- Kekosongan Kekuasaan
Jepang terjun sebagai Negara imperialis mengikuti
jejak bangsa barat. Hal ini di awali dengan penghancuran pangkalan Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Setelah hancurnya Pearl Harbour
Jepang semakin leluasa dalam gerakan imperialisnya. Dalam menghadapi gerakan
jepang, negara barat membentuk suatu pasukan gabungan yang disebut Front ABCD (America, British / Inggris,
China, Dutch / Belanda). Dari pembentukan front ini tidak bisa membuahkan hasil
apapun untuk menekan gerak Jepang. Namun, pada pertempuran di Laut Karang
tanggal 7 Mei 1945 pasukan jeang mengalami kekalahan yang luar biasa.
Sejak
dari kekalahan di Laut Karang, posisi Jepang sangat terdesak di Asia Pasifik.
Dan puncaknya adalah pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan
9 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat. Hancurnya kota andalan Jepang tersebut
membuat Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus
!945. Sementara itu, pemerintahan pendudukan Jepang di wilayah Indonesia sudah
tidak menjalankan perannya lagi. Di tanggal itu pula Indonesia mengalami vacuum
of power atau kekosongan kekuasaan. Dan keadaan ini baik untuk Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
- Perbedaan Pendapat Dan Peristiwa Rengasdengklok
Perbedaan
pendapat terjadi ketika para pemuda yang melihat kekosongan kekuasaan di
Indonesia ingin segera di proklamirkan mengenai wilayah Indonesia. Namun, pada
golongan tua menolak untuk segera memerdekakan diri dengan cara sendiri.
Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui
revolusi secara terorganisasi. Hal ini memicu perbedaan pendapat mengenai
masalah kemerdekaan antara golongan tua dan golongan muda.
Perbedaan pendapat mengenai cara pelenpasan diri dari
Jepang mendorong pemuda untuk membawa Soekarno-Hatta (golongan tua) ke
Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, agar jauh dari pengaruh pemerintah
pendudukan Jepang. Rengasdengklok dipilih karena berada jauh dari jalan raya
utama Jakarta-Cirebon. Di samping itu mereka dengan mudah dapat mengawasi
tentara Jepang yang hendak datang ke Rengas dengklok. Setelah perundingan di
daerah Rengasdengklok tersebut tercapai bahwa proklamasi Indonesia akan
dilakukan setelah tercapai kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda
yang berisikan tentang kesepakatan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus
dilaksanakan di Jakarta.