Baca Juga Artikel Ini
- Manusia bisa lebih dari Iblis
- Materi WAKAF
- Melaksanakan Perintah Sesuai Kemampuan
- Memerangi Manusia Yang Tidak Melaksanakan Shalat Dan Mengeluarkan Zakat
- Memilih Rahim sebagai Ladang Menabur Benih
Kronologi adalah
catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktuterjadinya.
Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu
untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda
yang terkait peristiwanya.
Untuk mengetahui
kronologi sejarah Indonesia, kita perlu mengetahui perkembangan kehidupan dan
budaya masa lampau sampai Indonesia di masa sekarang.
a. Indonesia
masa praaksara
Pada masa
praaksara Indonesia, kehidupan masyarakatnya masih sederhana. Hal ini dapat
kita ketahui dari peninggalan alat-alat kehidupannya yang terbuat dari batu
maka disebut zaman batu. Melalui benda-benda budaya yang ditinggalkannya kita
dapat merangkai kembali sejarah tentang kehidupan masa lampau.
Berdasarkan
bahan dasarnya, perkembangan budaya terbagi dua.
1) Zaman batu,
dibedakan menjadi zaman batu tua, batu tengah, batu baru dan batu besar.
2) Zaman logam,
dibedakan menjadi zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Di Indonesia,
zaman logam dimulai sejak ditemukannya alat-alat dari perunggu.
b. Indonesia
memasuki zaman sejarah
Sejarah
Indonesia dimulai dengan ditemukannya sumber tertulis yang pertama, yakni
prasasti Kutai
sekitar abad
ke-5. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan kehidupan masyarakat dari belum mengenal
tulisan sampai mampu menulis sebuah prasasti. Berarti, ada pengaruh tertentu
yang mampu memajukan budaya Nusantara. Pengaruh tersebut tidak lain adalah pengaruh
Hindu-Buddha.
Pengaruh ini
terkait dengan agama Hindu dan Buddha. Pengaruh ini memunculkan sistem
pemerintahan baru, yakni bentuk kerajaan yang meniru model India. Raja adalah
turun temurun, bukan pilihan rakyat dan dikelilingi para bangsawan. Perkembangan
hidup dan interaksi manusia selanjutnya memunculkan hubungan Indonesia dengan
pedagang Gujarat. Di kemudian hari, hal ini berdampak pada masuknya pengaruh
Islam ke Nusantara melalui pelayaran dan perdagangan.
Perkembangan
pengaruh Islam yang pesat akhirnya membentuk kerajaan Islam yang pertama di
Nusantara, yakni Samudra Pasai, kemudian diikuti kerajaan-kerajaan Islam lain
di Jawa maupun di luar Jawa. Kemajuan Islam ini membawa kemajuan budaya
Nusantara dengan munculnya bangunan-bangunan bercirikan Islam seperti masjid.
Perkembangan
interaksi antar-bangsa membuat bangsa Indonesia tidak dapat menolak kedatangan
bangsa barat
yang akhirnya menjajah Nusantara, seperti kedatangan bangsa Belanda, Portugis,
dan Inggris. Penjajah Belanda membawa pengaruh sosial budaya serta politik bagi
bangsa Indonesia, bahkan penindasan yang dilakukan pihak Belanda melahirkan gerakan
daerah yang berkembang menjadi gerakan nasional dengan ditandai lahirnya Budi
Utomo.
Puncak dari
gerakan nasional ini adalah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang melahirkan negara Indonesia
dengan pola baru berbentuk republik. Namun sebelumnya, Indonesia jatuh ke tangan
Jepang (1942 – 1945). Pada masa pendudukan Jepang penuh dengan kesengsaraan, seperti
adanya romusha. Penjajahan Jepang berakhir seiring dengan berakhirnya PD II.
Jepang menyerah
kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 yang berarti juga Indonesia mendapat
angin baik untuk segera bertindak dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Indonesia
memasuki era baru dalam situasi kemerdekaan, yakni situasi yang mendorong untuk
mewujudkan bangsa yang adil dan makmur.
Bangsa Indonesia
mengalami pasang surut akibat situasi dan perkembangan zaman, salah satunya adanya
tragedi nasional G-30-S/PKI (1965), yakni usaha PKI untuk mendirikan negara
komunis di Indonesia, tetapi gagal. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab
jatuhnya kekuasaan dari tangan Presiden Soekarno ke tangan Presiden Soeharto
yang otomatis mengakhiri masa Orde Lama dan berubah menjadi Orde Baru. Pada
perkembangannya, masa Orde Baru dinodai dengan tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang semakin merajalela. Akibatnya, berbagai tuntutan dan demonstrasi
marak di mana-mana.
Puncaknya
terjadi pada tanggal 16, 17, dan 18 Mei 1998 ketika amuk massa terjadi di berbagai
kota di Indonesia. Situasi ini mereda setelah Presiden Soeharto meletakkan
jabatan pada tanggal 21 Mei 1998. Sejak saat itu masa Orde Baru berakhir,
setelah +32 tahun mendominasi sistem pemerintahan. Sejak saat itu pula bangsa
kita memasuki era reformasi, di mana tatanan kehidupan diupayakan tercapai
masyarakat madani yang adil dan makmur sesuai dengan tujuan pembangunan
nasional.
Perkembangan
sejarah Indonesia hendaknya disusun berdasarkan urutan-urutan peristiwa dari
masa lampau sampai sekarang, sehingga kronologi sejarah Indonesia akan dapat
diketahui dengan jelas. Kronologi merupakan satu-satunya norma objektif yang
harus diperhatikan dalam menyusun kronologi sejarah.