Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi dua golongan,
yaitu standar barang dan standar kepercayaan.
a. Standar barang (commodity
standard)
Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang dijamin
sama dengan berat tertentu barang (emas atau perak). Setiap nilai uang yang
beredar dijamin dengan barang tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1) standar emas (the gold
standard),
2) standar perak (the silver
standard),
3) standar kembar (emas dan perak).
b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak penjelasan masing-masing
sistem moneter beserta kebaikan dan keburukannya.
a. Standar Emas
Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana
suatu negara bebas memperjualbelikan emas dengan harga yang pasti. Di samping
itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor emas
tanpa batas.
Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut.
1) Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas
emas karena kegunaan dari logam ini.
2) A chek on
inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya
inflasi (kenaikan harga secara terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga
secara terus-menerus).
3) Automatic
limitation on medium of exchange, artinya persyaratan
minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank dapat
menekan secara otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank.
4) Basic of
international money system, artinya diterimanya uang
kartal secara umum yang didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil
sehingga uang dipakai sebagai nilai standar internasional serta sebagai alat penukar.
5) Stimulus to
international investment and trade, artinya standar emas
dapat menggairahkan perdagangan internasional dan investasi.
6) Uniform
international price system, artinya dapat membentuk
harga internasional dari kegiatan ekspor dan impor emas di pasar bebas dan
secara otomatis dapat membuat penyesuaian pada harga-harga internasional.
Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu
diperlukan, karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga
permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan
cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa untuk meninggalkan standar emas
ini.
2) Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan
secara otomatis pada penawaran uang dan deposito.
3) Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita
percayai, dan harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi.
4) Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia
usaha yang bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang
jatuh.
5) Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya
akan menjamin stabilitas pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak
menjamin keseimbangan harga di dalam negeri.
b. Standar Perak
Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di mana suatu
bangsa bebas memperjualbelikan perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan
seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak tanpa batas. Standar perak
mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar emas.
c. Standar Kembar
Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua logam
sebagai logam standar, misalnya emas dan perak dengan perbandingan tertentu di
antara kedua macam standar tersebut.
Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut.
1) Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan kredit,
mendorong dipakainya standar logam kembar.
2) Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal
yang didasarkan atas emas.
3) Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi
emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan.
Sedangkan keburukan standar kembar yaitu berlakunya Hukum
Gresham. Sebagai jawaban untuk mengatasi agar tidak terjadi kenyataan yang
dikemukakan oleh Gresham dinamai dengan istilah Hukum Newton.
d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas
Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana nilai uang
tidak dijamin dengan seberat tertentu barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat
menerima uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Kebaikan standar
kepercayaan di antaranya sebagai berikut.
1) Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan
kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.
2) Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas otomatis
dapat dihindari.
3) Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam.
Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain sebagai berikut.
1) Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan
pencetakan uang kertas dan kredit bank yang berlebihan.
2) Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan
berakibat inflasi yang hebat (hyperinflation).
3) Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar valuta
asing sehingga dapat menghancurkan keuangan internasional, perdagangan, dan
investasi.