, optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art,
yakni untuk menyebut kecendrungan internasional diantara pelukis dan
pematung yang mengembalikan ide-ide mereka ke dunia obyek yang bisa
diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga
pop-art disebut realisme baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan
menggunakan benda-benda seperti boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng
minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan
material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi estetis,
sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah
memanfaatkan dan mengeksploitasi bahan dan teknik-teknik baru hasil
kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20. Seni lukis modern merupakan
ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan oleh pelukis
dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap bathin
pelukis sangat menentukan proses pembuatan lukisan.
Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-art dan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi yang mau tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.
- Di Indonesia
Pada waktu Eropa dilanda
pergolakan melawan tradisi, Indonesia masih dalam suasana perjuangan
melawan penjajah, sehingga sulit mencari tanda kelahiran seni lukis
modern, ada yang menganggap bahwa seni lukis modern Indonesia dimulai
dari Raden Saleh, karena ia merupakan pelukis yang mendapat pendidikan
di barat dan dipengaruhi pelukis romantik Perancis Delacroix. Jadi
sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis modern.
Lukisan bertema keindahan
Indonesia (Mooi Indie) berlangsung sekitar 1920-1938 bisa dianggap
sebagai seni lukis modern dalam sejarah senirupa Indonesia.
Lukisan-lukisan bertema pemandangan dengan teknik dan perspektif yang
berkesan tiga dimensi tidak dikenal dalam senilukis yang ada sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan
karya pelukis yang terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar Indonesia atau
disingkat Persagi (1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis
modern. Tokoh yag sangat dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis
Sudjojono, yang dijuluki sebagai bapak senilukis modern Indonesia. Karya
mereka merupakan ekspresi pribadi, mengungkapkan kreativitas dan
kebaruan.
Pelukis zaman Jepang
(1942-1945) pelukis zaman Jepang juga dianggap sebagai karya senilukis
modern. Karya para pelukis zaman ini banyak digunakan untuk propaganda
perang, namun corak dan temanya merupakan ekspresi pribadi yang memuat
nilai kebaruan dan kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar
(1945-1950) yang banyak muncul setelah Indonesia merdeka juga
mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka adalah pelukis
otodidak yang belajar di sanggar-sanggar, pada zaman itu belum didirikan
sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka memuat kebaruan dan
kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950)
adalah pelukis yang telah belajar di perguruan tinggi seni. Setelah
tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta
dan Departemen Seni Rupa di ITB Bandung. Para pelukis lulusan sekolah
seni mengekspresikan gagasan-gagasan individu pelukisnya. Mereka
mengekspresikan kebaruan dan kreativitas. Kecenderungan waktu itu, para
pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan realis. Adapun pelukis
Bandung cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah
perkembangan ekspresi estetis yang kreatif dan orisinal dimulai sejak
tahun 1922.Para perintisnya adalah Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli,
Abas Alibasyah. Corak lukisannya bermacam-macam sesuai dengan dinamika
kreatifitasnya. Dimasa kini, bila seorang pelukis melihat suatu obyek,
maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek yang menimbulkan ide.Ia
bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi estetisnya.
Pada masa kini seni lukis
modern Indonesia bercorak abstrak. Namun perlu dijelaskan bahwa untuk
disebut modern sebuah lukisan tidak harus abstrak. Berbagai gejala yang
timbul di Indonesia sebetulnya bagaikan refleksi yang telah terjadi di
barat, walaupun dari segi isi atau temanya berbeda. Perkembangan seni
lukis Indonesia ditandai dengan beberapa periodisasi, dimana sebetulnya
pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang melukis dengan
objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di
Indonesia kini berkembang pesat. Sejumlah lukisan berhasil memenangkan
kompetensi senilukis tingkat internasional. Patron seni lukis modern
adalah para kolektor lukisan, pedagang lukisan atau pecinta lukisan dari
masyarkakat biasa.Kini seni lukis modern memberi kemungkinan yang tak
terbatas, demikian pula material hasil industri teknologi yang banyak
mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni lukis
modern.