Pengelolaan dan Pemanfaatn Candi Sojiwan

Pengelolaan
Pengeloaan candi ini masih dalam tahapan pembangunan. Di depan pintu masuk candi ini, sudah ada petugas yang akan melayani para pengunjung untuk mengisi buku kunjungan ke candi. Dengan membayar suka rela atau bahkan tidak membayarpun kita bisa masuk ke candi ini dengan gratis tanpa ada pungutan dari pihak pekerja candi tersebut. Terlihat sekali wilayah candi ini masih dalam tahapan membangun fasilitas di dalam wilayah candi. Tepat di dekat pintu masuk candi, para pekerja masih sibuk bekerja membuat fasilitas di candi ini.

Para pengunjung candi bisa menitipkan kendaraan tepat di depan pintu masuk candi, penitipan ini masih milik warga setempat yang berinisiatif membuat tempat penitipan kendaraan mulai dari mobil dan sepeda motor.
   
Pemanfaatan 
Candi ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata sejarah. Walaupun wilayahnya tidak luas dan candi induknya hanya satu. Candi ini menarik minat para wisatawan lokal maupun asing. Sebagai tempat wisata sejarah candi ini cukup mudah diakses walaupun melewati jalan kecil.
Candi sojiwan ini selain dimanfaatkan sebagai tempat wisata, candi ini juga dapat di manfaatkan sebagai tempat penelitian sejarah. Candi ini telah diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Mohammad Nuh pada 16 desember 2011. Dapat dilihat di Purna Pugar di dalam wilayah kompleks candi.
                        Namun disini terlihat bahwa tidak ada bekas ibadah umat budha. Candi ini terawat dengan baik sejak pembangunannya kembali setelah gempa pada 27 Mei 2006 yang meluluh lantahkan candi ini, saat di bangun kembali sejak 1996 oleh balai pelestarian purbakala jawa tengah