Baca Juga
- Menjinakkan Kesombongan
- Puasa Sebagai Penghayatan kehadiran tuhan
- Shalat 5 waktu dan Isra’ Mi'raj
- Shalat Idul Fitri dan Wanita Haid
- Shalat Sunnah Rawatib
Kronik merupakan
fakta kronologis yang memberikan bahan kepada para peneliti untuk mendapat
penafsiran yang saling berhubungan. Kronik dalam hal ini adalah daftar angka
tahun dengan pernyataan peristiwa. Sejarawan akan mendapat sumber sejarah, seperti
prasasti, naskah, rekaman, fosil,
artefak, alat batu, patung yang akan diteliti secara ilmiah dengan menggunakan alat dan bahan kimia
tertentu untuk menentukan keasliannya.
Dari data
tersebut akan menjadi sejarah setelah dirangkai secara baik menjadi suatu
kisah. Kronik dapat dijadikan sumber sejarah dari suatu bangsa yang pernah
dilalui oleh musafir atau para pendeta. Hal ini dikarenakan biasanya para
musafir atau pendeta tersebut mencatat segala peristiwa yang pernah terjadi dan
dilihat atau dialaminya pada daerah/ negara yang dilalui atau disinggahinya.
Menetapnya para
musafir atau para pendeta di suatu daerah/negara yang dilalui memiliki tujuan
yang berbeda-beda, ada yang tinggal beberapa saat, ada yang tinggal begitu
lama, sehingga mereka yang tinggal lebih lama dapat menuangkan dalam catatan kejadian-kejadian
dan kehidupan masyarakat nusantara pada waktu itu, oleh karena itu kronik dapat
menjadi salah satu sumber tertulis di Indonesia, namun perlu diingat bahwa bahan-bahan
yang dimaksud dalam kronik tersebut merupakan bahan-bahan yang lepas, yang
masih perlu dirangkai secara selaras menjadi suatu kisah sejarah.
Itulah sebabnya banyak
kronik-kronik Cina yang menulis keberadaan kerajaan Indonesia dalam berbagai segi,
sosial, ekonomi, politik dan kepercayaan, bahkan agama yang dianut oleh rakyat Indonesia,
misalnya agama yang dianut oleh rakyat Tarumanegara dan agama Buddha yang
dianut di Sriwijaya.