Baca Juga Artikel Ini
- Hidup adalah penyesalan
- Hikmah Puasa
- Hukum Puasa Tarwiyah dan ‘Arafah
- KIAMAT Menurut Al Qur'an dan Hadits
- Kedudukan Wanita Dalam Islam
Masa prasejarah atau praaksara
merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini,
kehidupan manusia masih sangat primitif. Namun, manusia pada masa ini tetaplah
makhluk hidup. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berpikir, bahkan memiliki
berbagai kebutuhan seperti halnya kita. Perbedaannya, mereka masih sangat
primitif sehingga dengan segala keterbatasannya mereka melakukan segala
aktivitas dengan sangat sederhana.
Zaman praaksara sering juga
disebut sebagai zaman prasejarah atau zaman nirleka. Nir artinya tidak dan leka
artinya tulisan. Jadi kesimpulannya, pada zaman ini manusia masih belum
mengenal tulisan. Batas antara zaman prasejarah dan zaman sejarah adalah dengan
ditemukannya tulisan dalam kebudayaan manusia.
Dimulainya zaman sejarah pada
setiap bangsa itu berbeda-beda, hal itu tergantung dari tingkat peradaban
masing-masing bangsa. Bangsa yang pertama kali menggunakan tulisan dalam
kebudayaan mereka adalah bangsa sumeria. Sekitar 3000 tahun sebelum masehi,
mereka terbukti telah membuat ukiran diatas tanah liat , yang dipercaya
berisikan simbol-simbol yang merepresentasikan angka-angka.
Berdasarkan penemuan-penemuan
hasil kebudayaannya yang memiliki karakteristik yang berbeda antara satu masa
dengan yang lainnya, maka corak kehidupan masyarakat praaksara (prasejarah)
menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu :
- Masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan kegiatan berburu dan terbuat dari batu.
- Masa bercocok tanam, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai alat bercocok tanam (pertanian) yang sederhana (masih terbuat dari batu).
- Masa perundagian, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang telah menggunakan bahan dasar logam.
Sumber referensi :
·
Farid, samsul. 2013. Sejarah Indonesia untuk
SMA-MA/SMK kelas X. Bandung : Yrama Widya