Seperti
inilah alasan dan pandangan (sebagian) perempuan muslim tentang
keengganannya BERJILBAB yang disertai SANGGAHAN HALUSNYA.
Semoga yang belum berjilbab mendapat
hidayah dan bagi yang baru berjilbab di bulan ini, kiranya Allah
Ar-Rahman meneguhkan hatinya untuk istiqamah selalu. Berikut dialog dan
jawabannya (mohon maaf jika tidak berkenan di hati, ini hanyalah sharing
untuk kita saling mengingatkan)
1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno
*** “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?!
*** “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!
*** “trus ngapain salonan
tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu
bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau
amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah
rusak, maka demikianlah hatinya”
“..dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …’ (Qs. Al-Ahzab : 33).
4. Jilbaban belum tentu baik
***
“Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”
5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri!
*** “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!
*** “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan?
*** “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah dua. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″
8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas!
***
*** “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!
*** “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!?
***
“Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo calon suamiku gak suka gimana?
*** “Berarti dia tak layak,
bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia
jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak
ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”
12. Susah cari kerja kalo pake jilbab!
*** “Lalu enggan taat pada
perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau
Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna
(menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”
13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?
*** “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab!
*** “Ini simbol ketaatan pada
Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab.
Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana
ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.”
15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita
*** “Perasaan yang ngadain Miss Universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″
16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake!
*** “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean
***
“Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?!
*** “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19. Jilbab kan nggak gaul?!
*** “Mau gaul atau mau menaati Allah?”
20. Aku belum pengalaman pake jilbab!
*** “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku belum siap pake jilbab
*** “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum siap”
22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik!
*** “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!
*** “Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!?
*** “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu
***“Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.
Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?
Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kita baca:
“Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).
Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,
“Dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,…” (QS. An Nur:
31).
Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada
dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid
dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa
mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka.
Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara
kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab,
“Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)
“Wahai anakku Fatimah! Adapun
perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih
otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup
rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari-Muslim)
Wanita itu aurat, maka bila
ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya
dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).” (HR Tirmidzi: 1173)
Semoga Allah beri hidayah demi hidayah
bagi yang belum berjilbab. Yuk, manfaatkan momen Ramadan ini sebagai
reformasi perilaku yang lebih baik agar berjilbab tidak hanya faktor
bulan Ramadan ini. Amin. (*/berbagai sumber/remajaislam.com)