- Pengertian Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prisip
ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori
lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
yanh dimaksudkan.( Halaen,2002,: 63 )
Prinsip
bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok – pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main
yanh harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan
dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landassan praktis atau aturan
main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan
telaah lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang
dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip –
prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil – hasil teori
dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi
peyelengaran pelayanan.
- Macam – macam prinsip bimbingan dan konseling
Dalam pelayanan bimbuingasn dan konseling prisip yang digunakan bersumber dari kajian
filosofis hasil dari penelitian dan pengalama praktis tentang hakikat
manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial
budayanya, pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Ada beberapa prinsip pelaksanaan bimbingan dan konseling diantaranya :
a. Bimbingan
adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu
dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing
c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik tersendiri.
d. Masalah
yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga
hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang
menyelesaikannya.
e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang akan dibimbing.
f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
g. Program
bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus sesuai dengan
program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
h. Hendaknya
pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan, dapat bekerja sama dan menggunakan
sumber-sumber yang relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembaga
penyelenggara pendidikan.
i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di evaluasi untuk mengetahui hasil dan pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9)
Rumusan
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya ialah berkenaan
dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan
masalah, program pelayanan, penyelenggaraan pelayanan.
Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara
perorangan aupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya
adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata
dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh
aspek-aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi
lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan
kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut :
-
- BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
- BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
- BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan individu.
- BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah
selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh
dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan
perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK
hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang berkenaan
dengan :
-
- BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
- Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelayanan layanan BK itu adalah sebgaai berikut :
-
- BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik.
- Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
- Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
Pelaksanaan
pelayanan BK baik yang bersifat insidental maupun terprogram, dimulai
dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan
melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam
bidangnya, yaitu konselor profesional.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah :
-
- BK harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalahannya.
- Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pihak lain.
- Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
- Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain dan orang tua anak amat menentukan hasil pelayanan bimbingan.
- Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri (Hanen, 2002).
5. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling disekolah dalam lapangan operasional bimbingan dan konseling.
Sekolah
merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di sekolah
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang
dengan amat baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara
potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru
menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK
secara resmi memang ada disekolah, tetapi keberadaannya belum seperti
dikehendaki. Dalam kaitan ini Belkin (dalam Prayitno 1994) menegaskan
enam prinsip untuk menumbuh kembangkan pelayanan BK disekolah.