Globalisasi dan
pembangunan di Indonesia selama ini tidak bisa dihindari telah membawa pengaruh
beruntun dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Globalisasi dan
pembangunan tidak hanya mempengaruhiperubahan pada peningkatan pertumbuhan dan
pendapa tan ekonomi semata tetapi juga berpengaruh pada peningkatan tuntutan
hidup yang semakin tinggi, gaya hidup materialistis, kepentingan yang semakin
beragam, meningkatnya tuntutan kehidupan politik yang semakin demokratis,
kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan hidup, kenaikan angka kriminalitas,
dan masalah – masalah sosial lainnya yang lebih kompleks serta rumit.
Munculnya
berbagai dampak negatif dari globalisasi dan pembangunan merupakan suatu hal
yang biasa terjadi pada setiap masyarakat. Globalisasi dan pembangunan
merupakan suatu hal yang biasa terjadi pada setiap masyarakat. Globalisasi dan
pembangunan merupakan bentuk campur tangan atau intervensi dari luar terhadap
suatu kehidupan masyarakat tertentu. Setiap bentuk kebijaksanaan pembangunan
terhadap suatu masyarakat tidak selalu dapat memecahkan permasalahan yang baru.
Hal ini merupakan suatu dilema yang wajardalam setiap proses pembangunan.
Setiap bentuk kebijaksanaan pembangunan, seperti halnya proses industrialisasi
di masyarakat agraris seperti Indonesia, selalu berhadapan dengan apa yang
disebut dengan dilema, yaitu situasi bila satu masalah dipecahkan maka biasanya
timbul masalah baru sebagai akibat dari pemecahan masalah tersebut.
Demikian halnya dengan
Globalisasi di Indonesia. Memang selama ini pembangunan telah memecahkan banyak
persoalan di masyarakat. Akan tetapi, selain itu juga telah menimbulkan
permasalahan – permasalahan baru di dalam masyarakat. Selain memang kita akui
bahwa globalisasi dan pembangunan di Indonesia telah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi secara nasional dan pertumbuhan sektor industri di kota – kota besar,
globalisasi dan pembangunan juga menimbulkan masalah – masalah sosial
tersendiri di dalam masyarakat.
Berikut kita
bahas permasalahan – permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat Indonesia
dewasa ini yang timbul sebagai dampak dari globalisasi dan pembangunan. Di
antara masalah – masalah itu, empat masalah yang terpenting dan perlu mendapat
perhatian yang serius, yaitu sebagai berikut :
1)
Masalah kesenjangan sosial ekonomi
2)
Masalah lingkungan hidup
3)
Masalah hilangnya identitas budaya –
budaya lokal tradisional,
4)
Masalah – masalah sosial seperti
meningkatnya angka kriminalitas, kemiskinan, dan masalah – masalah sosial lain
da dalam masyarakat.
1. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi dapat terbentuk secara bermacam – macam. Akan tetapi yang paling
mencolok dapat kita amati di antaranya adalah kesenjangan antarsektor ekonomi,
kesenjangan antargolongan sosial ekonmi, dan kesenjangan ekonomi antar daerah
di Indonesia.
Kesenjangan
sosial ekonomi antarsektor ekonomiterjadi karena sektor ekonomi tertentu lebih
berkembang pesat dibandingkan dengan sektor ekonomi lain. Hal itu disebabkan
oleh banyak faktor di antaranya karena perbedaan tingkat investasi, skala
besaran teknologi, perbedaan efisiensi, produktivitas, luasan pasar, dan
kualitas SDM. Contoh yang jelas di Indonesia adalah perbedaan perkembangan
sektor ekonomi dan tingkat kesejahteraan hidup antara sektor ekonomi pertanian
di daerah pedesaan dan sektor ekonomi industri di perkotaan.
Pada
mulanya struktur ekonomi Indonesia didukung sebagian besar oleh sektor
pertanian. Namun karena proses globalisasi dan pembangunan, peranan sektor
pertanianmenjadi semakin berkurangdan digantikan oleh sektor industri dan jasa.
Pergeseran
peran sektor pertanian dan industri semacam ini adalah sesuatu yang wajar dalam
proses pembangunan dan globalisasi. Memang perubahan demikianlah yang
dikehendaki oleh proses transformasi masyarakat agraris menuju industri dari
segi ekonomi. Akan tatapi yang menjadi permasalahan adalah bahwa pergeseran itu
terjadi bukan karena keterkaitan antara sektor ekonomi dan industri. Sektor
industri berkembang bukan didorong oleh sektor pertanian yang berkembang dan
kemudian bergeser masuk ke sektor industri, seperti yang diharapkan dalam
perencanaan yang tertuang dalam GBHN di mana sektor pertanian merupakan
landasan penopang perkembangan sektor industri. Akan tetapi,pertumbuhan sektor
industri selama ini lebih dipengaruhi oleh faktor dari luar, yaitu besarnya
suntikan modal yang berasal dari ekspor migas, dan bukan oleh dorongan yang
bersumber dari kemajuan dan surplus ekonomi yang terjadi di sektor pertanian.
Permasalahan
itu dapat kita lihat dari ketidakseimbangan yang terjadi antara pertumbuhan
ekonomi di masing – masing sektor dan penyarapan tenaga kerja yang ada.
2. Pencemaran Lingkungan Hidup
Globasasi
dan pembangunan juga dapat menimbulkan permasalahan – permasalahan baru dalam
lingkungan hidup. Berkembangan aktifitas – aktifitas produksi ekonomi yang
meningkatakibat industrialisasi selain dapat menguras SDA, juga dapat mencemari
dan merusak SDA yang ada. Pencemaran dan kerusakan alam itu berupa dapat kita
lihat di daerah pedesaan sebagai akibat dari dilancarkannya pembangunan sektor
industri dan dibangunnya berbagai aktifitas pabrik industri.
Kerusakan
lingkungan hidup di Indonesiasebagai akibat kegiatan pembangunan dan
modernisasisekarang ini tidak bisa dianggap ringan sehingga mudah diabaikan
begitu saja. Kita akan membahas kerusakan lingkungan hidup yang penting itu
dalam dua sektor ekonomi yang utama, yaitu pada sektor pertanian di pedesaan
dan di sektor industri di perkotaan.
a. Kerusakan Lingkungan di Pedesaan
Di sektor pertanian,
modernisasi pertanian atau dikenal dengan “revolusi” di samping meningkatkan
pertumbuhan produksi pertanian juga merusak lingkungan hidup sebagai suatu
biaya yang harus dibayar. Kerusakan lingkungan di pedesaan sebagai akibat dari
“revolusi hijau” dapat dilihat dari beberapafaktor penyebab di antaranya adalah
faktor teknologibibit unggul, penggunaan pestisida, pupuk, dan teknologi mesin
pertanian.
Kerusakan lingkungan
juga terjadi akibat dari digunakannya secara luas obat pembunuh hama modern
seperti DDT.DDT adalah obat sejenis hidrokarbon berkalor yang digunakan untuk
membunuh hama tanaman yamg tidak hanya membunuh hama tanaman , tetapi juga
sekaligus binatang pemangsa hama tanaman tersebut, sehingga ketikahama yang
asli telah berhasil mengembangkan daya tahannya terhadap DDT, semua musuhnya
yang yang berguna bagi manusia telah musnah. Akhirnya hama tersebut kembali
semakin berkembang biak, bahkan ketika digunakan lagi, DDt hanya memiliki
pengaruh yang sangat rendah karena hama yang baru memilikidaya tahan yang lebih
tinggi. Akibatnya tak lama kemudian hasil panen padi pun terancam punah.
b. Keusakan Lingkungan di Perkotaan
Di daerah perkotaan, kerusakan lingkungan
umumnya ditimbulkan oleh faktor urbanisasi dan kegiatan produksi yangdilakukan
oleh pabrik-pabrik industri.
Urbanisasi telah meningkatkan jumlah
penduduk perkotaan sehingga kepadatan penduduk perkotaan semakin tinggi.
Sementara it ruang hidup diperkotaan sangat terbatas. Persediaan fasilitas
hidup di perkotaan pada umumnya tidak memadai untuk memenuhii kebutuhan kaum
urban yang semakin meningkat. Akibatnya adalah kemampuan atau daya dukung
perkotaan sangat rentan terhadap kepadatan penduduk yang ada. Hal ini
menyebabkan terjadinya kualitas atau degradasi lingkungan hidup perkotaan.
Kegiatan produksi yang dilakukan
pabrik-pabrik industri dapat menimbulkan limbah industri. Limbah tersebut dapat
berupa limbah asap yang dapat mencemari udara, limbah cair seperti zat kimia an
racun yang dibuang kesungai atau kelaut, dan limbah padat seperti sampah, besi,
dan sejenisnya. Ketiganya sama-sama berbahaya bagi kehidupan manusia dan
lingkungan hidup di daerah sekitar pabrikindustri tersebut beroperasi. Ketiga
macam limbah tersebut menyebabkan pencemaran air, udara, dan pencemaran tanah.
Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh
industri-industri kimia merupakan pencemaran udara yang paling parah. Industri
kimia sangat menambah aneka ragam kotoran yang terkandung di udara. Zat beracun
se[erti air raksa, asbes, atau timbel yang dulunya hanya mercuni orang-orang
yang bekerja di industri tertentu, sekarang tersebar luas ke atmosfer, oleh
karena semakin beraneka ragamnya penggunaan teknologi dipabrik.
Pencemaran air dan tanah di perkotaan
umumnya disebabkan oleh meningkatnya pembuangan cairan limbah dab zat beracun
kimia yang dihasilkan pabrik-pabrik ke sungai dan tanah sekitarnya. Pencemaran
air oleh pabrik industri dapat menyebabkan semakin krisisnya persediaan air
bersih di daerah perkotaan. Masalah air bersih merupakan masalah yang sangat
penting di daerah perkotaan seperti jakarta, semarang, surabaya, dan medan.
Pencemaran udara, air,
dan tanah oleh kegiatan pabrik industri di kota – kota besar di Indonesia
tersebut menyadarkan kita betapa pentingnya perhitungan biaya sosial ekonomi
tertentu mencegah kerusakan lingkungan. Dalam hal ini pabrik – pabrik industri
di perkotaan harus memasukkan dalam biayaproduksi mengenai kerusakan lingkungan
yang ditimbulkannya.
3.
Perubahan Budaya – Budaya Daerah
Budaya – budaya daerah di
Indonesia secara umum memelihara prinsip hubungan sosial yang sangat diwarnai
oleh ikatan sosial, kolektifitas, solidaritas sosial yang sangat tinggi di
antara anggotanya. Dalam pola hidup masyarakat Indonesia kolektifitas dan
komunalisme itu dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk kegiatan sosial,
misalnya tercermin dalam tradisi – tradisi sosial, gotong royong, upacara -
upacara sosial keagamaan, dan ekspresi kesenian yang sangat beraneka ragam.
Ketika modernisasi dan pembangunan
berlangsung di masyarakat tidak bisa dihindari perubahan yang terjadi dalam
pola hidup, hubungan sosial, misal dan ekspresi budaya masyarakat tersebut.
Modernisasi merupakan proses masuknya
suatu kebudayaan baru yang datang dari luar, terutama dari negara industri,
yaitu budaya modern yang dibawa oleh proses globalisasi. Globalisasi pad
prinsipnya membawa aspek budaya modernitas yang menjunjung tinggi prinsip
rasionalitas, pemuasan hidup material, dan individualisasi. Prinsip demikian
itu ketika masuk kedalam sub budaya masyarakat Indonesia akan bertemu dengan
prinsip kolektifitas dan komunalisme tersebut. Hubungan pengaruh mempengaruhi
antara budaya modernitas dan budaya-budaya lokal di Indinesia tidak bisa
dihindari. Sebagai contoh, kita dapat melihat pengaruh televisi terhadap
tradisi sosial masyarakat Indonesia yang telah menyebabkan huubungan sosial
yang kompak di pedesaan menjadi terganggu. Seluruh anggota keluarga pedesaan
sekarang berkumpul bersama menonton televisi bersama. Mereka menyerap budaya
global modernitas yang ditunjkkan dalam gaya hidup dan perilaku pad film-film
dari industri negara maju. Contoh lain dari kehancuran adat istiadat dan
tradisi budaya daerah adalah dalam kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata
dapat disebit sebagai pintu masuknya budaya gllobal modernitas, karena kegiatan
pariwisata membawa masuk turis asing kedalam masyarakat Indonesia. Turis asing
yang datang dari negara maju umumnya membawa budaya-budaya asing masuk kedalam
komunitas budaya lokal di Indonesia. Dengan semakin banyaknya turis asing di
Indonesia, berarti terjadi kontak-kontak budaya yang semakin intensif antara
budaya global modernitas dan budaya-budaya daerah.
Semua itu merupakan bentuk dari
pengaruh globalisasi terhadap perubahan-perubahan budaya daerah di Indonesia.
Kita dapat menemukan pengaruh semacam itu bukan hanya di dalam kegiatan
pariwisata atau media massa tetapi juga dapat kuita temui di banyak aspek
globalisasi seperti proses globalisasi ekonomi, kapitalisme, individualisasi
dan rasionalisasi hubungan-hubungan sosial produksi di dalam masyarakat.
4. Masalah-masalah Sosial dalam
Pembangunan
Globalisasi dan pembangunan dapat
membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai masalah sosial baru di masyarakat.
Diantara masalah-masalah sosial yang penting dalam pembangunan sekarang ini
adalah masalah kriminalitas, kesenjangan teknologi dan budaya, dan masalah
kemiskinan. Kita akan membahas satu persatu berikut ini.
1.
Masalah Kriminallitas
Kejadian kriminalitas
di Indonesia sebagai akibat gllobalisai dapatt kita lihat terutama di kota-kota
besar. Di kota-kota besar banyak terjadi konflik kebudayaan karena di kota
berkumpul macam-macam kebudayaan daerah dan asing seperti munculnya kaum “ jet
set” dan hippies sebagai kaum yang
menyimpang dari norma umum dan berperilaku aneh, tidak biasa seperti masyarakat
pada umumnya. Akibatnya banyak terjadi maladjustment yaitu orang tidak mampu
mengadakan penyesuaian diri terhadap macam-macam tuntuan sosial. Keadaan
demikian ini menyuburkan kejahatan, terutama pada kejahatan anak muda
diperkotaan.
2. Masalah Ketertinggalan Budaya
Teknologi
Ketertinggalan budaya
ini terjadi apabila teknologi telah berkembang sedemikian pesat tetapi budaya
perilaku dalam mempergunakan teknologi tersebut ketinggalan jauh. Sebagai
contoh adalah perilaku anak muda dalam berlalu luntas. Teknologi kendaraan
bermotor adalah teknologi yang datang dari luar negeri. Di dalam penggunaan
teknologi tersebut ada tuntutan perilaku sosial terntentu yang harus dipenui,
misalnya dalam cara memakai, memelihara, dan merawat teknologi mesin. Akan tetapi
pada umumnya orang tidak memperhatikan tuntutan perilaku tersebut dam hanya
mempentingkan penggunaannya. Akibatnya sering terjadi pelanggaran-pelnggaran
teknologi. Kendaraan yang mestinya harus digunakan dengan peralatan lengkap
tetapi peralatannya banyak dilepas sehingga sering terjadi kecelakaan.
3.
Masalah Kemiskinan
Pada umumnya sebab-sebab kemiskinan yang
terjadi di Indonesia ada dua hal yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan
buatan. Kemiskinan alamiah timbul karena kelangkaan SDA seperti kondisi tanah
yang tandus, tidak ada perairan dan kelengkaan prasarana lain. Kemiskinan
buatan adalah kemiskinan yang banyak disebabkan oleh proses globalisasi dan
pembangunan, yaitu munculnya kelembagaan sosial yang membuat anggota masyarakat
tidak dapat menguasai sumber daya dan sarana fasilitas sosial ekonomi yang ada
secara merata. Misalnya walaupun berbagai sumber daya ekonomi apabila dibagi
secara merata tersedia cukup untuk semua, nyatanya banyak anggota masyarakat
sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk memperolehnya, karena struktur
yang mengekang mereka tidak memberi kemungkinan untuk itu.