Bulan
dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam islam.
Al-Quran sendiri menyebutnya sebagai syahrul harom (bulan harom). Dimana
pada bulan-bulan yang termasuk syahrul harom ini, yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab, umat muslim dilarang untuk berperang kecuali dalam keadaan membela diri dan benar-benar terpaksa.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram …” (QS. Al Maidah (5): 2).
Oleh
karenanya, dalam bulan ini kita disunnahkan untuk memperbanyak amal
ibadah seperti berpuasa 10 hari Dzulhijjah, puasa arofah, solat idul
adha, menyembelih hewan qurban, memperbanyak dzikir dan shodaqoh.
أَرْبَعٌ
لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
“Ada empat hal yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam belum pernah meninggalkannya: puasa ‘Asyura, Al ‘Asyr (puasa 10 hari Dzulhijjah), puasa tiga hari tiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i)
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“Nabi ditanya tentang puasa hari ‘Arafah, beliau menjawab: “Menghapuskan dosa tahun lalu dan tahun kemudian.” (HR. Muslim)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar: 2)
Lalu, peristiwa besar apa sajakah yang terjadi pada bulan ini sehingga al-Qur’an pun turut memuliakan bulan ini?...Dalam kitab Durrotun Nasihin dijelaskan bahwa ada 10 kelebihan pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah.
Hari pertama, hari diampuninya nabi Adam. Barangsiapa berpuasa di hari itu akan diampuni segala dosanya.
Hari kedua, hari diterimanya doa
nabi Yunus dan dikeluarkannya dari dalam perut ikan. “Barang siapa yang
berpuasa pada hari itu, maka akan dapat pahala selama 1 tahun tanpa mendurhakai Allah walaupun sekejap mata.
Hari ketiga, Allah mengabulkan do’anya nabi Zakaria. Barangsiapa yang berpuasa, maka do’anya akan dikabulkan oleh Allah.
Hari keempat,
hari dilahirkannya nabi Isa. Barangsiapa pada puasa hari itu, maka
Allah akan menghilangkan kesusahan dan kekafirannya dan pada hari kiamat
kelak akan dikumpulkan dengan orang yang baik – baik dan mulia.
Hari kelima, hari dilahirkannya nabi Musa. Barangsiapa yang berpuasa, maka akan terhindar dari sifat munafik dan siksa kubur.
Hari keenam, hari dimana Allah membuka pintu kebaikan pada nabi Muhammad Barangsiapa berpuasa pada hari itu, Allah memperhatikan kepadanya dengan penuh kasih sayang.
Hari ketujuh,
hari ditutupnya pintu-pintu jahannam dan tidak akan dibuka hingga
berlalunya hari kesepuluh. Barangsiapa puasa pada hari itu, Allah
menghindarkan dari pahalanya 30 pintu kesukaran dan membukakan baginya
30 pintu kemudahan.
Hari kedelapan, disebut hari Tarwiyah. Barangsiapa puasa pada hari itu, akan diberi pahala yang nilainya hanya Allah yang tahu.
Hari kesembilan, hari Arafah. Barang siapa puasa pada hari itu, Allah mengampuni dosa setahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
Hari kesepuluh,
hari Raya Idul Adha. Barang siapa berkurban dengan hewan kurban, maka
mulai tetesan darah yang jatuh ke tanah Allah mengampuni dosanya dan
dosa keluarganya. Dan siapa yang memberi makan orang mukmin atau
bersodaqoh, maka Allah akan membangkitkan di hari kiamat dengan selamat
dan timbangannya menjadi lebih berat dari gunung Uhud.